CHAPTER 2

9 4 2
                                    

Dua Minggu berlalu,Hana memeluk tubuh nya sendiri,
Deva hilang,ia tak melihat pria itu mendatangi nya semenjak kejadian di perpustakaan.
Tak seharusnya ia menaruh kepercayaan begitu saja dengan nya,
Ia tak menyesal,
Namun ia terluka,
Ia tak tak menyalahkan dirinya,
Namun tak bisa di pungkiri,
Lara nya lebih sakit daripada
Mengetahui bahwa mereka tak bisa saling memiliki.

Entah mengapa akhir-akhir ini amarah Hana gampang tersulut,ia sangat membenci suasana ini,
Jikalau dari dulu ia mengerti keadaan nya akan seperti ini.

Ia tak akan dengan mudah membuka hatinya untuk laki-laki itu.

Ia memandangi jari lentiknya,
Terdapat satu cincin yang melingkar manis pada jari manisnya.

"Baik Dev,kalau itu mau mu!"

Hana menarik paksa cincin yang ada di tangan nya,
Dia bukan seorang wonder woman yang bisa dengan mudah membajakan hati nya yang memang lemah.

Apakah ia benar-benar akan melupakan Deva dan menjalani hidup barunya tanpa laki-laki itu ...?

Bagaimana dengan rasa cintanya yang sudah teramat besar?

Nggak akan ada lagi Deva dalam hidup Hana!

Tok..tok...tok...

Mendengar pintu ada yang mengetuk,Hana yakin bahwa itu rain atau sekedar kurir yang mengantar paket.

Tak berselang lama kemudian Hana beranjak dari duduk nya dan hendak membukakan pintu untuk nya.

Tepat saat Hana membuka pintu,ia melihat sesosok perempuan yang berdiri disana.

Perempuan dengan wajah putih bersih,rambut nya terurai sampai ke pinggang.serta kacamata hitam yang menambah nuansa glamor pada riasan nya.

"Apa benar ini dengan Hana?"
Wanita itu membuka kacamatanya،

Matanya memperhatikan Hana dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Owh iya benar,ini dengan?"

Hana memiringkan kepalanya,

"Kenalin,saya Jenifer"
Wanita itu menjulurkan tangan  nya dan di ikuti Hana yang dengan cepat membalas salaman itu.

Hana masih memandang ke arah Wanita itu dengan reaksi bingung pada umumnya.

"Tinggalin Deva!"
Wanita itu memandang sudut apartemen,

"Saya mau kamu tinggalkan samdeva,dia tunangan saya,dan sebentar lagi kami akan menikah"

Deg....

"Jangan pernah menaruh harapan sedikit pun sama Deva,kamu kan tau sendiri, kalian beda,masih mau lanjutin?"

Perempuan itu mengeluarkan sesuatu dalam tas nya,

Cincin itu,
Hana tak mengalihkan pandangannya dari benda yang sama seperti yang ia miliki.

"Ini...."

Wanita itu mengangkat cincin itu tepat di depan wajah Hana,

"Cukup sampai disini!"

Setelah mengucapkan kata sakral itu, Wanita itu pergi,dengan meninggalkan beberapa pertanyaan besar yang seharusnya Hana tau.

Ada apa ini,
Siapa wanita itu,

VA & NATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang