9.She is who?

14 5 0
                                    

"Tak setiap luka harus tergores,tak setiap gores harus berdarah,tak semua darah yang keluar mengandung frekuensi sakit yang sama"

~VA & NA~

Hana menjalani rutinitas sehari-hari nya seperti biasa,

Jam kuliah nya telah usai,
tubuh nya sangat lelah,namun tak selelah hari-hari sebelumnya.

Ia teringat bahwa dia ada janji dengan onnie nya nanti sore,dan sekarang masih terlalu siang untuk matahari beranjak sore,
Ia menghabiskan waktunya di perpustakaan kota dan membaca buku-buku disana,

Mata nya tiba-tiba di alihkan oleh sesuatu di sudut ruangan,seorang laki-laki yang nampak serius dengan tumpukan buku di mejanya.

Bibirnya menyunggingkan senyum,ia melihat objek yang begitu jelas,
Dan benar dia Deva,

Pantas tak memberi ku kabar hari ini

Batin Hana,ia beranjak dari kursinya dan berniat menghampiri Deva,

Namun ia berhenti dan mengurungkan niat nya,
Sosok perempuan dengan rambut pirang tiba-tiba duduk dan memberi kan Deva beberapa buku bacaan,

Deva nampak memberikan senyum manis nya kepada gadis itu,
Hana mencoba mengerti,mungkin dia teman nya,
Namun ia tak bisa berbohong,ia benar-benar terluka,hatinya sakit.

Dia kira senyum itu hanya untuk nya,dia kira wajah tulus nya itu hanya di sediakan untuk nya seorang.
Namun imajinasi nya terlalu keterlaluan,harapan terlampau berlebihan.

Bukan salah Tuhan,ia lah yang selama ini berulah.

Its hurt!

VA & NATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang