"Bangun...!"
"Hana cepet bangun!"
Hana mencoba membuka mata nya yang masih enggan melihat dunia,ia sangat lelah,
"Hana..."
Suara itu berbisik tepat pada telinga nya,
"Ih geli"
Hana menepuk-nepuk telinganya,matanya masih belum sadar siapa yang ada di apartemen nya sekarang,
"Akhirnya bangun juga"
Suara itu kembali menggema,
"Kak Rain!loh kok onnie bisa ke sini?masuk lewat mana"
Rain adalah sahabat Hana yang juga berasal dari Indonesia,
Jarak umur nya terpaut 3 tahun,bedanya Rain telah lama tinggal di Korea,jadi dia lebih faham seluk beluk yang bahkan belum sempat Hana ketahui.(Onnie sebutan untuk perempuan yang lebih tua di negri ginseng)
"Lupa ya,kan onnie tau kode apartemen mu..hihihi"
"Ngagetin tau,,duh kebelet"
Hana bangun dari ranjang nya dan menuju ke kamar mandi.
Tak beberapa lama kemudian ia keluar dengan alat sholat lengkap.
"Onnie aku sholat Subuh dulu ya,"
Rain mengangguk mengerti,meskipun ia non muslim,namun rasa toleransi nya begitu tinggi,apalagi dengan Hana.
Setelah tak selang lama,Hana selesai sembahyang dan kembali ke ranjang nya untuk menemui Rain.
"Oh ya,btw ngapain onnie ke sini pagi-pagi gini?"
Tanya Hana,ia kembali menarik selimutnya.
"Hehe iseng,hari ini kamu ada jam kuliah?"
"Ada,pagi nanti"
"Mau onnie ajak jalan-jalan sore nanti?"
Tawar Rain,ia mencoba membujuk Hana yang terpendam selimut dan bantal nya.
"Mau kemana?"
Hana menautkan kedua alisnya.
"Ada deh,mau ya"
Ucapnya,Rain kini menarik-narik selimut yang menutupi wajah Hana,
"Iya-iya,lagian Hana juga lagi kurang mood,jadi boleh lah buat refreshing"
Ucap Hana menyetujui.
Akhirnya Hana terlelap lagi pada alam mimpinya,di susul Rain yang entah dari kapan juga ikut terlelap di bawah kaki Hana.
KAMU SEDANG MEMBACA
VA & NA
Ficțiune adolescenți-CINTA BEDA AGAMA- "Tapi kalau deva mau bareng sama hana,deva juga harus punya keyakinan yang sama kayak hana,deva juga harus mempercayai Tuhan hana" Leher deva mengeras,tangan yang ia ikatkan pada pinggang gadis nya itu kini terlepas. Ia siap ketik...