Apa benar ini dia ?

57 3 0
                                    

Apakah kamu mengerti suatu hal yang nantinya mustahil bisa kulakukan ?
Menjalani hidup tanpa adanya dirimu di sampingku
~Jacob~

20:58 PM

Afa melihat ke sekitar kamar apartemennya, tadi Jacob sudah menelfon katanya sudah menunggu di luar.

Ceklek

Baru ia akan menutupnya kembali, Afa menoleh pada seorang cowok tengah bersandar di tembok, "Natha ?"

Si empunya menoleh dan tersenyum, ia lalu memberi bungkus makanan kertas.

"Wih apanih ?" Tanyanya

"Bretzel sama susu kotak vanilla, kesukaan lo kan ?" Afa tersenyum senang menanggapinya.

"Udah mau pergi ?" Tanya Natha lagi, gugup.

Afa mengangguki ucapannya, "kalo gitu, eum.... Hati hati" katanya dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Afa mengulum bibirnya dan mengangguk ia pergi namun

Grep

Natha memeluknya, dan itu membuat Afa mematung seketika.

Apa ini ?

Rasanya aneh

Pelukannya seperti menunjukkan rasa sedih dan kekecewaan

Yah, bahkan lewat pelukan saja Afa masih bisa merasakan.

"Natha ?" Tanya Afa pelan, namun Natha malah semakin mengeratkan pelukan pada gadis di hadapannya.

"Gue seneng bentar lagi lu nikah"

BOHONG !, yah itu yang hatinya bilang. Dia membohongi perasaannya sendiri, bahkan rasanya ia ingin menangis dan menumpahkan semua rasa yang ia pendam hingga saat ini.

Tapi ia tidak bisa, ia tidak mau Afa membencinya setelah ini, ia tidak mau.

"Ntar gue dateng bareng yang lain" perlahan pelukan itu di lepas agak terpaksa oleh Nathanya sendiri, sedangkan Afa hanya diam mematung dengan mengartikan arti pelukan tadi.

Beberapa detik kemudian, ia baru tersadar dan berbalik badan

Deg

Itu Jacob yang menatapnya nyalang, Afa memejamkan matanya agak lama, dan membukanya lalu menarik nafas panjang dan membuangnya dengan kasar, lalu menarik koper berwarna Lylacnya.

"Kemari, biar aku yang bawakan" Afa menyerahkannya begitu saja, tanpa ada ucapan yang keluar dari mulutnya.

Ntahlah, rasanya hampa saja sekarang. Di sana tidak ada yang menganggunya lagi, juga kenapa Natha memeluknya dengan rasa sedih dan..... Kekecewaan ?, Apa maksudnya ?.
____________________________________

Jacob POV

"Kemarilah, aku sudah menunggu di luar. Maaf tidak bisa ke atas karna aku masih membereskan mobil"

"....."

"Yah, hati hati"

Telfon di matikan, Jacob berbohong bilang masih membereskan mobil. Sejak kapan ia membereskan mobilnya sendiri ?, Ia hanya sedang membungkus hadiah untuk gadisnya, tadi belum sempat.

Hanya saja sekarang sudah lewat lima menit, namun Afa belum juga terlihat. Jacob yang khawatir segera berlari dan naik lift menuju lantai atas.

Ting

Setelah pintu lift terbuka, Jacob kembali berlari dan saat sampai tikungan tepat menuju kamar apartemen Afa, larinya perlahan lahan terhenti, ia membenci pemandangan ini.

Because You [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang