Siram Tanaman

56 4 0
                                    

Memilikimu adalah halusinasi
Kamu objek yang nyata
Namun terasa fatamorgana
~Natha~

Brakkk

Di sana terlihat dua orang pria yang tengah berhasil mendobrak pintu.

"Kakak ?" Tanya Afa, terkejut.

"Natha ?" Tanya Afa lagi dengan cengo, dan berkedip berkali kali.

Adit yang berdiri dengan pakaian santai kaos yang sengaja di robek bagian ketiaknya dengan lebar itu mau bertanya, tapi Jacob menahan ucapannya.

"Maaf, hanya saja.... Aku takut gadisku dalam masalah" katanya terbata bata.

Adit lalu menoleh pada Afa, "mereka cowok lo ?"

Afa menggeleng "enggak, dia doang" tunjukknya pada Jacob.

"Tapi dia bukan" tunjuknya pada Natha.

"Lo gak bilang dulu sama cowok lo apa ?" Tanya David.

"Aish.... Lupa aku. Aku ingetnya pas bang Malik nelfon, baru aku inget. Hehe, maaf semuanya" ringis Afa, Adit menghela.

(Bocah ini, selalu saja) Itu yang di pikirannya.

"Takut cewek lu di gilir ya ?" Tanya Malik frontal, bukan Afa saja yang melotot terkejut bahkan semua orang yang berada di ruangan itu terkejut, namun Malik kembali melanjutkan ucapannya "eits, santai aja elah..." Katanya dengan wajah tanpa dosa.

"Yodah berhubung kalian disini, mau join gak ?" Tawar Adit lagi.

Natha dan Jacob mendekat lalu bertos ria ala cowok macho, dan duduk di tempat yang masih kosong, mereka duduk lesehan.

Jacob menatap tidak suka pada gadisnya yang tengah duduk di samping kanan Malik dan di samping kiri Adit, di hadapannya ada Riyan yang sesekali menyuapkan makanan pada Afa, Gio juga tak mau kalah.

Lalu Natha membuka pembicaraan dan mereka langsung akrab begitu saja, Afa hanya diam menyimak obrolan random laki laki di ruangan ini.

Merasa kantuk menghampirinya ia menoleh ke arah jam berwarna hitam yang terpasang di dinding, 00:39 AM

Ia merebahkan dirinya di atas sofa tanpa di sadari yang lainnya.

"Lah, Rora mana ?" Tanya Adit, tersadar.

"Lah iya" jawab mereka bersamaan, Malik menoleh ke belakang di arah sofa ia segera berdiri.

"Mau kemana lu ?" Tanya Fatir melihat temannya berdiri secara tiba tiba.

"Gue mau nidurin dia di kamarnya" katanya dengan mengangkat tubuh kecil dan ramping Afa.

"Apa ?, K-- kau mau meniduri--" ucapan Jacob terhenti.

"Eits..... santai bro, santai....maksud gue naruh dia di kamar" jawab Malik.

"Roraku biasa menginap ?"

"Aelah.... Rora-ku, kapan ya gue di gituin sama cewek idaman gue, Riyanku~" kata Riyan meledek Jacob.

"Dia kan waktu pertama kali dateng tinggal bareng sama kita, cuman bedanya dia di kamar sendirian, kita di kamar bertujuh" ujar Gio menerangkan.

"Biar aku saja" pinta Jacob menahan Malik yang akan membawa tubuh gadisnya ke kamar, namun Malik tidak menggubrisnya dan tetap membawa Rora masuk ke kamar lalu menyelimuti hingga batas dada.

Setelah itu Malik lalu melepas jarum yang berada di leher Afa dan menaruhnya di meja belajar kamar itu, ingat Malik hanya melepas jarum bukan pashmina gadis itu.
____________________________________

Because You [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang