|13| Thats not tiny

398 84 20
                                    

Setelah berpapasan sama Mitsuba dan Tsukasa, terus ketemu Teru.

Ah, mantap.

Seperti biasa, pertemuan kami di awali dengan hah hoh dan lah loh.

Seprais mada faka terus emang kalo ama teru.

Terus cuman hai dan udah.

Lewat.

Eh iya, kemaren aku ga jadi ngambil surat data tambahan sekolah kan--

"Minamoto-Senpai!"

Dia menoleh. Aku berlari kecil ke arahnya.

"Anu-- Senpai tau dimana ruang guru?"

Batsa bation yang amat jelas. Lalu akhirnya aku diantar ke ruang guru.

"Oh, Kyouku?"

Kenapa setiap senpai yang kaget melihatku selalu membawa nama belakangku di dunia ini ya?

Sensei yang sudah terlihat tua itu menaikkan kaca mata, "kamu mau mengambil surat kan? Sebentar, biar ku ambil."

Aku belum sempat menjawab apapun, dia langsung beranjak.

Aku menoleh kebelakang, Minamoto Teru.

"Makasih, Senpai. Maaf merepotkan, sekarang aku bisa sendiri."

Tapi dia hanya tersenyum simpul.

"Tak, tak merepotkan kok."

Guru yang sedang grasak-grusuk di lemari penuh kertas serta map besar berbalik lagi, bertepatan setelah Teru yang keluar usai pamit.

"Aduh, Nak Kyouku, Sensei baru inget keknya suratnya di titipkan di OSIS."

Oh gitu ya.

Apa sia sia perjuanganku tersesat sejak kemarin?

"An- Ah gitu ya. Tak apa Sensei, saya yang akan meminta sendiri."

Lalu setelah pamit, dan keluar dari ruang guru, aku langsung melepas Image murid manis kalem dan berlari di lorong.

EKH, SI TERU KEMANA YA?!

"SEN-"

"Kyouku?"

Oh, masih di deket pintu ternyata:)

Hemz, mungkin ketutupan dosanya.

"..ya?"

"Eh, gapapa, senpai."

Keliatannya di ga denger kalimat pertamaku. Dia hanya tersenyum dan aku mendahului sebelum dia kembali meninggal.

"Senpai, surat yang perlu ku ambil ada di ruang OSIS."

●●●
Jibaku Shounen Hanako Kun
○○
Reader sekai
○○
CHAPT - 13 (15)
Thats Not Tiny
○○
(Y/n) = Your Name
(M/N) = Male Name
○○
note;
(Y/n)
•Brown Orange ||(E/c) [Eyes]•
•Red ||(H/c) [Hair]•
•••
Kei
•Yellow orange [Eyes]•
•Red [Hair]•
●●●

Mau nyoba braket estetik hahay.

Ehem.

Suara kertas dan yang bergesekan serta terangkat memenuhi ruangan ini.

Aku membantu menyusun kembali lagi dokumen Data kopian siswa-siswa sekolah. Sedangkan kan lelaki pirang masih menilip ke loker.

Aku menunduk. Hingga satu kertas menarik atensiku.

Nanamine Sakura...

JSHK ; 𝐑𝐨𝐬𝐞 𝐒𝐭𝐫𝐢𝐧𝐠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang