|5| Ngeles sejak Dini

872 153 35
                                    

"Berhati hati bila tiba tiba temenmu pingin nraktier. Biasanya dia yang nagggung biaya, tapi kita yang nanggung malu."

•○°~----- ♤ --- ♧ --- ♤ ------~°○•

Jam pelajaran. Aku tersenyum sedikit gugup, Aku udah dapet buku paket sih pas itu.

Loh, kapan ya?

Oh iya pas hari selasa.

Sekarang lagi pelajaran Bahasa Inggris. Lagi lagi Kei pun ga ngomong apa apa.

"Ah iya, khusus hari ini, karna ada anak baru dari Homeschooling, tugas kali ini buat kerja kelompok."

Beberapa ada yang senang, beberapa ada yang mengeluh. Ah, aku merasa bersalah.

"Aoi-san, tolong bagikan kelompoknya."

Akane maju, mengambil kertas sobekan dari guru.

.
.
.
.
.

"(Y/n) pinter bahasa inggris ya?"

"Eh?" Aku mengangkat kepala, menatap Tetsuya.

Untuk laporan situasiku, sekarang aku sekelompok bikin literasi tema "teman" sama Nene dan Tetet.

Kenap harus teman? Entahlah, mungkin maksud terselubung Author.

Dan dari standar otak Nene, dan Tetet yang lancar sedikit, Sedikiiiiiiiit banget, akhirnya aku yang menjadi ngoreksi Kalimat-kalimat mereka sebagai orang yang kemampuan bahasa inggrisnya sedikit di atas mereka.

Ga tau aja aku make bahasa indo buat melajarin bahasa ini. Lebih gampang.

Aku tersenyum tipis, "aku ga sepintar itu..."

Nene menunjuk satu kalimat di selembar kertas literasi kelompom kami tiba tiba, "eh, yang ini bener ga sih?"

"Weh kebalik ajr."

Buletin. Buletan kesebelas ini. Nanti bakal direvisi di kertas yang berbeda. Sesuai tanda dariku.

Nene nyengir, dia yang nulis tadi.

Hem, kita udah ga canggung lagi kan?

"Oh iya, Nene..."

"Eh kamu tau namaku?"

...

'Goblok sia kamu, (y/n)!'

"Ah... tadi... kan dah kenalan..." ngeles power!

Dia mengetuk pulpen ke dagunya. Iyalah, pasti ga inget. Tapi yang penting kami udah saling tau nama kami kan.

"Kenapa..."

Kami menoleh serempak ke Tetsuya.

Yang ditatap menjadi gugup, "ah, e-engga! Engga! Kalian tatap tatapan gitu jadi rada bikin salah paham!"

"..."

"...kamu orangnya blak blakkan, tetet?"

"Pft--" Nene tersedak mendengar panggilanku. Tadi kan dia keluar kelas, jadi ga tau.

Tetsuya menatapku kesal dengan pipi memerah.

Hm, panpik ini pun terancam menjadi genre Yuri jika saja (y/n) tak ketemu seseorang nanti.

"Nah." Aku memberikan kertas literasi hasil Revisi. Siap untuk disalin ulang.

Ngomong ngomong, kenapa kelompok Aoi ribut banget ya? Tumben juga si Aoi kepisah dari Nene. Biasanya meski pembuatan kelompok acak pun, tetep bareng Nene.

JSHK ; 𝐑𝐨𝐬𝐞 𝐒𝐭𝐫𝐢𝐧𝐠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang