|6| Your Fortini

715 131 5
                                    

"Sore wa Haram Desu."

•○°~----- ♤ --- ♧ --- ♤ ------~°○•

"Ceritain.soal.yang.tadi."

Kei menatapku serius. Tapi aku ga mau di seriusin Kei :(

"Jadi-- ya, mungkin karna barang ini."

Hapeku tunjukkan. Dengan wallpaper baru sekolah Kamome. Soalnya bangga banget bisa sekolah disana.

"Hapenya... kenawhy?"

"Jam pasir."

Hening.

Kei mengerutakan alis, "tapi kamu bilang, aku ga nyahut? Padahal aku sama sekali ga ngerasa diem..."

Aku mengangguk, "tapi padahal pas itu kamu ga bergenti, semuanya tak abu abu."

"Kata katanya anjir."

Sambil menerawang langit perbatasan pun, aku menceritakan semuanya.

Jam pasir.

Abu abu.

Dan... settingan hape yang berubah kembali ke sebelumnya.

Semuanya, secara lengkap sampei Kou tereak.

Ah iya, pas adegan abis adegan Kou Hanako gelud, yang pas itu Nene ngobrol sama Hanako soal "berteman dengan pembunuh", aku yang bawa--ralat, nyeret Kou ke UKS.

Dan baru sadar kalo aku belum kenal furnitur sekolah ini. Anju.

Untung abis itu ketemu seseorang.

Ya, seseorang. Pas aku tanya siapa namanya, dia bilang namanya seseorang.

Ngelawak mas?

"Donal bebek~"

"Mundur tiga langkah--"

"Satu! Dua! Tiga!"

Sedang kei pusing pusing memikirkan yang baru kuceritain, sambil berkutat dengan si hape, aku menonton para supranatural yang main.

Entah semjak kapan, ada supranatural yang bertambah. Bermacam bentuknya.

"Hah, Kei! Darurat!"

Aku tersentak, " HAH Kenapa?!"

"Batrenya tinggal 17%!"

...

"Ah, lupa beli charger sama kartu tadi."

"Bentar dulu, kamu ada PR ga?"

"..." lima bangs--

.
.
.

"Huah!" Aku merentangkan tangan. Angin dingin musim semi malam berkesiur pelan.

Mong ngomong aku masih jadi arwah.

Lagian nanti yang ngendaliin tubuhnya itu Kei. Aku mah tinggal istarahat di dalem tubuh Kei. Kan Kei yang tau jalan ke toko-nya.

Pe er ku dah selesai btw. Eh tinggal satu ding.

Aku belum milih mau masuk klub apa. Bingung.

Sempat terpikir mau ngikut antara Klub berkebun atau Fotografi.

Tapi aku sama sekali ga tertarik sam keduanya :(

Gemerisik sulur mawar terdengar. Aku menoleh ke belakang dan mengkap sosok Kei yang menutup kembali segel gerbang menuju perbatasan.

Dia balik menatapku, "oh, ayo."

"Ya. Ayo."

Aku mulai merasuk ke tubuh Kei. Dan kami bersatu.

JSHK ; 𝐑𝐨𝐬𝐞 𝐒𝐭𝐫𝐢𝐧𝐠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang