Satu kaos oblong, celana kolor, dan dua pakaian dalam tanpa merk. Sabun muka, sikat gigi, minyak telon dan bedak bayi. Semua sudah masuk ke dalam tas ransel milik Jungkookie.
"Ada yang kurang?" Xiao Zhan bertanya pada adiknya yang sedang memasang celana olahraga.
"Tidak mau bawa camilan?"
"Kookie mau kinder joy, hyung!"
"Sepertinya ada di kulkas. Selain itu?"
"Tidak ada hyung."
"Oh iya bawa masker dan botol air. Jaga jarak dengan Tae tae sialan itu. Jika ia berbuat jahat lagi teriak minta tolong pada gurumu."
"Siap hyung."
Xiao Zhan menghidupkan mesin motornya, memasang helm ke kepala adiknya. Sebelum menarik gas, ia memastikan Jungkook sudah duduk di boncengannya dengan tenang.
Kendaraan yang dibawa Zhan bergerak dengan tenang, melewati jalan beraspal yang mulai ramai.
Di persimpangan lampu merah menuju kota dan sekolah, sebuah mobil mewah berhenti di dekat mereka. Kaca jendelanya diturunkan, seseorang berseragam sama dengan adik Zhan tersenyum tanpa mengeluarkan permen lolipop dari mulutnya.
"Mau berangkat denganku saja?" Ia menawarkan diri, tapi kedua kakak beradik itu mengabaikannya. Memilih berfokus pada lampu lalu lintas yang sudah berubah kuning.
Mobil di belakang mereka bergerak pelan, mensejajarkan diri dengan motor Zhan yang kecepatannya konstan.
Sesekali penumpangnya melambai sambil memberikan kecupan jauh. Jungkook memutar bola matanya, malas menanggapi siswa gila penggemar permen kaki itu.
"Apa dia selalu mengganggumu seperti ini?" Xiao Zhan bertanya di antara deru kendaraan yang berlalu lalang, juga bunyi klakson yang sengaja dihidupkan oleh supir Tae tae sialan itu.
"Di sudah lama tidak menggangguku lagi di sekolah, hyung."
"Jangan ladeni, anggap dia makhluk astral!!"
Setelah perjuangan berpura-pura tuli dari panggilan Tae. Mereka akhirnya sampai di depan gerbang sekolah.
Jungkook turun dari motor, berpamitan pada kakaknya sebelum masuk ke halaman sekolah. Sementara siswa bermobil itu, juga turun dari kendaraannya bukan bersama supir, tapi bersama pria lain yang tidak diduga Zhan sebelumnya.
Pria itu memakai kacamata hitam, jas mahal, dengan wajah datar, menyenggol lengan Zhan saat melewatinya.
Saat akan kembali ke mobil ia masih menyempatkan diri di sela kesibukannya sebagai calon presdir untuk berbisik di telinga Xiao Zhan.
"Aku minta cicilan hutangmu malam ini. Bersiaplah selagi adik-adik kita berkemah!"
Xiao Zhan tiba-tiba merinding mendengarnya.
.
.Bisik-bisik karyawan terdengar di sebuah ruangan di kantor milik Wang Yibo. Untungnya karyawan yang sedang menggosipinya adalah teman sekaligus sahabatnya sendiri, Kim Namjoon dan Kim Seokjin.
"Dia sedikit aneh akhir-akhir ini." Seokjin memulai pembicaraan selagi atasannya belum datang.
"Aku juga merasakannya, dia jarang datang lebih pagi. Alasannya mengantar adik sepupunya."
"Tidak mungkin, mana mau dia meluangkan waktu untuk Taehyung. Tae itu sudah punya supir pribadi."
"Aku juga tidak tahu, tapi aku memang pernah melihat mobil Yibo, berbelok dari arah sekolah Taehyung.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Sex Paylater (Tamat Di Pdf)
FanfictionSepanjang sejarah menjadi pria penghibur, baru kali ini ada seorang pelanggan yang ngutang. Xiao Zhan bersumpah untuk terus menagihnya. Siapa pelanggan tak tahu diri itu? Apakah Zhan berhasil mendapatkan uangnya, atau malah mendapatkan hatinya juga?