Ruangan luas bernuansa abu-abu putih. Dengan kaca besar yang menjadi tempat untuk melihat panorama kota. Berdiri seorang pria bersetelan mahal warna abu-abu,berstatus wakil direktur, dengan nana keren Wang Yibo.
Pintu akses untuk karyawan dibuka dari luar, menampilkan sosok tampan yang membawa sebuah map tipis, dengan muka sedikit tertekuk.
"Aku sudah menyelesaikannya tadi pagi. Kau benar-benar mengganggu hari tenangku!"
Yibo menoleh ke arah sekretarisnya dengan senyuman yang aneh.
"Kau baik sekali, Seokjin!" ujarnya dengan tangannya yang buru-buru menyambar map pink. Membacanya dengan cepat, diiringi senyuman miring yang tergambar di wajahya yang biasanya flat.
Seokjin bergidik melihat kelakuan Yibo. Ia segera pergi dari ruangan itu sembari memikirkan sesuatu.
Kenapa aura yang dipancarkan Yibo hari ini berbeda sekali?
.
.Cermin besar di kamar Xiao Zhan menampakkan seorang pria yang tampak gagah dan rapi. Jas mahal yang tak sanggup ia beli sedang menutupi tubuh indahnya, lengkap dengan sepatu kulit hitam yang ukurannya pas dan mengkilap.
Jungkook tanpa henti memuji ketampanan kakaknya sendiri, sambil menenteng tas dengan gantungan kelinci. Ia berkali-kali menunjukkan jempolnya pada Xiao Zhan sebelum ia berlalu dari ruangan itu dan berangkat ke sekolahnya.
Xiao Zhan meninggalkan sejenak pujian-pujian bagus bagi dirinya. Ketika ponselnya bergetar dan terus bergetar di sakunya.
Sahabat dekatnya yang bernama Park Jimin mengiriminya banyak pesan. Sampai Xiao Zhan bingung untuk menjawab yang mana dulu. Rata-rata pesan itu mengandung kalimat tanya.
Apa kau benar mau berhenti dari tempatku?
Zhan kau serius mau mengundurkan diri?
Kau mau pensiun dini?
Mau pulang kampung ke Daegu?
Mau kuliah?
Apa kau mau menikahi pria kaya?
Kau punya sugar daddy?
Kau tak mau berteman denganku lagi?
Ayolah Zhan, ucapkan salam perpisahan pada pelangganmu di sini. Mereka terus bertanya tentangmu.
Pak tua yang dulu pernah melihatmu menari bugil, ingin menyewamu lagi dengan bayaran 10 kali lipat.
Aku kewalahan meladeni mereka, hanya kita yang punya pesona luar biasa.
Xiao Zhan membalas rentetan pesan Jimin yang seperti gerbong kereta api, dengan satu pesan singkat.
Aku akan menemuimu nanti malam
Xiao Zhan memasukkan ponselnya ke saku, setelah men-silent benda pipih itu. Ia kembali menatap cermin dengan bangga. Ternyata dirinya bisa tampil tampan dan bersahaja layaknya pemeran utama dalam drama korea.
.
.Beberapa hari ini, Taehyung lebih banyak diam. Ia tak lagi mengganggu Jungkook atau membuat kerusuhan dengan merayu siswi-siswi cantik di kelasnya.
Taehyung yang bersikap tenang, justru membuat Jungkook gelisah. Sepertinya kelinci remaja itu mulai candu akan kemesuman Taehyung.
Di dalam kelas, ia mencuri pandang ke arah Taehyung yang duduk di seberangnya bersama Lisa.
Taehyung terlihat serius mendengarkan Yoongi saem yang menjelaskan pelajaran biologi, tentang alat reproduksi manusia.
Ketampanan Taehyung memang tak perlu diragukan lagi. Dilihat dari samping kanan, kiri, atas, bawah, bahkan jika dilihat dengan posisi kepala diputar 180• ketampanan pria bermarga Kim itu memang tak ada lawannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sex Paylater (Tamat Di Pdf)
FanfictionSepanjang sejarah menjadi pria penghibur, baru kali ini ada seorang pelanggan yang ngutang. Xiao Zhan bersumpah untuk terus menagihnya. Siapa pelanggan tak tahu diri itu? Apakah Zhan berhasil mendapatkan uangnya, atau malah mendapatkan hatinya juga?