Perlahan langit biru berganti jingga. Semilir angin mulai lebih kencang menimpa dedaunan. Membuat mereka melambai seperti penari ular. Namjoon, Seokjin, Yibo dan Zhan saling bertukar cerita masa kecil mereka sambil menunggu teman-teman mereka berkumpul.
Sepertinya baik Jimin maupun sahabat dekat Yibo akan datang secara bersamaan. Mereka baru saja mengirim pesan, sedang berada di simpang jalan yang sama, di jam yang sama pula. Sungguh suatu kebetulan.
Tuas ditarik ke bawah, senyum merekah. Saat es krim susu pisang meliuk di wadah berbentuk kerucut. Tangan Taehyung berada di bawah Jungkook, menjaga agar wadah berada di posisi yang tepat.
Jungkook menoleh, ia sudah memasukkan banyak es krim. Ia juga sudah menghabiskan satu cone penuh tadi. Sepertinya ia belum merasa kenyang setelah makan siang, dan masih terus menyantap makanan dingin itu sebagai camilan.
Taehyung tertawa dengan tingkah little bunny-nya. Namun, tawa itu berubah. Saat melihat bagaimana lidah Jungkook menyapu permukaan es krim. Memiringkan muka untuk menjilat bagian lainnya. Sampai es krim putih kekuningan itu, tersisa di sudut bibir Jungkook.
Membuat Taehyung menjilat bibirnya sendiri. Ia menelan ludah hingga berbunyi 'glup'. Menyayangkan sekali sisa es krim yang jatuh ke dagu. Tak tega rasanya, Taehyung ingin membersihkan sisa-sisa itu agar tak terbuang secara mubazir.
"Tae Tae mau?" Jungkook menyodorkan es krim di tangannya masih dengan lelehan es krim yang blepotan di sekitar bibir dan dagunya.
"Eum ... aku ingin es krim yang di sini," telunjuk Taehyung menyentuh sudut bibir Jungkook yang terbuka.
Dengan sapuan lidah yang lembut, seluruh sisa es krim di tempat terlarang itu dibersihkan dengan cukup rapi oleh bibir Taehyung.
Pemuda lain yang memegang es krim tertegun, sampai tak sadar es krim di tangannya sudah meleleh. Ia yang kini menelan ludah, melihat sisa es krimya yang jatuh ke lantai.
"Tae ... kau membuatku malu!" rengeknya. Mau menutup muka, tapi tangannya masih memegang es krim.
Taehyung membalas senyum malu-malu Jungkook dengan cengiran lebar..
."Kita ajak Taehyung dan Jungkook juga!" seru Seokjin penuh semangat.
Yibo menoleh ke arah Zhan, untuk melihat ekspresinya. Zhan sendiri justru menatap Yibo, menunggu persetujuannya.
"Itu ide bagus!" Yibo mengacungkan jempolnya pada Seokjin.
"Kita juga bisa mengajak Hoseok untuk bergabung," tambah Yibo yang dibalas anggukan oleh Seokjin dan Namjoon.
Xiao Zhan menunggu Seokjin yang memanggil adiknya, sambil berbalas pesan dengan Jimin. Sahabatnya itu terlalu senang bisa diundang ke mansion keluarga Wang yang terkenal. Dalam mimpipun ia tak pernah membayangkannya. Ia belum tahu saja, kalau Zhan sahabat baiknya, menjadi incara utama seorang pewaris keluarga.
Pesan dari Jimin :
Aku membawa kekasihku
Serius? Kau sudah punya kekasih, siapa? Apa aku mengenalnya?
Kau mengenalnya, Kookie juga.
Waow, aku sungguh penasaran siapa orang itu
Aku yakin dia pria berbadan besar dengan tubuh tinggi dan tegapKau salah
Dia pendek, kecil, imut, tapi dia mengagumkanOh, aku tak sabar ingin melihatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sex Paylater (Tamat Di Pdf)
FanfictionSepanjang sejarah menjadi pria penghibur, baru kali ini ada seorang pelanggan yang ngutang. Xiao Zhan bersumpah untuk terus menagihnya. Siapa pelanggan tak tahu diri itu? Apakah Zhan berhasil mendapatkan uangnya, atau malah mendapatkan hatinya juga?