Min Yoongi menatap tajam ke arah Taehyung, padahal ia mati-matian sedang menahan tawa yang siap meledak di perutnya.
Sangat tidak lucu jika guru killer macam Min Yoongie ikut tertawa saat muridnya mengatakan ingin menghamili siswa berjenis kelamin sama, di depan semua penghuni kelas, dengan sangat lantangnya.
"Taehyung, setelah ini kau ikut aku ke ruang BK. Jungkook kau juga!" seruan Yoongi membuat Jungkook melebarkan matanya.
Apa salahku saem? itu yang ada di pikiran Jungkook.
"Nikahkan saja mereka, Yoongi saem!!" teriak Lisa dan Rose yang disambut seruan persetujuan dari siswa lain.
Suara 'cie cie' mengiringi kepergian Taehyung dan Jungkook yang bersama-sama mengikuti Yoongi ke ruang BK.
.
.Seokjin beberapa kali membunyikan bel di pintu ruangan Yibo. Tapi atasannya itu malah sibuk memepet Zhan di sofa, sampai Zhan hampir terjungkal. Mau mendorong Yibo, ia sungguh takut.
Di hari pertama penandatangan kontrak kerja, ia tak ingin ada kesalahan yang membuat atasannya murka.
Seokjin mulai tak sabar, berulang kali memencet bel, tapi Yibo tak juga sadar, bahwa ini masih jam kerja. Dengan sangat malasnya, ia mengabaikan panggilan Jin dari luar melaui interkom.
"Boss. Ada rapat internal jam 9. Kau ini kenapa mengunci pintu seperti ini?"
Xiao Zhan mencoba menarik hidung Yibo agar pria itu berhenti menggodanya.
"Dengar itu, ada karyawan yang mencarimu!" Zhan menunjuk ke arah pintu.
Yibo berdiri dari kursi, memasang kancing jasnya. Sebelum membuka pintu, ia memperingatkan Zhan untuk diam dan menunggunya dengan patuh, sampai ia menyelesaikan rapat internal.
Yibo membuka sedikit pintu ruangannya, ia menyembulkan kepala ke luar, tersenyum mencurigakan pada Seokjin yang memasang tampang sebal.
Seokjin yang penasaran, mencoba mencuri pandang ke dalam ruangan. Tapi Yibo dengan cepat menutup pintu. Membuat sekretarisnya mencebik kesal.
"Sekarang kau meng-off-kan kamera, mengunci pintu di jam kerja. Apa kau menyelundupkan sesuatu ke ruanganmu?" cerca Seokjin sambil berjalan mengikuti langkah kaki Yibo menuju ruang rapat.
Tangan Seokjin mendahului Yibo memencet pintu lift, menuju satu lantai di bawah mereka.
Yibo dengan muka datarnya, mengabaikan pertanyaan Seokjin. Ia sibuk memikirkan banyak hal yang bisa ia lakukan pada Zhan nanti, yang kini sudah resmi bekerja padanya.
Lift turun perlahan, sebelum mereka sampai di ruang rapat. Yibo berhenti untuk memeriksa dokumen yang Seokjin bawa, juga meminta Seokjin memeriksa penampilannya.
Bibir merah Seokjin menganga, matanya yang bulat melotot dengan lebar. Tak percaya dengan apa yang ia lihat di sana.
Di balik kerah kemeja yang baru saja Seokjin rapikan, tepat di leher sebelah kiri. Ada sebuah tanda merah yang nampaknya masih baru, berbentuk U.
"Apa semalam ada vampir yang menghisap darahmu?" Seokjin bertanya dengan nada curiga.
Yibo langsung membelalakkan mata, "Apa bekasnya sangat kentara?" Ia balik bertanya pada Seokjin dengan wajah pias.
Jangan sampai karyawan lain melihat ini. Gumam Yibo dalam hati.
.
.Min Yoongi memiliki mata sipit, tubuh kecil dan bibir mungil. Tapi jangan sangka semua keimutan itu membuat Min Yoongi jadi orang yang lembut. Justru kebalikannya, ia adalah guru paling dingin dan terkenal dengan mulut boncabe-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sex Paylater (Tamat Di Pdf)
FanfictionSepanjang sejarah menjadi pria penghibur, baru kali ini ada seorang pelanggan yang ngutang. Xiao Zhan bersumpah untuk terus menagihnya. Siapa pelanggan tak tahu diri itu? Apakah Zhan berhasil mendapatkan uangnya, atau malah mendapatkan hatinya juga?