Oral Boy

1.8K 223 30
                                    

Suasana sedikit sepi, banyak bangku kosong yang tidak terisi. Buku-buku yang tertata rapi di lemari, menghalangi dari pandangan orang lain yang berada di baliknya.

Ada tempat yang memang tersembunyi di perpustakaan. Di belakang lemari yang berisi koleksi buku sastra dan sejarah. Mayoritas buku-buku itu tidak dicari oleh siswa, sehingga kawasan di sekitarnya terasa sepi.

Jungkook menyukai buku sastra, ia mengambil satu dan membacanya di salah satu kursi yang terletak di pojokan.

Matanya menatap huruf yang tersusun di lembaran putih itu, tapi pikirannya masih tertinggal di kelas, tepat di momen pagi saat teman-temannya baru saja pergi. Menyisakan ia dan Taehyung dibisiki oleh setan agar melakukan hal yang tidak wajar.

Berciuman. Ciuman yang terjadi antara dua laki-laki yang memiliki alat reproduksi yang sama juga memiliki perasaan yang sama. Bernama cinta.

Taehyung mengecup bibir mungil Jungkook dengan lembut dan hanya satu kecupan yang singkat. Tapi energi listrik yang dihasilkan dari kecupan itu, menghangatkan hawa dingin di sekitar Jungkook. Membuat darahnya berdesir, dan jantungnya memompa lebih cepat.

Jungkook membolak balik halaman buku dengan gelisah. Satu tangannya yang lain menyentuh bibirnya sendiri, mengingat rasa manis yang tadi ia kecap lewat bibir lembut Taehyung. Ciumannya yang pertama, dan itu indah bagi Jungkook. Jujur, ia menginginkannya lagi. Menginginkan bibir Taehyung menyatu dengan bibirnya, meski hanya sesaat.

Namun, sepertinya Taehyung sedang sibuk menikmati makan siang bersama trio gadis cantik di kantin sekolah. Melupakan Jungkook sendirian di perpustakaan, menghayati perasaannya sendiri.

Jungkook kembali memfokuskan pikirannya pada kalimat dalam buku yang berjudul 'The Beginning' perihal permulaan cinta di sebuah kota mati.

Jangan berbicara dengan takdir, ketika hatimu tak bisa memahami kenapa cinta itu hadir

Saat Jungkook tenggelam dalam tulisan indah dalam buku itu, seseorang menyentuh telinganya, membisikkan sesuatu.

"I love you, Kim Jungkook."

.
.

"Kau sudah menyikat gigimu tadi pagi?"

Itu pertanyaan yang terlontar dari mulut seorang wakil direktur? Sejorok itu? geram Xiao Zhan.

Xiao Zhan mendongakkan wajahnya, mencebik kesal ke arah Yibo yang diam-diam tertawa melihat reaksi Zhan yang terlihat lucu di matanya.

Yibo masih berdiri dengan kaki terbuka, dan celana yang suduh turun hingga paha.

"Kau tidak malu membuka kaki di depanku begini?" Xiao Zhan menurunkan celana Yibo hingga ke betis.

"Aku bahkan sudah mengunci tubuhmu dengan kaki telanjangku, kenapa aku harus malu?"

"Itu berbeda, kita sedang berada di tempat Jimin waktu itu. Sedangkan kita berada di tempat kerja sekarang. Aku heran kenapa seorang calon presdir, punya hormon seperti anjing," gerutu Zhan dengan muka ditekuk, sambil menarik celana dalam Yibo hingga lutut. Tombak merah berujung tumpul itu terlihat melambai di depan Zhan.

"Kau terlalu banyak bicara. Ini semua juga ulahmu, kenapa terlahir begitu sexy dan nikmat saat disetubuhi. Itu membuat pikiran suciku jadi kotor."

Xiao Zhan menunduk sebentar, pipinya tiba-tiba merona, mendengar pujian terselubung di dalam kata-kata Yibo.

Malu-malu ia mengangkat muka. Memandang takjub milik Yibo yang seakan memanggilnya.

Tangan Zhan terulur, menyentuh batang yang setengah mengeras. Mengurutnya maju mundur, melalui celah tangannya yang menggenggam.

Sex Paylater (Tamat Di Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang