Sepanjang sejarah menjadi pria penghibur, baru kali ini ada seorang pelanggan yang ngutang. Xiao Zhan bersumpah untuk terus menagihnya.
Siapa pelanggan tak tahu diri itu? Apakah Zhan berhasil mendapatkan uangnya, atau malah mendapatkan hatinya juga?
Aku cinta Yizhan Yizhan adalan cinta pertamaku di dunia BL Aku juga suka Taekook
Aku ingin keduanya bersatu dalam haluku
Semoga kalian suka
Selamat membaca
Sayangku semua
Borahae
💜
💜
Xiao Zhan berlari kecil ke ruang UKS. Setelah mendapat kabar dari guru olahraga di sekolah adiknya, ia bergegas pergi dari kantor Wang Yibo melupakan tujuan utamanya.
Kaki jenjangnya melewati kelas demi kelas, berjalan di koridor yang sepi. Berbelok ke kiri dari arah lapangan olahraga, dan di ujung sanalah ruang kesehatan berada.
Di dalam ruangan itu satu ranjang yang diisi seseorang berpakaian seragam siswa, sedang tidur miring tak menyadari ketika Zhan membuka pintu, mendekatinya.
Tubuh itu mulai melakukan pergerakan bersiap membalikkan badan. Xiao Zhan tersenyum agar ketika adiknya melihat, mereka tidak akan dirundung kesedihan.
Mata Zhan membulat, dengan mulut terbuka yang bisa dengan mudah dihinggapi serangga.
Bukan wajah adiknya yang manis dan imut yang sedang terbaring. Melainkan wajah tampan blasteran kahyangan, mata estetik, bibir menarik, dengan countur wajah yang unik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kyaaa tampan sekali. Teriak Zhan dalam hati.
"Kau siapa?" Zhan bertanya masih dengan raut muka terkejut bercampur kagum, berbinar-binar.
"A ...."
"Hyung!!!!" Terdengar seruan dari arah pintu yang membuat acara perkenalan itu gagal.
Zhan menoleh, begitu pula siswa yang terbaring di sebelahnya.
"Kookie!!!" Zhan menyambut adiknya yang berlari ke arahnya dengan wajah ketakutan.
"Kookie?" Seseorang yang sedang terbaring tertawa cekikikan mendengar nama yang disebutkan Zhan.
"Hei, kenapa kau cemas begini?" Zhan mengusap-usap kepala adiknya. Jungkook semakin menunduk, menggerak-gerakan jemarinya gelisah. Bersamaan dengan itu wali kelas Jungkok, yang bertubuh pendek tapi memiliki tatapan setajam pedang samurai memasuki ruang kesehatan.
