Lost

2.5K 360 40
                                    

Yibo didorong ke kursi dengan pasrah, tanpa ada penolakan. Ia menerima dengan suka cita perlakuan Zhan terhadapnya. Termasuk saat Zhan menutup kedua mata Yibo menggunakan taplak meja.

Yibo tersenyum senang saat merasakan tangan Zhan mulai menjelajahi tubuhnya. Berawal dari kepala, turun ke dahi dan hidung. Memberikan usapan lembut di kedua pipi Yibo dan berhenti di belahan bibir Yibo yang sedikit terbuka.

"Kau suka?"

Yibo menangguk, mengecup salah satu tangan Zhan yang berada di bibirnya. Ia benar-benar dilayani seperti raja.

Xiao Zhan dengan kelihaiannya, melucuti pakaian atas Yibo yang terdiri dari dua lapis. Sedikit kewalahan saat Zhan ingin membuka kaos Yibo, karena si pemilik kaos tidak mau menunggu lama.

Saat kaos berada separuh kepala, Yibo meminta Zhan mencium bibirnya. Tanpa banyak penolakan, Xiao Zhan dengan lincah menyatukan bibir mereka. Menggelitiki mulut Yibo dengan lidahnya, membuat Yibo tak bisa duduk dengan tenang lagi. Sebab miliknya kini, benar-benar berdiri.

Xiao Zhan melumat bibir Yibo sambil melepas kaos Yibo dari kepalanya. Secara naluri, Xiao Zhan menangkap pemandangan gundukan ular kobra yang melengkung di balik celana.

Xiao Zhan gemas, ingin segera membukanya. Membebaskan pemangsa itu untuk mencari lubangnya.

Aksi manis dan erotis itu harus terhenti saat ponsel milik keduanya berdering hampir bersamaan.

Xiao Zhan menghentikan rencana untuk membuka celana Yibo. Ia mengambil ponsel Yibo di saku, menekan tombol hijau di sana dan menyerahkan benda itu pada Yibo.

"Iya saya sendiri yang bernama Wang Yibo." Yibo menjawab pertanyan dari si penelpon yang ia loudspeaker.

"Maaf, mengganggu anda. Tapi adik anda, Kim Taehyung hilang dari rombongan kemah bersama temannya."

Yibo tidak langsung menjawab, ia masih tercengang dengan tangan yang berusaha melepas penutup mata.

Xiao Zhan yang juga menerima telepon, beranjak dari tempatnya untuk berbicara. Ia mendengar nama Kim Taehyung disebut, pikirannya tiba-tiba teringat Jungkook.

"Apakah anda kakak dari Xiao Jungkook?" tanya suara di seberang yang Zhan kenal sebagai guru olahraga di sekolah Jungkook.

"Benar, saya sendiri." Xiao Zhan mulai merasa tak nyaman, ini pasti ada kaitannya dengan Kim Taehyung.

"Adik anda hilang dari rombongan kemah bersama salah satu siswa." Benar yang Xiao Zhan duga, naluri seorang kakak memang tak pernah salah.

Refleks kepala Xiao Zhan menoleh ke arah Yibo yang baru saja menutup teleponnya. Yibo rupanya juga sedang melihat ke arah Xiao Zhan. Setelah tadi melepas tutup matanya sendiri, sambil mendengarkan wali kelas adiknya berbicara.

Xiao Zhan hanya bisa melongo saat guru olahraga yang mendampingi siswa berkemah, memberi kabar tentang hilangnya Jungkook.

Bisa disimpulkan jika yang hilang dari rombongan adalah Taehyung dan Jungkook.

Entah apa yang membuat mereka bisa terpisah dari siswa lainnya.

Menyadari kesamaan berita yang ada, Xiao Zhan langsung berlari ke kamar untuk berganti pakaian. Yibo juga langsung menghubungi sahabatnya Kim Seokjin dan Kim Namjoon, yang pasti sedang kencan atau sedang berpelukan di kamar.

"Woi, bos ada apa?" Itu seruan Seokjin ketika menyadari atasannya menelpon saat ia sedang asyik berduaan dengan pacarnya.

"Taehyung menghilang."

Singkat, padat dan jelas. Lalu sambungan terputus. Menyisakan kerutan di kening Seokjin.

"Apa yang dikatakan Yibo?" tanya Namjoon melihat wajah Seokjin yang masih terkejut.

"Taehyung hilang, itu yang dikatakan Yibo."

Namjoon langsung melompat dari kasur, mengambil celananya yang berada di lantai, memakai kembali penutup tubuh bagian bawahnya.

"Tunggu, aku ikut!!" Seokjin melakukan hal yang sama, turun dari ranjang mengambil tisu basah dan mengelap bokongnya.

"Kau tidak ingin bersihkan sperma di sela pahamu?" Seokjin menyodorkan tisu itu pada Namjoon yang dibalas gelengan kepala oleh kekasihnya.

"Jorok sekali!!" gerutu Seokjin sambil meletakkan kembali tisu itu ke meja.

"Jorok begini tapi kau suka, kan ...  dengan permainanku?" Namjoon menaik turunkan kedua alisnya yang dibalas tepukan di jidat oleh Seokjin.

.
.

Di lain tempat.

Xiao Zhan memasang zipper jaket miliknya sambil menghubungi Jimin. Tergesa-gesa ia berbicara dengan mucikari berwajah bulat itu.

"Jimin, bisa bantu aku jika kau tak sibuk. Aku kehilangan Jungkook, ia sedang berkemah."

"Hah! Apa, Jungkook hilang?"

"Jemput aku ke apartemen jika kau bisa, secepatnya!!"

Yibo langsung meraih lengan Xiao Zhan, dan menyeretnya ke luar. Tak memperdulikan Zhan yang masih berbicara dengan Jimin.

"Tidak perlu menunggu Jimin. Berangkat saja denganku!" ajak Yibo sedikit memaksa.

Tangannya semakin erat membawa lengan Xiao Zhan di dalam genggamannya. Ia juga terlihat jauh lebih menakutkan, jika tidak banyak bicara seperti ini.

Pandangannya hanya fokus ke depan, menunggu lift turun. Sembari memasuki lift. Ia menelpon seseorang lagi.

"Hobi, aku minta tolong jangan sampai ibu mendengar berita ini. Aku sendiri yang akan menanganinya. Percayalah padaku!"

Yibo meletakkan ponselnya ke saku begitu selesai berbicara dengan seseorang bernama Hobi. Saat tangannya berada di saku jaket, ia menyadari bahwa tadi tak sempat mengenakan kaos karena terburu-buru.

Yibo menoleh ke arah Zhan, dan kerutan di dahinya menjadi beberapa lipatan. Ia tak mengerti bagaimana caranya kaos milik Taehyung yang Yibo kenakan tadi. Kini berada di tubuh Zhan.

Itu bisa dilihat dari merk di belakang leher, jelas tertera merk fila di sana, dan itu sama persis dengan milik Taehyung. Karena penasaran, Yibo tanpa permisi mencoba membuka resleting jaket Xiao Zhan, yang memang hanya terpasang sebagian.

Gerakan yang tanpa aba-aba ini membuat Xiao Zhan langsung melakukan aksi membela diri. Dengan cara mendorong Yibo, menggunakan kedua tangannya membentuk perisai, tapi gagal. Yibo dengan brutal menarik zipper jaket itu ke bawah. Membuat Zhan berteriak penuh kecemasan.

"Yibo!!! Apa kau tak punya otak, ini masih di lift!!"

Lift berdenting di saat Zhan baru selesai menyerukan kekesalan, pertanda ada orang yang akan masuk. Saat pintu terbuka, ada banyak pasang mata menatap mereka dengan wajah yang sulit diekspresikan.

Dalam posisi Xiao Zhan yang mencoba berontak, dan Yibo yang memaksakan diri membuka jaketnya. Dari sudut pandang orang asing, posisi Yibo dan Zhan terlihat ambigu sekali.

Memunculkan banyak penafsiran yang berujung ke hal yang menjurus aksi pornografi publik, dan yang lebih parah upaya pelecehan sesama jenis.

Dengan gugup Xiao Zhan berbenah, merapikan pakaiannya yang berantakan. Menatap lantai lift, tanpa berani mengangkat wajahnya.

Berbeda dengan Yibo, yang sudah kehilangan urat malu. Dengan santainya pria itu menarik lengan Zhan, merangkul pinggangnya posesif, sambil berbisik dengan suara rendah tapi cukup untuk di dengar orang-orang di sekitar mereka.

"Kita lakukan di mobil saja!" ucap Yibo sambil mengerlingkan mata.

Serempak penghuni lift yang baru saja masuk, menutup mulut mereka tercengang, dengan mata yang melotot macam melihat adegan horor.

Dasar tak tahu malu! rutuk mereka.




Tbc.








Sex Paylater (Tamat Di Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang