"Anak-anak sebentar lagi kalian akan melaksanakan ujian kelulusan, jadi mulai sekarang kalian harus rajin belajar, paham semua?""Paham Bu"
Semua anak-anak di kelas mengangguk dan berteriak paham atas apa yang diberi tahukan oleh wali kelas 3 IPA C, yaitu kelas yang di tempati oleh Kaynara.Sebentar lagi murid-murid SMA N 1 Bandung akan menjalankan ujian kelulusan mereka, dan akan meninggalkan sekolah tercinta yang penuh dengan cerita dan kenangan selama tiga tahun.
Kenangan terindah masa SMA biasanya terletak pada tahun terakhir selama mereka di SMA, karena saat itu, waktu menjadi begitu cepat berlalu.
"Bentar lagi kita lulus, dan kita bakal kepisah, terus gue bakal kangen sama kalian"
Rengek Nadya sembari memeluk ketiga sahabatnya.Ketiga sahabat itu pun terkekeh melihat tingkah Nadya yang sedikit menggelikan itu.
"Lebay lu"
Balas Friska dengan tatapan geli."Udah deh, lagian kita kan masih bisa nyempetin waktu buat ketemu"
Kaynara meredakan suasana yang menyedihkan sekaligus menggelikan itu.Benar apa kata Kaynara, walaupun mereka semua akan berpisah, tetapi banyak jalan buat mereka bisa bertemu satu sama lain.
- Ardynara -
"Mbok biasa ya"
Teriak Adit bersemangat saat tiba dikantin sekolah.Ada beberapa tipe orang di dunia ini, yaitu salah satunya orang nyebelin nggak jelas, tapi disayang banyak orang.
Dan itu adalah Adit, dia selalu menjadi orang yang menghidupkan suasana buat orang-orang di sekitarnya."Ka lu cari cewek sono, biar nggak kaku mulu kek es batu"
Ejek Adit dengan wajah menyebalkannya.Deka hanya menanggapi perkataan Adit dengan senyum smirknya.
"Sok-sokan nasehatin, lu sendiri aja kagak punya cewek"
Sambar Indra tanpa menatap Adit, seakan sedang menyindir orang yang sedang duduk tepat di depannya.Tanpa sepatah kata apapun, Adit langsung menginjak kaki Indra yang berada di bawah meja.
Indra yang berada di depan adit hanya meringis kesakitan dengan memegang kakinya.
- Ardynara -
Brakkk...
Sontak semua orang yang ada di kantin memutar bola matanya ke arah suara gebrakan meja yang sangat keras.
Kantin yang tadinya ricuh riuh, menjadi hening seketika. Saat itu Aura dan Kaynara menjadi pusat perhatian semua murid-murid yang sedang ada di sana.
"Heh lo"
Teriakan Aura dengan meletekkan jari telunjukknya ke depan muka Kaynara.Tanpa peduli, Kaynara melanjutkan dan menikmati makanan yang da di depannya. Seakan tidak terjadi apapun dan tidak ada siapapun.
Aura yang melihat reaksi Kaynara yang biasa saja, membuat dia semakin marah.
Tarrrr...
Dengan sengaja Aura memecahkan mangkuk berisikan makanan yang ada di depan Kaynara."Lo tu nggak tau diri ya, berani-beraninya lo ngerebut Deka dari gue"
Suara itu keluar dari mulut Aura dengan nada merahnya.Kaynara tetap duduk tanpa mengeluarkan respon apapun.
"Lo tuli ya"
Saat Aura hendak melayangkan tangannya ke pipi Kaynara, namun saat itu juga Kaynara yang sejak tadi masih duduk, langsung berdiri dan menahan tangan Aura yang sedikit lagi akan mengenai pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDYNARA
Teen Fiction"Kay, hidup sama aku mau?" "Mauuk" "Tapi aku nggk mau buat kamu sedih" "Aku siap kok buat ngubah kisah kita jadi bahagia" . Kadang gue berfikir, apa gue terlalu egois untuk bisa dapetin elo, padahal gue udah nggak bisa berbuat banyak. . "Kay, nanti...