Ardynara 9

12 2 0
                                    

"Kay, pengumuman kelulusan kapan? terus mamah disuruh ke sekolah nggak?"

Mamah Indah bertanya kepada Kaynara yang sedang makan tepat di depannya. Pagi itu Kaynara dan Mamah Indah sedang sarapan, seperti biasanya mereka akan bertukar cerita. Apapun itu.

Kaynara melahap makanan ke dalam mulutnya. "Hari jum'at mah, biar Kaynara aja yang ambil sendiri, ntar nilai Kaynara jelek di omelin"

"Ya harus itu, biar kamu kapok. Biar Mamah yang ambil, sekalian Mamah ambilin punya Deka"

Kaynara menatap Mamahnya yang sedang sibuk mengunyah makanan. "Deka dah gede mah, biarin di ambil sendiri"

"Kay, kasihan dong, kalo harus ambil sendiri, yang lain di ambilin orang tuanya, masa Mamah tega biarin Deka ambil sendiri"

Kaynara hanya diam dan melanjutkan makannya.

"Nanti kamu ke rumah Deka ya"

Uhuukkk
Kaynara tersedak mendengar ucapan dari Mamahnya, Mamah Indah yang menyaksikan Kaynara saat itu hanya menatap bingung.

Kaynara mengambil gelas yang berisi air putih di depannya lalu meminumnya. "Ngapain?"

"Mamah masakin makanan buat Deka, nanti kamu anterin"

Kaynara kembali tercengang. "Kenapa harus Kaynara sih?"

Mamah Indah melemparkan tatapan penuh tanya ke Kaynara. "Terus siapa? masa Mamah yang harus nganterin?"

Kaynara menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal. Kaynara hanya bisa mengangguk, menyetujui permintaan Mamahnya.

Senyum Mamah Indah terlihat dari kedua ujung bibirnya yang terangkat. "Ya udah, cepet abisin, terus langsung ke rumah Deka"

"Hemm" Kaynara segera menghabiskan makananya, agar Mamahnya tidak mengomelinya terus-terusan.

...

"Mana Mah makanannya" Kaynara berterikan sembari menuruni anak tangga dengan berlari kecil.

Mamah Indah yang akan menyerahkan rantang makanan itu menatap Kaynara aneh.

Melihat Mamahnya yang menatapnya seperti itu, Kaynara bingung. "Kenapa sih mah? liatinnya gitu amat"

"Serius pakek baju kek gini?" Mamah Indah memutari Kaynara yang berdiri mematung.

Kaynara memeriksa secara keseluruhan dari bajunya, namun Kaynara tidak menemukan hal yang aneh sedikitpun dari tubuhnya.

"Emang apa yang salah mah? perasan oke oke aja"

"Kay, kamu mau keluar apa mau tidur? masa pake baju tidur ke gini, yang elegan dikit gitu loh, anak gadis juga" Pandangan Mamah Indah terus tertuju ke seluruh tubuh Kaynara.

Kaynara hanya menghela nafasnya. "Jadi suruh anterin nggak nih? kalo nggak jadi Kaynara mau tidur nih"

Mamah Indah lngsung menyerahkan rantang yang berisi makanan itu ke Kaynara. "Ya udah ini, hati-hati"

"Iya" Kaynara bersalaman dengan Mamanhya lalu pergi.

- Ardynara -

Kaynara telah sampi di depan rumah Deka, tanpa berpikir panjang, Dia mengetuk pintu rumah Deka. Namun hening, tidak ada seorangpun yang menjawab atau membukakan pintu.

Dengan suara dan ketukan yang lebih lantang, Kaynara berteriak memanggil Deka. "Deka, woy buka pintunya"

Tidak ada yang berubah, suasana tetap hening. Kaynara yang tidak mendapat respon dari Deka, Dia kesal dan kakinya reflek menendang pintu rumah Deka.

ARDYNARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang