Terbentang spanduk di pintu masuk Universitas dengan huruf kapital bertuliskan ucapan selamat serta do'a atas kelulusan mahasiswa dari Universitas Bandung, membuat mata terfokus saat hendak memasuki area kampus.
Sudah empat tahun lamanya, saat terakhir anak-anak SMA mempertimbangkan berbagai Universitas dan jurusan apa yang akan mereka ambil. Kini anak-anak itu sudah mempunyai gelarnya masing-masing.
"Kay!"
Terdengar teriakan dari sudut kampus sembari melambaikan tangannya.Ya, mereka adalah sahabat Kaynara waktu SMA. Kaynara menatap ketiga sahabatnya dari sudut kampus yang berbeda, ketiga sahabatnya itu masih berdiri dan sibuk melambaikan tangan mereka tanpa henti.
Terpancar kebahagian yang sangat jelas dari mata Kaynara, hembusan nafas lega dan haru tercampur menjadi satu.
Tanpa sepatah kata pun, Kaynara berlari menghampiri sahabatnya yang sudah membentangkan tangannya untuk memeluk Kaynara.
"Gue kangen banget sama kalian" Kaynara dengan erat memeluk ketiga sahabatnya, mata Kaynara sudah berkaca-kaca, dan mungkin sebentar lagi air matanya akan mendarat dengan mulus di pipi Kaynara.
Mereka sudah lama tidak bertemu, dalam empat tahun mereka menyempatkan bertemu hanya sekali dua kali, karena mereka sibuk dengan tugas kuliah mereka masing-masing. Ketiga sahabat Kaynara berada di kampus yang sama, hanya Kaynara yang berbeda.
Dulunya mereka ingin berada di satu kampus yang sama, namun Kaynara tiba-tiba mengambil keputusan untuk kuliah kedokteran, saat itu semua orang terkejut dengan keputusan Kaynara, karena mereka tahu, bahwa Kaynara tidak pernah suka dan minat untuk berada di bidang kedokteran.
Sahabat dan orang-orang di sekitarnya menghargai keputusan Kaynara, walaupun mereka tidak tahu alasan Kaynara ingin mengambil jurusan kedokteran.
Kini semua sudah berlalu, Kaynara sudah memperoleh gelar yang dia inginkan."Congrats Kay, puas lo sekarang?" Tanya Nadya.
Anggukan yang diiringi dengan senyuman Kaynara membuat ketiga sahabatnya ikut merasakan kebahagiannya.
"Okey, udah dramanya, sekarang kita nongkrong, udah lama nggak nongkrong bareng kan?" Ucap Friska dengan mengangkat kedua alisnya.
Mereka saling menatap satu sama lain, menandakan mereka setuju dengan Friska. "Okkeee" dengan penuh semangat mereka meninggalkan kampus Kaynara, dan bergegas ke kaffee kesukaan mereka dahulu.
...
"Waaaah..." Rina kagum dengan kaffe yang masih sama seperti empat tahun yang lalu, tidak ada yang berubah sama sekali.
"Mba pesen Latte tiga, sama Americano satu" Kaynara langsung memesan minuman untuk ketiga sahabatnya.
Setelah Kaynara memesan, Kaynara menghampiri sahabat-sahabatnya yang sudah duduk, dan siap untuk melempari pertanyaan kepada Kaynara."Duduk cepet" Friska tanpa sabar menarik tangan Kaynara agar segera duduk.
"Sabar dong, napa sihhh? gue tau lo semua kangen gue"
"Kita punya banyak pertanyaan buat lo, nggak boleh ngalihin pembicaraan, harus jawab jujur okkee" Trocos Rina dengan mata yang berakting tajam.
Semua mata tertuju kepada Kaynara, satu persatu dari mereka sudah mempunyai pertanyaan yang akan di lemparkan untuk Kaynara.
Kaynara hanya terkekeh kecil melihat kelakuan sahabatnya itu "Iya apaan?"
"Permisi, ini pesenan kalian tiga latte, dan satu americano" Tutur lembut seorang Waiterss yang mengantarkan minuman mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDYNARA
Teen Fiction"Kay, hidup sama aku mau?" "Mauuk" "Tapi aku nggk mau buat kamu sedih" "Aku siap kok buat ngubah kisah kita jadi bahagia" . Kadang gue berfikir, apa gue terlalu egois untuk bisa dapetin elo, padahal gue udah nggak bisa berbuat banyak. . "Kay, nanti...