Ardynara 4

16 3 0
                                    

Tok tok tok...
"Kay udah tidur?"
Mamah Indah mengetok pintu kamar Kaynara.
Namun tidak ada jawaban dari Kaynara.

Karena Kaynara tidak menjawab, Mamah Indah memutar handle pintu kamar Kaynara.
Terlihat Kaynara yang sedang tidur dibalik selimut tebal yang menutupi seluruh tubuhnya.

Wanita paruh baya itu mulai berjalan lembut mendekati ranjang tempat Kaynara tidur.
Mamah indah duduk di tepi rajang samping Kaynara.

"Anak mamah capek ya, pules banget tidurnya"
Mamah indah meletakkan tangannya di kening Kaynara dan mengusapnya dengan halus.

Kaynara akhir-akhir ini sering tidur lebih awal, di terlalu lelah, karena hari ujian sudah mulai dekat, dan Kaynara harus mengikuti les setiap hari.

"Mimpi indah sayang"
Bisik Mamah Indah sembari mengecup kening putrinya yang sedang tertidur lelap.

Mamah Indah perlahan meninggalkan Kaynara, dan menutup pintu kamar Kaynara dengan sangat hati-hati, agar tidak membangunkan putri kesayangannya.

- Ardynara -

Waktu sudah menunjukkan pukul 01:30 namun Ardeka masih terjaga, Deka mempunyi Insomnia yang sudah dia derita selama bertahun-tahun, dia sering terbangun di tengah malam, dan tidak bisa tidur dengan nyenyak.

Deka duduk di depan meja belajar, tatapannya memandang lurus ke arah sebuah foto yang terpajang di atas meja belajarnya. Sayu.
Pandangannya sekan menggambarkan sebuah kesedihan yang sangat dalam.

Di dalam foto itu tergambar seorang laki-laki yang sedang merangkul Deka di sebelahnya. Terdapat senyum tulus yang merekah dari sudut bibir mereka berdua, terlihat adanya kebahagiaan yang terpancar dari mata indah, seakan tidak ada seorang pun bisa menggambarkan kebahagiaan yang sedang mereka alami saat itu.

Tangan kanan Deka menjulur ke arah foto yang berada di atas meja.
Deka mengusap lembut wajah seseorang yang berada dibalik kaca foto itu.

"Andai lo masih di sini kak"
Kak. Dia adalah Kevin, seseorang yang sudah Deka anggap sebagai kakaknya sendiri, walaupun Deka sudah mempunyai kakak, namun kasih sayang yang di berikan Kevin kepada Deka lebih besar daripada kasih sayang kakak kandungnya sendiri.

Kevin adalah orang yang Deka temui 11 tahun lalu, tepatnya saat Deka masuk Sekolah Dasar, dan Deka tengah menjalani hidup sendiri tanpa di dampingi orang tua dan kakak kandungnya.

Deka dan Kevin tumbuh bersama, sering bermain dan melakukan apapun bersama, sampai tidak ada jarak diantara mereka berdua.

Namun takdir berkata lain, takdir yang mempertemukan mereka, dan takdir pula yang memisahkn mereka berdua.

Falsh Back

"Deka ayo cepet, ini udah terlambat sekolahnya"
Teriak Kevin yang sudah siap mengantar Deka ke sekolah.

"Iya kak"
Jawab Deka dengan berlari menuju Kevin yang berada diatas motornya.

Setelah keduanya berada di atas motor, Kevin melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.
Tanpa sadar, ada Truk yang berlawanan dari arah laju motor Kevin.
Kevin berusaha mehindari Truk itu, namun motor yang dia tumpangi malah menabrak trotoar yang ada di samping jalan.

Tubuh Kevin dan Deka terpental ke tengah jalan, mereka tidak sadarkan diri. Darah mengalir dari kepala mereka dan membasahi baju yang mereka berdua kenakan saat itu.

Mereka berdua di larikan ke Rumah Sakit oleh warga setempat. Namun Tuhan lebih dulu mengambil Kevin saat perjalanan menuju Rumah Sakit.

Deka saat itu koma selama satu minggu di Rumah Sakit
Dan saat Deka membuka matanya, dia sudah kehilangan orang yang sangat dia sayang, dia kehilangan kebahagiaan yang tersisa saat itu. Deka seakan kehilangan semuanya dalam sekejap mata.

ARDYNARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang