Matahari pagi yang cerah menembus jendela kamar Kaynara, sinar matahari yang begitu menyilaukan mata membangunkan gadis cantik yang masih berada di atas ranjang terbungkus selimut tebal itu.
Kaynara mulai membuka mata, bangun perlahan dan meninggalkan tempat tidurnya, dia mulai beranjak dan menuruni tangga menuju ke dapur untuk sarapan bersama mamahnya.
"Pagi mah""hey, tumben jam segini udah bangun, ini hari minggu loh Kay"
Kaynara biasanya bangun terlambat jika hari minggu, bahkan jika belum dibangunkan oleh mamahnya, Kaynara tidak akan bangun."Bangun di tumbenin nggak bangun di omelin, salah mulu dah"
"Ya udah iya, sini mamah ambilin nasinya"
Mamah Indah meawarkan perhatiaannya kepada Kaynara."Mah, Kaynara tu bukan anak kecil lagi, jadi kalo cuma mau ambil nasi, Kaynara bisa sendiri mamah"
Jawab Kaynara sembari mengambil nasi dan lauk pauk yang ada di atas meja makan."Iya yang udah gede. Kay nanti temenin mamah cek darah ke Rumah Sakit ya"
"Siapp boss"
Kaynara memasang sikap horamat dengan mulut yang masih penuh dengan makanan.Kaynara dan Mamah Indah segera menghabiskan makanan mereka yang masih tersisa, Ibu dan anak itu bersiap-siap untuk pergi ke Rumah Sakit setelah menghabiskan makanannya.
Setelah menempuh perjalanan selam kurang lebih 30 menit, Kaynara dan Mamah Indah sudah tiba di parkiran depan Rumah Sakit.
"Mah, aku tunggu di mobil aja ya"
"Ya nggak bisa, kamu harus ikut masuk juga dong sayang, ayo cepet turun"
Mamah Indah menarik Kaynara agar segera keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam Rumah Sakit."Iya iya"
Kayanra menuruti perintah mamahnya, turun dari mobil lalu mengikuti langkah kaki Mamahnya yang berada di depan Kaynara.Ibu dan anak itu berjalan menyusuri koridor rumah sakit, sampai tiba di sebuah ruangan tempat Mamah Indah untuk cek darah.
"Kamu tunggu sini dulu ya, mamah masuk dulu"
Mamah Indah memasuki ruangan, dan meminta Kaynara menunggu di luar.Kaynara mengangguk, dia duduk di kursi depan ruang periksa sembari memainkan ponselnya .
Saat Kaynara hendak memperbaiki posisi duduknya, dia seperti melihat sesorang yang tidak asing di koridor rumah sakit.Kaynara langsung beranjak dari duduknya untuk menghampiri seseorang yang dia lihat tadi. Namun saat Kaynara hampir melangkahkan kakinya, Mamah Indah sudah selesai ceknya dan keluar dari ruangan.
"Kenapa Kay?"
Tanya Mamah Indah yang melihat putrinya terlihat bingung."Nggak papa kok mah, udah yuk pulang"
Kaynara menggandeng tangan mamahnya, dan segera meninggalkan rumah sakit itu.Sesekali Kayanara menoleh, dan memutar bola matanya ke segala sisi rumah sakit untuk memastikannya kembali, namun dia tidak menemukan siapapun di sana.
"Gue keknya lihat Deka deh, apa gue salah lihat? apa salah orang? tapi masa bisa mirip gitu"
Sebenarnya Kaynara masih merasa bingung dan penasaran, apakah yang dia lihat benar Deka. Kaynara ingin memastikannya tapi Kaynara sudah berada di dalam mobil.- Ardynara -
"Woy Ka, tumben jam segini dah berangkat?"
Sapa Adit yang baru saja datang memasuki kelasnya.Deka tidak menanggapi perkataan Adit, sejak tadi Deka terlihat lemas, dia meletakkan kepalanya di atas meja, tidak biasanya dia terlihat seperti itu.
"Ka lo sakit?"
Tanya Ivan, di ikuti dengan menempelkan tangannya di kening Deka."Nggak"
Deka dengan lembut dan lemas menepis tangn Ivan dari keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDYNARA
Teen Fiction"Kay, hidup sama aku mau?" "Mauuk" "Tapi aku nggk mau buat kamu sedih" "Aku siap kok buat ngubah kisah kita jadi bahagia" . Kadang gue berfikir, apa gue terlalu egois untuk bisa dapetin elo, padahal gue udah nggak bisa berbuat banyak. . "Kay, nanti...