Sudah dua minggu lebih setelah pengumuman kelulusan SMA 1 Bandung. Sekarang mereka tinggal memutuskan untuk melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi atau memilih untuk bekerja.
"Kay lo bakal kuliah diamana?" Tanya Friska yang sedang berbaring di tempat tidur Kaynara.
Ya. Sahabat-sahabat Kaynara hari ini meluangkan waktu mereka untuk datang ke rumah Kaynara. Sebelum mereka semua akan di sibukkan dengan kegiatan masing-masing nantinya.
"Nggak tauk, gue dah males mikir" Jawab Kaynara.
Kaynara sebenarnya termasuk orang yang pinter, tetapi Dia lebih ke pemalas, dan tidak terlalu tertarik dengan dunia pendidikan.
"Lo kan pinter Kay, sayang dong kalo lo nggak kuliah" Sambung Nadya
"Ya nanti gue pikirin dulu"
...
Jam makan malam sudah tiba, Kaynara dan Mamahnya sudah berada di meja makan. Di meja terdapat bermacam lauk yang sudah di sajikan oleh Mamah Indah.
"Kay, kamu mau kuliah di mana?" Tanya Mamah Indah tiba-tiba sembari mengunyah makanannya.
Kaynara menatap Mamah Indah yang ada di depannya sebentar, lalu mengalihkan pandangannya ke piring yang ada di depannya. "Nggak tau Mah"
Kaynara menjeda kalimatnya. "Kalau aku nggak usah kuliah gimana mah, kalo kerja aja gimana?"
Mamah Indah bergantian menatap anak kesayangannya itu. "Kamu itu anak Mamah satu-satunya, Mamah pengen lihat kamu kuliah dan jadi sarjana nantinya"
"Mah, Kaynara takut kalo nanti nggak bisa menuhin ekspetasi Mamah buat jadi orang sukses Mah, kan sayang uangnya mahal-mahal buat bayar kuliah"
"Kay, Mamah nggak nuntut kamu buat jadi ini itu, kamu bisa belajar seperti anak-anak lain aja Mamah udah seneng, masalah kamu nanti mau jadi apa itu urusan belakangan sayang, yang penting kamu usaha dulu" Jelas Mamah Indah panjang lebar.
Kaynara menghela nafasnya "Iya nanti Kaynara pikirin dulu ya Mah ya"
"Ya udah, Mamah bakal hargai keputusan kamu, tapi akan lebih baik kalo kamu mau kuliah. Cepet habisin makannya"
"Iya Mah" Kaynara mengangguk.
Perbincangan mereka di meja makan telah berakhir, Kaynara membantu Mamahnya membersihkan meja makan dan mencuci piring bekas makannya tadi.
Kaynara anak yang baik, saat Dia di rumah, Kaynara tidak terlihat pemalas seperti saat di sekolah. Dia hanya malas saat menyangkut tentang belajar.
"Ya udah mah, aku ke kamar dulu ya, mau tidur"
Pamit Kaynara. Mamah Indah mengangguk dan di susul dengan senyum manisnya.- Ardynara -
Getaran ponsel Ardeka memecah kegeningan di kamarnya. Tertera nama Mamah Indah di dalam layar ponselnya.
Deka meraih ponselnya yang ada di atas meja dan memeriksa pesan dari Mamah Indah.
*Mamah*
"Deka, Mamah minta tolong bisa?""Minta tolong apa Mah?"
"Tolong bujukin Kaynara biar Dia mau kiuliah ya"
"Iya Mah,
nanti Deka coba ya Mah""Iya Deka, Makasih ya Nak"
"Iya Mah, sama-sama"
...
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDYNARA
Teen Fiction"Kay, hidup sama aku mau?" "Mauuk" "Tapi aku nggk mau buat kamu sedih" "Aku siap kok buat ngubah kisah kita jadi bahagia" . Kadang gue berfikir, apa gue terlalu egois untuk bisa dapetin elo, padahal gue udah nggak bisa berbuat banyak. . "Kay, nanti...