Sudah beberapa hari setelah Kaynara bermimpi tetang Deka waktu itu. Entah kenapa, bayangan Deka dalam mimpi Kaynara selalu muncul di pikiran Kaynara, bahkan semuanya seakan nyata.
"Kay, kamu kenapa?" Tanya Mamah Indah yang membuyarkan lamunan Kaynara.
Mamah Indah yang sedang duduk di sebelah Kaynara menyadari bahwa Kaynara melamun sejak tadi. Mereka sedang bersantai di ruang tamu namun Kaynara terlihat sedang memikirkan sesuatu.
"Nggak papa Mah" Kaynara mengalihkan pandangannya ke televisi yang sedang mereka tonton.
Kaynara terlihat berfikir dan memainkan bibir bawahnya, terlihat kegelisahan yang tergambar dari wajah Kaynara, tiba-tiba Kaynara beranjak dari duduknya "Mah aku ke kamar dulu ya"
Mamah Indah hanya menanggapi dengan anggukan, sembari menatap kepergian putrinya.
...
Kaynara sudah berada di dalam kamarnya, pandangannya tertuju ke arah ponsel yang ada di atas meja.
Tangan Kaynara meraih ponsel itu, dia seperti akan menghubungi seseorang. Terdengar suara berat seseorang dari balik ponsel Kaynara.
"Halo Kay, ada apa? tumben nelfon"
"Dit, lo lagi di mana?"
"Gue di rumah Kay, kenapa?"
"Gue mau nanya sesuatu sama lo,
tapi lo harus janji jangan bilang ke siapapun, terutama Deka oke""Oke, mau nanya apaan?"
"Lo pasti tau kan,
segalanya tentang Deka?""Iya gue tau semuanya, kenapa? lo naksir Deka ya? wahhhh"
"Dengerin dulu bego,
gue belum selesai ngomongnya""Oke oke lanjut"
"Setau lo, Deka punya sakit
apa gitu nggak?""Deka? sakit? sakit apaan?"
"Gimana sik lo, gue nanya elo,
malah balik nanya""Hehe... Setau gue enggak deh Kay, kenapa emang? lo khawatir? benih-benih cinta mulai tumbuh nih"
"Apaan sih lo, gue cuma nanya sebagai sahabatnya.
Ya udah kalo gitu makasih,
jan bilang siapa-siapa, awas kalo lo bilang-bilang gue bunuh. Bye"Kaynara memutus perbincangannya dengan Adit. Raut wajah Kaynara sudah lebih tenang dibandingkan tadi. Dia sedikit lega setelah mendengar penjelasan Adit.
Namun masih sedikit tersirat kekhawatiran di hati Kaynara. Tetapi Dia bisa menangani kekhawatiran itu sendiri.
...
Hari sudah malam saat itu, Kaynara berjalan menuju tempat tidurnya. Dia meraih selimut untuk membalut seluruh tubuhnya. Kaynara mulai memejamkan matanya.
Sesekali Kaynara mengubah posisi tidurnya. namun Dia belum sepenuhnya tidur.
"Gue kenapa sih, Kay Deka nggak bakal kenapa-kenapa, jadi lo tenang aja sekarang tidur" Kaynara bergumam dengan dirinya sendiri.
Selimut kembali menutupi seluruh tubuhnya, Kaynara menyalakan musik sebagai penghantar tidur.
Akhirnya Kaynara bisa terlelap dalam tidurnya, meskipun membutuhkan waktu sedikit lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDYNARA
Teen Fiction"Kay, hidup sama aku mau?" "Mauuk" "Tapi aku nggk mau buat kamu sedih" "Aku siap kok buat ngubah kisah kita jadi bahagia" . Kadang gue berfikir, apa gue terlalu egois untuk bisa dapetin elo, padahal gue udah nggak bisa berbuat banyak. . "Kay, nanti...