Chapter O12

479 116 44
                                    


Escape |Reasons to become a player

"Hey, mau keluar dan mencari mayat Chaser? "

Dahyun menoleh pada Donghan.

"Kau mengajak ku? "

"Kau bilang ingin menjadi Player, aku sedang berbaik hati untuk mengajari mu, " ucap Donghan.

Dahyun tertawa mengejek. Seolah tak percaya pada ucapan Donghan.

"Jangan hanya tertawa, jika tidak mau ya sudah. Aku tahu kau terlalu takut bukan, cih! " Donghan berucap dengan nada mengejek.

Lelaki itu mulai beranjak dari duduknya dan menuju ke ruangan persenjataan. Dahyun yang tak terima di ejek pun mengikuti Donghan.

"Kau pikir aku gadis lemah, " dengus Dahyun yang berjalan di belakang Donghan.

Donghan tersenyum dalam diam. Mereka pun memasuki ruangan persenjataan. Dahyun melihat begitu banyak senjata disana, hampir lengkap dan tertata rapi.

"Dari mana kalian mendapat senjata-senjata ini? " tanya Dahyun.

"Saat Moonbin dan anggota pertama menemukan markas, ruangan ini sudah ada. Selebihnya kami mengumpulkan senjatanya dari gedung ini dan juga beberapa senjata model baru yang di buat oleh para teknisi," ucap Donghan sembari memilih-milih senjata yang ingin ia gunakan.

Dahyun menganggukkan kepalanya paham. Donghan menoleh.

"Gedung ini terkadang seperti harta karun untuk kami. Banyak barang yang bisa kami ambil. Beberapa toko di setiap blok benar-benar hal yang berharga, " lanjut Donghan.

Donghan mengambil Glock 45 GAP, itu pistol semi-otomatis austria, Glock 45 GAP menjadi pistol paling berbahaya.

"Berapa lama kau berada disini? "

"Kau penasaran tentang ku? "

"Aku hanya bertanya. "

Lelaki itu mulai memeriksa pistolnya dan mengambil persediaan peluru.

"Tiga bulan, sementara anggota pertama sudah enam bulan berada disini, " ucap Donghan.

"Itu waktu yang cukup lama, " ucap Dahyun.

"Ya tentu saja. Enam bulan para sialan itu mempermainkan kami dan menghilangkan banyak nyawa. "

Mendengar banyak nyawa hilang tentu saja membuat Dahyun berpikir bahwa anggota lainnya sudah berapa kali merasakan kehilangan teman-teman mereka. Itu pasti sangat menyakitkan.

"Kau ingin melindungi teman mu... Itu kah alasan mu menjadi player? " tanya Dahyun.

Donghan menghentikan tangannya yang hendak mengambil pisau lipat.

"Menjadi player bukan hal yang mudah, terkadang kau akan ada di posisi dimana kau tak bisa melakukan apa-apa untuk teman mu. Jadi hal terakhir yang harus kau lakukan hanya lah bertarung sekuat tenaga untuk menjaga mereka, dan itu yang aku lakukan," ucap Donghan.

"Player tidak hanya masalah bertarung dan kemampuan bersenjata lainnya. Player juga menyangkut permainan hati. Seperti yang terjadi pada Minho kemarin, ia gagal melindungi temannya. Meski terdengar sepele, hal ini lah yang sangat sulit dihadapi dari pada kau melawan para Chaser. " lanjutnya.

Dahyun terdiam. Ah jadi itulah alasan mengapa Donghan rela mati demi teman-temannya. Lelaki ini tak ingin merasakan permainan hati itu.

Donghan telah selesai mengambil persenjataannya.

The Survivor : EscapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang