Chapter O25

383 120 71
                                    

Escape |the truth untold


Juyeon berlarian tanpa arah dalam kegelapan malam, Chaser mulai mengejarnya dan melayangkan serangan namun lelaki itu bisa menghindarinya. Pengejaran terus berlangsung hingga Juyeon akhirnya mulai kelelahan, lelaki itu mencoba menyerang Chaser yang mengejarnya. Dengan kemampuan menembaknya yang memumpuni Juyeon tembakannya pun mengenai Chaser itu. Juyeon tak menyia-nyiakan kesempatan dan segera pergi untuk bersembunyi dari Chaser itu. Juyeon memang berhasil menembak Chaser itu, namun tak sampai membunuhnya.

"Sialan kapan permainannya berhenti! " umpatnya kesal.

Juyeon masuk ke dalam sebuah ruangan untuk bersembunyi sampai permainannya berakhir. Jujur saja Juyeon tak sanggup untuk melanjutkan. Dirinya pun terluka parah sekarang. Juyeon menahan rasa sakit yang kian datang, ia juga harus menahan napasnya agar Chaser tadi tak menyadari keberadaannya.

Namun sayang, tak lama setelahnya Chaser itu memasuki ruangan Juyeon.  Juyeon semakin menahan deru napasnya, ia bersembunyi di balik lemari di pojok ruangan. Langkah Chaser itu semakin mendekati tempat persembunyiannya.

Jantung Juyeon berdegup kencang saat itu, ia mencoba untuk tetap tenang sembari perlahan menyiapkan senjatanya. Mengisi peluru senapannya yang habis, sebisa mungkin ia tak menimbulkan suara.

Krak!

"Sialan. "

Suara senapan yang baru saja di isi peluru oleh Juyeon menimbulkan suara. Juyeon pun dapat mendengar langkah Chaser itu yang mendekat padanya. Juyeon dengan sigap megang senapannya dan keluar dari persembunyiannya. Karena bersembunyi di situasi seperti ini terlebih posisinya sekarang tengah terpojok tak akan menguntungkan untuknya.

Menyerang atau diserang. Begitulah kiranya.

Teng teng teng

Bertepatan dengan Juyeon yang mengarahkan senapannya tepat di hadapan Chaser itu, begitupun sebaliknya. Lonceng tanda permainan berakhir pun berbunyi.

Juyeon memperhatikan setiap gerak gerik Chaser itu yang kini menurunkan senjatanya kemudian mulai berjalan pergi meninggalkan Juyeon. Selang beberapa detik Juyeon terjatuh begitu saja karena lemas.

Hampir saja nyawanya hilang malam ini.

"Memuakkan! " gerutunya sebelum akhirnya kembali berdiri.

Juyeon berjalan keluar dari ruangan itu untuk kembali ke markas. Namun dalam perjalanan ia terpaksa menghentikan langkahnya saat melihat kedua rekan yang dikenalnya tengah berjalan dengan gadis yang memiliki posisi penting dalam hidupnya saat ini. Ketiganya memasuki sebuah ruangan, Juyeon pun tanpa pikir panjang mengikuti mereka.

Pintu terbuka, Juyeon masuk dan menatap penuh tanda tanya. Terlebih saat ia melihat salah satu rekannya menodongkan senjatanya pada gadis itu.

"Apa yang kau lakukan? Turunkan senjata mu," ucap Juyeon.

"Dia salah satunya Juyeon," ucap mereka.

Juyeon membelalakkan matanya segera dan menatap tak percaya pada gadis itu. "Eunseo? "

"Tak ada waktu, selesai kan sekarang sebelum yang lain menyadarinya," ucap rekan satunya yang tampaknya tengah mengawasi di dekat pintu.

Juyeon tak bisa berbuat apapun sekarang, ia merasa benar-benar tak percaya dengan fakta yang ia dengar sekarang.

"Kau bagian dari mereka? Sejak kapan..kenapa Eunseo?" tanya Juyeon. Tak bisa di pungkiri betapa kecewanya Juyeon karena gadis itu memanipulasinya.

The Survivor : EscapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang