Chapter O15

371 102 56
                                    

Escape |On the edge of death

DOR!!

Yuvin dan Juyeon yang saling memapah tersentak kaget setelah mendengar suara tembakan yang tak jauh dari mereka.

"Chaser, " gumam Juyeon yang hanya mendapatkan anggukan kecil dari Yuvin.

Kondisi keduanya sekarang tak memungkinkan untuk melawan Chaser, yang mereka lakukan sejauh ini hanya bersembunyi setiap kali melihat keberadaan Chaser. Jika di dengar, jarak suara tembakan tadi tak begitu jauh dari mereka. Tentu saja itu ada dua kemungkinan, antara salah satu anggota mereka yang tertembak, atau Chaser  yang tertembak. Namun melihat fakta bahwa tak ada suara ledakan setelahnya membuat kedua lelaki ini yakin jika Chaser itu masih hidup.

Dan itu artinya mereka harus melarikan diri secepatnya.

"Kau masih kuat kan? " tanya Juyeon pada Yuvin.

"Kau meremehkan aku, " ucap Yuvin dengan nada kesal namun terdengar lemah.

Juyeon tertawa miris. Seharusnya tak perlu bertanya pun dia sudah tau bagaimana keadaan temannya ini. Bibirnya saja sudah pucat. Entah sudah berapa banyak dia kehilangan darahnya. "Kau hebat juga, " ucap Juyeon.

Juyeon mulai kembali melanjutkan perjalanan mereka, dengan dia yang memimpinnya karena Yuvin benar-benar sudah di ujung batas kemampuannya. Lelaki ini sekarat.

"Bertahan lah sedikit lagi, jangan jadi pecundang yang mati dengan mudah sialan," ucap Juyeon.

"Aku tahu," balas Yuvin dengan lirih.

Dalam diam Juyeon melirik Yuvin, sedikit meringis karena melihat kondisi Yuvin. Tidak bisa, jika dilanjutkan Yuvin benar-benar akan mati, terlebih lagi mereka tidak tahu kapan permainan ini berakhir.

"Kau harus segera di obati," ucap Juyeon.

"J-jangan sekarang, k-kita harus melarikan diri dulu ughh!" ucap Yuvin dengan susah payah.

Astaga dia benar-benar sekarat, Juyeon tak bisa melanjutkan perjalanan mereka. Kini mata Juyeon mulai mencari-cari, apa ada sesuatu yang bisa ia gunakan untuk membawa temannya ini agar perjalanan mereka bisa lebih cepat. Namun nihil, tak ada satupun yang bisa membantunya saat ini.

"Sialan! " umpatnya.

Juyeon kembali melirik Yuvin yang kesadarannya perlahan mulai hilang.

"Hey! Jaga kesadaran mu! Yuvin! "

Betapa paniknya Juyeon saat ini ketika Yuvin bahkan tak merespon perkataannya. Juyeon pun dengan segera mencoba menggendong Yuvin di punggungnya meski punggungnya tengah sakit.

"Bertahan sedikit lagi!! "

DOR!!!

Juyeon mendadak terdiam begitu suara tembakan terdengar lagi dari arah belakang. Sialan, pasti itu Chaser tadi, sepertinya Chaser itu mendengar teriakannya sehingga keberadaannya di ketahui.

Kini dengan cepat Juyeon memasuki sebuah ruangan, menutup pintunya kemudian mulai bersembunyi di dalam lemari yang ada disana. Tak lama suara langkah kaki pun bisa dia dengar, langkah kaki itu terdengar lambat sehingga membuat jantungnya berpacu cepat. Pintu ruangannya pun sepertinya sudah di buka. Juyeon menahan napasnya ia juga mencoba untuk menutup mulut Yuvin karena suara napas mereka bisa saja di dengar oleh Chaser itu.

Tak lama...

DOR! DOR! DOR! 

Suara tembakan terdengar begitu nyaring. Juyeon benar-benar tak tahu apa yang terjadi, namun ia berharap jika salah satu anggota mereka datang menyerang Chaser itu. Namun Juyeon tak mendengar suara ledakan setelahnya, itu artinya Chaser itu belum mati.

The Survivor : EscapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang