11. Trauma

1 4 0
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Aku mempercayai mu untuk
menjaga hatiku
Tapi kamu malah menghancurkannya

***

Aron mengendari mobilnya dengan kecepatan normal, ia menoleh ke kanan dan ke kiri. Ia perhatikan tidak ada orang sama sekali di jalan yang tengah ia lewati.

Aron terus mengendarai mobilnya hingga sampai didepan sebuah toko buku yang biasa ia kunjungi.

"Assalamualaikum," salam Aron didepan Arians books store.

"Waalaikumussalam," jawab seseorang yang keluar dari dalam.

"Eh Aron, masuk masuk," suruh nya saat melihat Aron.

Aron melangkah masuk ke dalam toko, ia melihat toko tersebut yang semakin modern saja.

"Toko kamu makin maju ya?" Tanya Aron yang kagum dengan tatanan toko temannya yang semakin rapi.

"Alhamdulillah, kamu mau cari buku apa kemari?" Tanyanya.

"Aku mau cari buku Novel yang kayak biasanya Nyu" balas Aron sembari melihat lihat beberapa buku.

Banyu Sakti, ia adalah pemilik dari Arians books store. Nama Arians terinspirasi dari anaknya yang bernama Arian.

"Maa Syaa Allah kebetulan kemarin ada buku novel yang baru datang, aku cari dulu ya?" Ucap Banyu sembari mencari buku di tumpukan kardus.

"Bukunya baru aja datang, jadi aku belum sempat nata," ucapnya sembari mengeluarkan beberapa buku.

"Mana ya bukunya," gumam Banyu.

Sementara Banyu mencari buku, Aron membaca beberapa judul buku yang ada di rak.

"Nah ini dia bukunya," ucap Banyu sembari memberikan buku novel yang cukup tebal pada Aron.

"Ustad Ghani," baca Aron pada judul buku tersebut.

"Beberapa bulan yang lalu istri kamu pernah beli buku kan judulnya Grasia, nah ini adalah buku khusus cerita dari suami Grasia," terang Banyu.

"Wah Ummi pasti seneng nih dapet novel ini," ungkap Aron.

"Ya udah aku beli buku ini, sama yang ini ya," ucap Aron sembari mengambil buku yang ia temukan tadi.

"Cara merawat burung beo yang baik da
n benar," baca Banyu pada judul buku yang Aron pilih.

"Kamu masih pelihara Murni Ron?" Tanya Banyu.

"Iyalah Murni itu burung kesayanganku," jawab Aron dengan bangga.

"Aku bungkus ya?" Pamit Banyu sembari pergi untuk mengambilkan paper bag untuk Aron.

"Semuanya jadi dua ratus ribu," ucap Banyu setelah ia menjumlahkan uangnya.

"Iya, nih," balas Aron sembari mengeluarkan kartu kredit dari dalam dompetnya dan memberikannya pada Banyu.

"Oke ini bukunya," balas Banyu sembari memberikan paper bag pada Aron.

"Ya udah aku langsung pulang ya," pamit Aron setelah menerima buku dan kartu kreditnya.

"Assalamualaikum," pamit Aron.

"Waalaikumussalam," balas Banyu sembari menatap punggung Aron yang perlahan menghilang.

Aron berjalan menuju mobilnya, ia masuk ke dalam mobilnya dan mengendarainya. Aron menjalankan mobilnya ke arah yang berlawanan dari jalan yang sebelumnya ia lewati.

Hai Alif!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang