18. Bisik-bisik Tetangga

3 2 0
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Semua membicarakan tentang keburukan
Hingga mereka lupa bahwa
Mereka telah memakan sebuah bangkai

***


"Eh lihat itu, itu kan Shea," ucap seorang wanita yang tengah berdiri didepan sebuah gerobak sayur.

"Iya, itu bener Shea."

"Kok masih berani keluar ya," bisik nya.

Shea dan Bazla berjalan mendekati sebuah gerobak sayur, mereka akan membeli beberapa sayuran untuk di masak hari ini.

"Mau masak apa Shea?" Tanya Bazla.

"Shea mau makan sayur bayam Ummi," jawab Shea sembari mendongakkan kepalanya menatap Bazla.

Bazla melihat ada beberapa ibu ibu kompleks yang biasa belanja bersama, Bazla tersenyum. Namun mereka menghiraukan dan malah memalingkan muka.

Bazla heran kenapa mereka malah memalingkan wajahnya.

"Assalamualaikum ibu ibu," salam Bazla dengan penuh senyuman.

"Hmm waalaikumussalam," jawabnya dengan singkat.

"Masih berani aja buk keluar dari rumah?" Sindir seseorang sembari menatap Shea sinis.

"Iya kalo aku yang jadi keluarga situ nggak akan berani keluar dari rumah, malu ih," jawab seorang lagi.

"Kenapa harus malu?" Tanya Shea.

"Semua orang di kompleks ini sudah tahu buk tentang apa yang menimpa keluarga kalian."

"Shea..kamu nggak malu apa?" Tanya seorang wanita dengan niat mengejek.

"Ibu ibu salah paham, anak saya ini hanya korban," sabar Bazla.

"Korba ya korban buk, tapi kehormatan Shea kan juga udah kecoreng. Siapa yang tahu kalo Shea masih suci apa enggak?" Ungkapnya dengan sadis.

"Astaghfirullah, kenapa pikiran ibu ibu ini begitu sempit? Seharusnya kalian membela Shea sebagai korban kesenonohan seorang laki laki jahat," kesal Bazla.

"Ummi.." cegah Shea.

"Kok marah, kalau memang itu faktanya mau diapakan. Iya kan bu?" Balasnya dengan kekuh.

"Kalian itu sudah memfitnah anak saya, dengan melontar kan tuduhan tuduhan yang tidak berdasar," kesal Bazla.

Bazla berdiri di depan Shea, ia merasa sangat kesal saat mereka menuduh Shea sudah tidak suci lagi.

"Ummi..udah Shea sama sekali nggak tersinggung kok," cegah Shea sembari menggenggam baju Bazla.

"Gimana mau tersinggung jika itu memang terjadi."

"Udah yuk kita pergi aja, dari pada ribut di sini," ajaknya.

"Pak maaf ya kita nggak jadi beli," seru seorang ibu pada penjual sayur.

Hai Alif!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang