03. Dari Galih

3 4 2
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Aku memilihmu karena
Aku tahu kamu mampu membimbing
Hatiku menuju Jannah bersamamu.

***

Tak jauh dari kota metropolitan terdapat kota yang Biasa dikenal dengan kota patriot, itu adalah kota Bekasi. Kota yang indah dan damai.

Seorang wanita bercadar berjalan disepanjang jalan masjid, ia pergi ke taman belakang masjid dan hendak duduk di sana seperti yang biasa ia lakukan.

Wanita itu menatap kedalam kolam ikan yang berada di taman tersebut, ia duduk di pinggir kolam sembari mengamati ikan ikan koi yang tengah berlalu lalang.

Wanita itu mengeluarkan laptop dari tasnya, ia membuka laptopnya. Athira Ardillah, adalah nama yang tertulis dilayar laptopnya.

Athira Ardillah, seorang wanita cantik bercadar. Ia adalah lulusan terbaik dari pondok pesantren ternama di Bekasi. Ia juga seorang hafidz Qur'an 30 juz.

Selain seorang hafidz, Thira juga seorang penulis yang cukup terkenal karena karyanya.  'Assalamualaikum Pangeran Berkopiah' adalah judul buku yang berhasil ia terbitkan dan jadi buku Mega best seller.

"Hari ini tentang apa ya?" Gumamnya, ia bingung harus menulis dengan judul apa kali ini.

Thira mengedarkan pandanganya ke seluruh penjuru taman, pandangannya terhenti pada dua orang lelaki yang tengah berjalan dipinggir kolam bagian kanan.

"Kayak kenal?" Gumam Thira sembari terus menatap kedua lelaki itu. Thira memicingkan matanya dan memperhatikan keduanya.

Sadar terlalu lama memperhatikan kedua lelaki itu, Thira mengalihkan pandangannya pada layar laptopnya. Thira berusaha agar melupakan tentang kedua lelaki tersebut.

Meski sudah mencoba Thira tak bisa mengalihkan perhatiannya, ia kadang masih melirik ke arah kedua lelaki itu yang semakin lama semakin dekat dengannya.

Karena tak nyaman Thira menutup laptopnya dan memasukkannya kedalam tas, ia segera beranjak pergi dari sana.

"Tunggu," panggil seseorang, Thira menembaknya itu pasti suara salah satu dari dua lelaki tadi.

'Mereka pasti mau gangguin aku,' batin Thira.

Thira semakin mempercepat langkahnya.

"Thira tunggu," panggilnya lagi.

"Kok tahu namaku?" Tanya Thira sembari memperlambat langkahnya.

Thira memutuskan untuk berhenti, ia berbalik dan menatap siapa yang memanggilnya.

"Alif," panggil Thira saat ia tahu ternyata Alif yang memanggilnya tadi.

"Iya, kok nggak berhenti pas aku panggil tadi?" Tanya Alif.

"Aku nggak tahu kalo itu kamu, aku kira orang lain," balas Thira tak berani menatap Alif.

"Kamu kira aku om om yang suka dogain cewek ya, makanya kamu pergi," tebak Alif yang sudah tahu benar dengan sifat Thira.

Thira mengangguk membalas ucapan Alif.

"Oh iya Thira kenalin ini teman aku Galih, dan ini Thira lih," ucap Alif sembari memperkenalkan keduanya.

"Assalamualaikum," ucap Thira sembari menyatukan tangannya.

"Waalaikumussalam," balas Galih sembari membalas Thira dengan satuan tangan juga.

Hai Alif!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang