24. Tertolak

6 2 0
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kamu datang lagi?
Untuk apa?

***

Setelah pulang dari kantor ketua komplek, Bazla, Shea dan Thira merapikan semua barang barangnya untuk persiapan pindah rumah.

Sementara itu Reza dan Galih mencari rumah baru untuk ditinggali, mereka berkeliling disekitar kompleknya. Agar mereka tidak terlalu jauh berpindahnya.

"Jadi kamu nolak Alif lagi?" Tanya Thira.

"Iya kak."

"Kasihan ya Alif, dia pasti sakit hati," seru Thira sembari membayangkan betapa sedihnya Alif.

Shea terdiam, ia tak bisa menjawab Thira.

'Iya juga, Mas Alif pasti sakit hati gara gara Shea tolak lagi,' batin Shea.

Shea menatap kardus yang didepannya, ia memasukkan beberapa foto lama ke dalam karsud tersebut. Itu adalah fotonya bersama Galih saat bermain di monas waktu kecil dulu.

Tiba tiba Shea teringat saat saat yang indah, dulu setiap hari Galih slalu meminjamkan semua mainnanya pada Shea. Jika Shea ingin memilikinya dengan senang hati Galih akan memberikannya.

Walau kadang menyebalkan namun Galih adalah kakak terbaik bagi Shea, ia adalah pelindung Shea.

"Sheaaa..." Panggil Bazla yang menghampiri Shea sembari membawa beberapa barang ditangannya.

"Iya Ummi," balas Shea sembari menatap Bazla.

"Ini barang barangnya kamu jadiin satu di kardus itu ya," suruh Bazla sembari menatuh barang yang ia bawa ke lantai dengan Shea.

"Baik Ummi."

"Thira apa semua pakaian kamu dan Galih sudah dikemas?"

"Sudah Ummi."

"Kamu bawa kesini ya koper kopernya, jadi kalau nanti pick up nya datang biar langsung di angkat."

"Baik Ummi," balas Thira sembari berjalan masuk ke dalam kamarnya.

"Kalau pakaian Shea gimana?"

"Itu Ummi, pakaian Shea sudah ada di sana," seru Shea sembari menunjuk ke beberapa koper yang ada di pojok ruangan.

"Bagus deh."

Shea memasukkan barang barang yang Bazla bawa ke dalam kardus, seketika terlintas dalam pikirannya tentang sebuh pertanyaan.

"Ummi.." panggil Shea.

"Apa sayang?"

"Ummi apa keputusan Shea sudah benar?" Tanya Shea sembari memainkan jemarinya.

"Keputusan apa Shea?"

"Ummi apa Shea benar dengan menolak Mas Alif sampai dua kali? Apa Shea dosa kalau Shea buat mas Alif sakit hati?" Tanya Shea.

"Kalau Shea memang nggak mau ya mau gimana, hati nggak bisa dipaksa kan Shea. Kalau emang jodoh pasti kalian akan bertemu lagi kok nanti."

"Dan soal dosa atau tidak itu waallahu alam, semoga saja Akif ikhlas."

"Tapi apa menurut Ummi keputusan Shea ini benar?"

"Ya itu..."

"Assalamualaikum."

Bazla memotong kalimatnya saat ada seorang yang membunyikan bel sembari mengucapkan salam.

"Waalaikumussalam," jawab Shea dan Bazla dengan kompak.

Hai Alif!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang