14. Kebenaran dari Alif

2 4 0
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kau pergi membawa hatiku
Lalu kau kembali dan merenggut
hatiku lagi

***

"Bazla," panggil Ana sembari berjalan masuk ke dalam ruang rawat Shea.

Bazla menoleh, ia berdiri menyambut kedatangan Ana.

"Assalamualaikum," salam Ana.

"Waalaikumussalam," jawab Bazla.

"Gimana keadaan Shea?" Tanya Ana sembari berjalan mendekati Shea untuk melihat keadaan nya.

"Kemarin dia sadar lalu pingsan dan belum siuman sampai sekarang," jelas Bazla.

Ana memandangi Shea dengan perasaan sedih, Ana sudah menanggap Shea seperti anaknya sendiri.

"Semoga Shea segera siuman," harap Ana.

"Aamiin," balas Bazla.

Bazla berdiri lalu mengajak Ana untuk duduk di sofa yang berada di pojok ruangan.

"Yang sabar ya, Shea pasti baik baik aja kok," tenang Ana sembari menepuk pundak Bazla.

"Makasih ya An."

Bazla dan Ana sudah lama berteman, mereka berteman dari pertama kali Bazla dan keluarganya pindah ke Jakarta hingga hari ini.

Saat itu Bazla baru pertama kali pindah ke Jakarta setelah pernikahannya di Italia. Bazla dan keluarganya juga sempat tinggal di Italia selama lima tahun hingga mereka memutuskan untuk menetap di Jakarta.

"Allah baik sekali telah memberikan aku teman sebaik kamu," syukur Bazla.

"Alhamdulillah," syukur Ana juga.

"Kamu udah makan belum?" Tanya Ana.

"Gimana aku bisa makan di saat Shea juga tidak makan?" Ucap Bazla.

"Shea nggak makan karena di sedang tidak sadar, tapi kamu harus tetap jaga kesehatan mu agar bisa slalu merawat Shea," bujuk Ana.

"Kita ke kantin yuk, kita makan dulu," ajak Ana.

"Tapi Shea..." Cegah Bazla.

"Kan ada Galih dan Reza, Alif dan Aron juga ada," balas Ana sembari menarik tangan Bazla.

"Ayo makan supaya kamu nggak sakit, kalo kamu sakit terus siapa yang ngurusin Shea?" Ungkap Ana yang mencoba membujuk Bazla.

"Iya, aku akan makan," pasrah Bazla.

Bazla tidak ingin meninggalkan Shea, tapi yang dikatakan Ana itu ada benarnya juga. Bazla harus menjaga kesehatan nya agar bisa merawat Shea.

Bazla dan Ana berjalan keluar dari kamar, sebelum keluar Bazla menatap Shea sejenak.

"Ummi tinggal sebentar ya Shea," pamit Bazla saat hendak keluar dari kamar.

Hai Alif!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang