بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Masih pantaskah aku untukmu ?
Masih maukah kau menerimaku ?***
Hari ke delapan Alif berada di Bandung, hari ini Alif berencana ingin mendatangi sebuah acara ceramah yang diisi oleh salah satu ustadz favoritnya. Yaitu ustadz Yuand yang lahir di Bandung.
Ia akan menyelenggarakan acara di pondok Al-Arsy milik ustadz Yuand yang berlokasi di Bandung tak jauh dari rumah Idah.
Alif sudah bersiap dari pagi, setelah waktu beranjak Siang Alif bersiap untuk berangkat.
"Omaaa," panggil Alif sembari berjalan menuju kamar Idah.
"Ada apa?" Tanya Idah.
"Alif pamit keluar dulu ya," pamit Alif.
"Mau kemana kamu?" Heran Idah saat melihat Alif sudah rapi dan wangi.
"Alif mau ke pondok Al-Arsy, Alif mau dengerin ceramah biar hati Alif tenang."
"Jangan hari ini ya Alif, hari ini bakal ada tamu penting," cegah Idah.
"Tapi acaranya hari ini Oma," bantah Alif.
"Tapi tamu kali ini penting banget, kalo Alif nggak ada pas tamunya dateng, mereka pasti kecewa," rengek Idah.
Alif terdiam sejenak, ia merasa bimbang harus pergi ke pondok atau menemui tamu yang bahkan Alif tak tahu tamu itu siapa.
"Ya udah deh Alif berangkat aja, tamunya Oma suruh pulang aja," sedih Idah sembari berjalan keluar kamar.
"Alif mau temuin tamu nya Oma," balas Alif dengan pasrah.
Entahlah, tiba tiba saja Alif merasa sangat bersalah jika Idah merasa sedih.
"Beneran? Kamu nggak terpaksa kan?" Tanya Idah tanpa menoleh.
"Alif nggak terpaksa, apa sih yang nggak buat Oma," balas Alif sembari memeluk Idah dari belakang.
"Hmm memang ya cucu Oma ini," gemas Idah.
"Tamunya siapa sih Oma?" Tanya Alif penasaran.
"Kamu lihat aja sendiri, sebentar lagi mungkin mereka sampai," balas Idah dengan penuh kebahagiaan.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumussalam," jawab Alif dan Idah dengan kompak.
"Nah itu pasti dia," girang Idah.
"Oma keluar dulu, kamu ke dapur suruh Sun buatkan minuman empat ya," suruh Idah.
"Siap Oma," jawab Alif dengan semangat.
Idah berjalan menuju ruang tamu, sementara itu Alif berjalan menuju dapur. Idah berbalik dan menatap Alif.
"Alif," panggilnya.
"Iya Oma," balas Alif sembari membalikkan badannya.
"Kamu jangan lupa nyusul Oma ke depan ya," peringat Idah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai Alif!
HumorAku hanya seorang wanita yang bermimpi memiliki suami yang dapat membimbing ku ke surga, dan aku berharap itu kamu mas. - Shea Almameera neeka Sejak bertemu denganmu, aku terus bermimpi menghalalkan mu. Aku tidak mau terlalu lama terjebak dalam lub...