01-Celaka
Seorang gadis berumur 16 tahun kini sedang melawan seorang pria bertopeng yang ia ketahui ia adalah orang yang dulu membantai habis keluarganya.
Ia memberikan pukulan bertubi-tubi kepada pria bertopeng tersebut tapi si pria bertopeng itu juga melawan gadis tersebut tidak kalah banyak ia juga memberikan banyak goresan ke tubuh gadis tersebut dengan belatinya.
"Shh" Gadis tersebut terjatuh dan meringis merasakan perih akibat luka goresan yang ia dapat dari pria bertopeng tersebut.
"Hahaha sebentar lagi kau akan mati ditanganku seperti keluarga mu dulu" Seru pria bertopeng tersebut.
"Aku tidak akan pernah mati sebelum aku membalaskan dendam ku pada mu pria tua" Balas gadis tersebut menembak bahu pria bertopeng yang sedari menginginkan kematiannya.
"Sialan kau" Ucap pria bertopeng emosi lalu memberikan tembakan pada kaki gadis tersebut.
"Shit, dengan menembak kakiku saja kau tidak akan membuatku mati bajingan" Balas gadis tersebut dengan sorot mata penuh dendam dan menembak berkali-kali pada pria bertopeng tersebut sampai pria bertopeng tersebut terbatuk darah.
"Akhh, uhuk, uhuk. Tunggu saja aku akan membalas mu bocah, ayo kita pergi" Teriak pria bertopeng tersebut memanggil anggota nya.
"Akan aku tunggu yang pastinya kau akan kembali kalah pria tua" Teriak gadis tersebut kepada pria bertopeng yang semakin jauh dari pandangannya.
"Aya lo bebasin dia gitu aja?" Tanya laki-laki yang ikut melawan anggota pria bertopeng tadi.
"Hm"
"Kenapa gak lo tembak mati sekarang aja ya? Lo tau kan itu orang yang udah bikin lo terpuruk bertahun-tahun lamanya" Tutur laki-laki tersebut kepada aya yang melawan pria bertopeng.
"Belom saatnya, gua juga pengen dia ngerasain gimana rasanya ditinggal mati keluarganya." Jelas aya. [Atheya Kinara Diningrat]
"Yaudah sekarang lo, gua bawa ke rumah sakit dulu. luka lo lumayan banyak harus diobati" Ajak laki-laki tersebut.
"Gak gua mau langsung pulang bang-ke" Tolak aya pada orang yang disebut bang-ke [Arkana Kevano William]
"Ya udah gua anterin ya, gua obatin di rumah nanti" Saran kevan.
"Gua mau pulang sendiri. Lo juga pulang bang, ini tengah malem luka lo juga gak kalah banyak dari gua" Saran aya.
Kevan berpikir sejenak adiknya ini sangat keras kepala."Lo mau pulang pake apa?"
"Mobil, dianter sopir" Jawabnya
"Bener gapapa?" Tanya sekali lagi kevan
"Iya gua pergi dulu ya bang dadah" Pamit aya melambai-lambaikan tangannya dengan senyum lebar ke arah kevan yang sedang berpikir.
"Titi dije"
"Iya!"
Aya sudah berlalu pergi jauh dari hadapannya perasaan nya tak enak seperti ada sesuatu yang tak terduga akan terjadi.
"Bang, lo biarin dia pergi gitu aja? Gimana kalau si tua bangka tadi bikin rencana lain untuk Ngehancurin queen" Tanya salah satu anggota nya.
"Gua gatau harus gimana, perasaan gua gak enak kaya bakalan ada sesuatu terjadi terhadapnya" Jelasnya
"Bang, kalau lo gak anterin queen. setidaknya suruh orang buat mantau queen " Saran anggota nya yang lain
"Yaudah kalau gitu lo pantau dia sama yang lain gua gamau terjadi apa-apa sama dia. Ngerti?" Putusnya kepada para anggota nya.
"Ngerti bang. Kalau gitu kita pamit" Pamit mereka kepada leader nya kevan
"Ya dan urus anggota kita yang luka-luka tadi ke markas" Perintahnya
"Baik bang" Jawab mereka.
'Kenapa perasaan gua sangat gelisah? Semoga ga bakalan terjadi sesuatu sama lo dek' batin kevan.
• • •
"Pak, ayo jalan" Ucap aya setelah masuk ke mobil.
"Baik nona" Jawab sopir yang mengantar aya.
Diperjalanan pikiran nya terus dihantui dengan perasaan gelisah. Ia tak tahu kenapa, ia bingung kenapa tiba-tiba ia seperti akan pergi meninggalkan mereka orang-orang yang ia sayangi saat ini.
'Ah ga mungkin gak bakalan terjadi apa-apa sebentar lagi gua pulang itu artinya gak ada yang bisa berbuat jahat sama gua' batinnya menepis setiap pikiran buruknya.
Otaknya lelah memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya alasan mengapa ia gelisah karenanya ia menjadi haus "Pak disekitar sini ada warung gak? Haus nih pak"
"Tidak ada yang menjual minuman ataupun makanan di tengah malam hari nona" Jelas sopirnya.
"Bener juga yaudah"
Ketika sedang mengendarai mobil tersebut sang sopir merasa kalau mobil yang ditumpangi seperti ada yang janggal. Benar saja ketika ia mencoba menepikan mobilnya, mobil tersebut malah tak terkendali .
Brukk... Ckittt
akhirnya mobil yang ditumpangi aya dan sopirnya menabrak seseorang yang berada di depan mobil.
Darah kembali mengucur di tubuh aya beserta sopirnya yang berada di kursi depan. Aya mencoba keluar untuk melihat orang yang ditabrak sopirnya tadi, disaat ia ingin keluar dari mobil tiba-tiba pandangannya buram berakhir ia pingsan menyusul sopirnya yang pingsan sedari tadi setelah menabrak seseorang tersebut.
T
B
C
• • • • •
KAMU SEDANG MEMBACA
Aya or Zia (?) [Hiatus]
Random⚠️ 𝗗𝗢𝗡'𝗧 𝗣𝗟𝗔𝗚𝗜𝗔𝗧! ⚠️ 𝗔𝘁𝗵𝗲𝘆𝗮 𝗞𝗶𝗻𝗮𝗿𝗮 𝗗𝗶𝗻𝗶𝗻𝗴𝗿𝗮𝘁, anak yang lahir dari keluarga Diningrat yang sudah lama hilang dan kembali ditemukan setelah 7 tahun lamanya dalam keadaan meninggal terbakar di gudang kosong dekat hutan...