04-Ara?

940 96 6
                                    

04-Ara?

"Karena tadi kakak abis main" Jawab saga.

"Main apa-?"

Ucapan kila terpotong dikala seorang suster masuk dan berkata "maaf tuan sekarang waktunya pasien kembali istirahat dikarenakan baru pulih dari komanya"

Saga mengangguk dan pamit kepada kila "sayang kakak pergi dulu ya istirahat dan jangan main kemana-mana kalau nggak kakak gak mau lagi ketemu kila"

"Siap kak"

Setelahnya saga pergi keluar dari ruangan karena tidak mau mengganggu istirahat sepupu yang sudah ia anggap sebagai adiknya itu.

Disaat sudah keluar dari ruangan ia beri pertanyaan oleh papanya "mengapa kau memakai topeng ke rumah sakit dan apa kenapa baju mu bau amis?" Tanya papa saga.

"Tadi Aku sedang mengeksekusi pembunuh kila itu" Jelasnya

Pria itu menganggukkan kepalanya lalu tiba-tiba ia menampar pria bertopeng tadi sampai topengnya terbuka "saga sudah papa bilang jangan menjadi orang yang seperti itu! Apa kau tidak lupa bagaimana keluarga *** yang dibunuh karena orang tuanya menjadi seorang mafia?!"

Saga mengalihkan pandangan nya ke wajah papanya "Bukankah papa juga dulunya seorang mafia? Lalu *** itu siapa?" Tanya saga

"Mas kenapa kamu malah nyebut namanya?!" Tanya wanita yang di samping papa saga

"Dia itu-"
Belum sempat papa el menjawab tiba-tiba layar televisi mengabarkan sebuah berita duka tentang seorang gadis yang telah lama menghilang dan kini muncul kembali dalam keadaan meninggal.

"Hallo pemirsa kali ini dikabarkan seorang anak dari keluarga diningrat atas nama atheya kinara diningrat yang dikabarkan menghilang setelah pembunuhan terhadap keluarganya kini ditemukan meninggal terbakar di sebuah tempat yang sudah tak berpehuni dekat hutan"

'Atheya kinara diningrat? Nama itu seperti familiar di telinga ku. Hutan? Akankah ia gadis yang kubunuh tadi?' tanyanya heran.

'Ara meninggal?' tanya papa saga dalam hati.

'Ia m-meninggal, mengapa?' tanya mama saga dalam hati.

"Saga siapa gadis sialan yang kau maksud tadi?" Tanya papa saga dengan penuh selidik.

"Aku tidak tahu, tapi aku membunuhnya tepat di mana seorang atas nama atheya kinara diningrat tadi meninggal." Jelasnya.

Dahi papa saga mengkerut lalu setelahnya ia jatuh terduduk "itu bukan dia kan?" Tanya papa saga.

Saga heran kenapa papanya bertanya seperti itu "apa maksud papa? Bukankah kalaupun yang ku bunuh tadi itu adalah dia apa urusannya dengan papa?"

Papa saga tak menjawab pertanyaan anaknya ia malah menelpon seseorang.
setelah menelpon tiba-tiba saja ia menunduk tak percaya dengan kabar yang diberikan orang yang ditelpon nya tadi.

Saga semakin curiga mengapa papa nya bertingkah seperti itu apa mungkin orang yang tadi ja bunuh itu anak selingkuhan papanya? "Kenapa papa tiba-tiba menunduk?! Apa mungkin ia anak selingkuhan papa?!" Ucap saga meninggikan suaranya.

Semua orang yang mendengar penuturan saga melongo.

"Apa?! Kenapa papa tidak menjawab ku?! Ah kalau dia itu benar-benar anak selingkuhan papa berarti itu bagus karena ia telah mati" Ucapnya terkekeh.

Mendengar ucapan anaknya yang begitu mencurigai nya membuatnya marah dan bangkit "Kamu gak ingat dia el?! Dia sahabat kamu! Dan kamu malah menuduhnya sebagai anak selingkuhan papa? Dimana otak kamu el!" Bentak papa saga.

Bentak kan yang diberikan papanya membuat saga semakin bingung apa maksudnya? El? Siapa yang dimaksud papa "El siapa dia? Sahabat ? Aku tak mempunyai sahabat seorang gadis" Jelasnya.

"El itu kamu! Sagara Nathaniel Adhitya!" Ucap papa saga.

"Ah papa lupa kalau kamu dulu amnesia!"

"Sejak kapan panggilan ku menjadi El? Aku pernah amnesia?" Tanya lagi saga.

Tiba-tiba ketika ia mencoba mengingat-ingat tentang masa lalunya ia merasakan kepalanya sakit dan seputar ingatan lamanya ada.

"El kamu mau gak temenan sama aku?" Tanya seorang anak perempuan.

Anak laki-laki tersebut mengangguk dan menjawab "mau, selama ini aku gak ada temen . mama papa juga selalu sibuk"

Mendengar perkataan anak laki-laki itu sang anak perempuan senang dan melompat-lompat kegirangan "yey, kenalin nama aku ara sekarang kita temenan ya!" Ucapnya mengajukan jari kelingking nya.

"Nama aku El, kita temenan" Ucap anak laki-laki tersebut menyatukan jari kelingking mereka. Mereka pun tertawa bersama.

"Arghh" Ujar saga setelah mendapat sepotong ingatan masa lalunya.

"Ara? Dia sahabat ku dulu?" Tanyanya

Papa saga menganggukkan kepalanya "Ya! Apa kau tak mengingat nya hah?!"

"Aku ingat, tapi memangnya kenapa kalau dia sahabat ku? Bukankah ia akan tetap menjadi pembunuh kila!"

Papa saga semakin murka mendengar ucapan putranya itu yang menyudutkan ara "apa kamu punya bukti bahwa dia benar-benar yang menabraknya hah?!"

Sekarang saga menganggukkan kepala dan memperlihatkan handphone nya ke papanya "see, dia yang menabrak kila!" Ucapnya kekeuh.

Papa saga yang melihat video tersebut yang terpotong-potong semakin curiga bahwa tragedi tersebut direncanakan seseorang "kamu buta? Apa nya yang dilihat hah?! Rekaman ini terjadi hanya sepotong cerita ketika setelah kejadian!" Teriaknya.

"Setidaknya aku mendapatkan bukti bahwa dia memang penabrak nya" Jelas saga kekeuh akan pendapatnya.

Mendengar perkataan saga yang sangat bodoh dan kurang teliti membuat papanya emosi "dimana otak kamu saga?! Hanya karena secuil rekaman kau menyalahkan nya hah!!" Bentaknya.

Kemudian papa saga menelpon seseorang guna untuk mencari bukti yang akurat akan kecelakaan yang terjadi malam tadi.

"Cari bukti yang akurat sekarang juga!" Tegasnya.

Beberapa menit kemudian seseorang mengirimkan sebuah video pada handphone papa saga.

Ting

+628*********

sent a video
Kami sudah mendapatkan videonya tuan silahkan dilihat🙏

Kemudian ia mengklik dan melihat video tersebut dan setelahnya ia kecewa atas kelakuan anaknya sendiri.

"Sudah?"

"Saga!" Bentak papa nya.

"Lihat apa yang kamu perbuat hah!"

"Memang apa yang ku perbuat-?"
































T
B
C
• • • • •

Aya or Zia (?) [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang