13-Red Diamond

750 72 4
                                    

13-Red Diamond

Setelah mendengar perkataan zia mereka semua merasa zia yang sekarang sangat berbeda ia yang biasanya caper dan suka peduli dengan keluarganya sekarang malah berbanding terbalik sifatnya.

• • • • •

Sebelum pergi untuk membeli pakaian, ia lebih dulu pergi ke markas mafianya Red Diamond menggunakan taksi. Tapi karena markas nya rahasia, jadi ia turun beberapa km sebelum benar-benar di markas.

Ia berjalan beberapa km dari tempat ia turun taksi. Setelah sampai di gerbang markas ia dihadang oleh orang yang bertugas menjaga markasnya itu.

"Mau apa kau kesini?" Tanya salah satu penjaga saat melihat zia yang berjalan santai kearah mereka.

"Bertemu dengan Sean" Jawab singkat zia.

Para penjaga mengerutkan dahinya darimana orang ini tahu tentang waketu mereka. "Anda pasti penyusup, ayo serang!"

Mereka berkelahi dua lawan satu. Mereka sama-sama kuat hanya saja tak sekuat zia. Zia meninju perut penjaga lalu menendang tulang kakinya sampai jatuh.

Salah satu penjaga lain ingin memukul punggung zia tapi telat karena zia menyadarinya langsung saja ia buat pingsan penjaga itu.

Tidak sampai di sana Sean waketu mafianya dan beberapa anggota lainnya ikut datang setelah mendengar keributan diluar.

Mereka melawan zia dengan keroyokan sampai zia lelah. Ia mengacungkan tangannya. "Aku lelah" Ucapnya lalu menutup matanya sampai membuat nya tak sadarkan diri. Ia mudah lelah karena fisik raganya yang masih lemah.

Mereka menatap zia dengan datar saat melihat zia terbaring tak sadarkan diri. Lalu tiba-tiba angin bertiup kencang zia kembali membuka matanya, Bola matanya sekarang hijau bukan lagi hazel.

Ia berdiri lalu melambaikan tangannya menyapa mereka dengan riang "hallo semuanya ! Kangen aku gak? Ih gak mau gak suka Gelayy !!. Hahaha" Dia tertawa sendiri menghiraukan tatapan datar mereka.

Karena diacuhkan ia menghentakkan kakinya dengan cemberut lalu duduk di bawah menunduk sedih.

"Cepat lebih baik bawa ia ke ruang bawah tanah" Ucap salah satu anggota inti Red Diamond.

Kemudian sean berjalan kearah zia dan berbicara "jangan, biar saya saja" ia memperhatikan zia yang seperti bocah dengan tajam.

Zia menangis dan mengangkat kepalanya lalu beralih menaiki punggung sean sampai sean terkejut dan jatuh telungkup ke tanah. "Huaa kalian tega ! Kalian tega gak inget sama rara. " Ucapnya menjambak rambut sean dengan kuat.

Ia menangis kencang tak memperdulikan tatapan anggota nya yang bingung seolah bertanya 'rara' siapa dan yang mana maksudnya?.

Sean bangkit setelah dia jatuh telengkup akibat zia yang menaiki punggung nya.
Ia melirik zia yang duduk lesehan di tanah sambil menangis.

Sean menatapnya tajam, beraninya setelah membuat keributan di wilayahnya sekarang ia menangis membuat telinga orang berdengung.

"Rara siapa?" Tanyanya datar.

Zia membuka matanya memperlihatkan bola matanya yang hijau terang dengan air mata mengucur. "Abang !!" Ujarnya langsung memeluk leher Sean, untung saja Sean berhasil mempertahankan keseimbangannya. Jika tidak ia bisa jatuh kembali ke tanah.

"Aku Rara!, Alter ego nya aya. Ih kalian tega, gak inget sama kembaran leadernya sendiri. Awas aja nanti Rara suruh sasa buat penggal kepala kalian. Huh untung aja dia gak bangun" Ungkap nya.

Sean menatap rara yang berada di gendongannya dengan tanda tanya "Kau Rara alter ego aya? Bukankah aya sudah meninggal."

Orang yang ditanya mengerjapkan matanya polos "rara laper, mau makan es krim. Nanti Rara jelasin." Jawabnya dan menduselkan kepalanya di leher Sean.

Aya or Zia (?) [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang