19-Bu Chika
Brakk
Ia menendang pintu sangat keras sampai membuat orang yang didalam terkejut dan melatah.
Dia duduk dibarisan satu dari pintu dan juga kesatu dari belakang, Iya dia duduk paling belakang sendirian dan juga agar memudahkan nya untuk tidur sesuka hati.
Dia bangun setelah mengingat dosa pemilik tubuh ini yang banyak, tapi masih banyakan dirinya juga sih. Ia berdiri didepan dan mengambil spidol yang ada dimeja dan memuliakan kata 'maaf' di papan tulis.
Bingung, ya mereka teman sekelasnya bingung apa maksudnya? Seseorang mencoba untuk berani dan bertanya "eum itu maksudnya apa ?" Tanya ketua kelas mewakili orang lain. Leo
Zia menoleh kearah Leo dengan mengangkat alisnya. "Maksud dari kata 'maaf' itu apa?" Tanyanya sekali lagi.
Zia mengangguk tanda mengerti lalu berbicara dengan sedikit ramah "zia minta maaf, untuk semua kesalahan yang pernah zia perbuat pada kalian" Dia mengatakan maaf dengan mengucapkan nama zia karena memang zialah yang meminta maaf bukan dirinya."Ouh itu santai aja kali. Lo kan sering ngehindar dari kita jadi bisa diartikan kalau lo gak pernah punya salah sama kita, seharusnya kita yang minta maaf karena pernah ghibahin lo dari belakang" Jujur laki-laki yang juga duduk dipojokan.
Teman sebangkunya yang mendengar perkataan nya langsung menggeplak pahanya menggunakan buku. "Ya iyalah goblok! Yang namanya ghibah ya pasti dibelakang bukan didepan".
Zia terkekeh ia merasa terhibur dan juga sekarang ia tahu bagaimana rasanya mempunyai teman sekelas yang baik. Ia berjalan kembali duduk di kursinya " Oke, kalau gitu nanti istirahat. Gue traktir kalian semua sebagai tanda perdamaian dan pertemanan kita"
"Kalian mau kan?" Sambungnya melirik teman sekelasnya.
Semua orang mengangguk senang menyetujui permintaan gadis itu. "Tulis nama, dan makanan yang kalian inginkan masing-masing 2 makanan dan juga 1 minuman"
Kemudian zia membuka buku catatannya dan menyobek satu kertas dan menulisnya.
"Lanjutin, kalau udah simpan kembali di meja gue" Pintanya memberikan kertas itu pada orang yang duduk didepannya dan langsung menelungkupkan kepalanya di lipatan tangannya.
Mereka mengerti dan melakukan apa yang dimintai zia.
"Hallo selamat pagi semuanya, sekarang mari kita mulai pelajaran nya ya" Ucap bu chika seorang guru matematika yang angkuh, sombong,galak,suka membawa rotan dan semena-mena.• • •
"Oke anak-anak, apa kalian semua sudah paham dengan materi yang sampaikan barusan? Adakah yang mau bertanya?" Tanya bu chika dengan dagu terangkat tinggi setelah selesai menerangkan materinya.
"Jika tidak, maka silahkan jawab pertanyaan yang saya berikan di papan tulis!" Perintahnya.
Karena tidak ada yang mengangkat tangan akhirnya bu chika melirik absen dan menunjuk siswi dengan nama Queenzia Ranaya Anderson .
"Queenzia!"
"Sst zia bangun bu chika manggil kamu tuh" Ucap salah satu siswi yang dekat dengannya.
"Mana queenzia?!" Tanya bu chika dengan emosi setelahnya ia melihat zia yang tertidur pulas di lipatan tangannya yang disimpan di meja .
"BANGUN! SAYA BILANG BANGUN ZIA!" teriaknya sambil memukul punggung zia dengan rotan sampai membuat zia terbangun dari tidurnya.
Zia menatap bu chika tajam dengan mata hitam pekatnya membuat bu chika semakin marah karena mengira zia memakai softlens, karena disini dilarang keras untuk tidak memakai softlens.
Dalam hitungan detik mata hitam itu langsung berubah seperti semula menjadi berwarna coklat bu chika sangat terkejut bahkan tak sadar sampai mundur langkah.
Sungguh ia kaget dengan perubahan bola mata zia yang berubah dalam hitungan detik. "Ya, mengapa kau membangun kan ku dengan cara keji hah?" Tanya zia marah karena punggung nya dipukul rotan dan membuat acara tidurnya diganggu.
"M-mata k-kamu" Tanya balik bu chika terbata-bata membuat orang lain bingung, memangnya ada apa dengan mata zia? dilihat dari kejauhan biasa aja kok.
"To the point!" Titah zia dingin.
Bu chika mengangguk dan mengatur nafas dan berbicara dengan biasa "kerjakan soal yang saya tulis atau kamu saya keluarkan dari mata pelajaran saya!"
Zia tersenyum miring melupakan sedikit sakit dipunggung nya ulah bu chika tadi, karena baginya juga itu hanya pukulan kecil tak berarti baginya. Bahkan dia sudah pernah tertembak tapi dia baik-baik saja kan?, Lalu ia berjalan pelan kearah bu chika "jika saya mengerjakan semua soal itu, lalu apa yang bisa saya dapatkan?" Tanyanya.
"Kalau kamu bisa mengerjakan soal itu...
T
B
C
• • •Jangan lupa vote and comment!
Follow IG : @/drkv._ & @/cilokkanj._25 September 2021
Dark.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aya or Zia (?) [Hiatus]
Casuale⚠️ 𝗗𝗢𝗡'𝗧 𝗣𝗟𝗔𝗚𝗜𝗔𝗧! ⚠️ 𝗔𝘁𝗵𝗲𝘆𝗮 𝗞𝗶𝗻𝗮𝗿𝗮 𝗗𝗶𝗻𝗶𝗻𝗴𝗿𝗮𝘁, anak yang lahir dari keluarga Diningrat yang sudah lama hilang dan kembali ditemukan setelah 7 tahun lamanya dalam keadaan meninggal terbakar di gudang kosong dekat hutan...