🔞
Saking terkejutnya membuat Minho sampai lupa cara berenang sehingga membuatnya tenggelam. Chan menyusul Minho masuk ke kolam itu dan menangkap tubuhnya.
"Hampir saja aku mati" gumam Minho sambil menghirup udara sebanyak-banyaknya. Chan lalu membawa Minho menuju ke dinding kolam.
Tatapan pria itu terlihat berbeda dari yang tadi. Minho meneguk salivanya saat melihat manik mata itu. Tanpa basa-basi Chan menautkan bibirnya pada bibir tipis milik Minho. Dia melumatnya dengan penuh seksualitas. Salah satu tangan Chan menggerayangi tubuh pria manis itu perlahan, sampai dia tiba di bagian bokong.
"Ahh" desahan itu terdengar saat kedua bokongnya diremas oleh pria Bang itu. Semakin lama Chan semakin ganas, dia sama sekali tidak melepaskan pria itu seinci pun.
"Berbalik" kata Chan, Minho terdiam. Kenapa berbalik? Melihat respon itu Chan langsung membalikan tubuh pria itu dengan posisi memunggunginya.
"Lepaskan celana mu" kata Chan. Mendengar itu Minho meneguk salivanya, apa ini saat intinya? Hal itu membuat Minho gugup dan takut.
Dia lalu perlahan melepaskannya dan menaruhnya di atas kolam.
"Arggg" tubuh Minho membantur dinding kolam saat pria Bang itu langsung menubruk lubang miliknya. Pria itu masuk secara paksa ke sana walaupun sangat sempit.
Kedua tangan pria itu mencegat Minho agar tidak bisa keluar dari kunggungannya.
"Arhhh sakit, hantikan" gumam Minho sambil memegangi bagian atas kolam. Namun Chan tak menggubris sedikitpun, dia masih berusaha untuk masuk ke dalam sana.
"Nikmati saja, aku yakin nanti kau pasti akan ketagihan" kata Chan sambil mengecup leher belakang milik si manis.
Minho memejamkan matanya mencoba menahan sakit saat benda itu terus menubruk lubangnya.
"Ahhh Hmmm hhh" Minho mencoba menahan suara itu saat Chan menggempur lubangnya. Minho tidak bisa menjelaskan rasa kenikmatan itu.
Saat Chan sudah merasa puas, dia merasa tubuh pria itu sudah agak melemas.
"Aku benar-benar kedinginan" suara itu membuat Chan harus melepaskan batangnya.
"Hai" Chan terkejut saat melihat Minho abruk ke belakang, untung saja Chan langsung menangkapnya jika tidak pria itu mungkin akan tenggelam di kolam itu.
💮💮💮
Minho sadar dirinya kini sudah berada di sebuah kamar bukan kamar miliknya. Dengan kepala yang masih agak pusing pria itu memutuskan untung bangun.
"Kau sudah bangun rupanya" suara itu membuat Minho terkejut.
"Apa aku menginap semalam?" Tanya Minho yang langsung bangun dari sana.
"Tolong pakai baju dulu, jangan membuat ku nafsu di pagi hari" Minho baru sadar jika dia saat ini tidak memakai busana apapun.
Saat Minho sudah memakai pakaiannya, dia memutuskan untuk pulang. Dia sebenarnya agak kecewa pada dirinya, tapi dengan itu dia bisa langsung membayar semua hutang keluarganya.
"Ibu! Ibu!"
Minho menoleh ke sekeliling koridor itu, sepertinya itu suara anak kecil.
"Itu dia Ibu!" Seorang anak kecil muncul di depan Minho dan menunjuknya. Anak itu tersenyum dan berlari ke arah Minho.
"Aku merindukan ibu" dia langsung memeluk kaki Minho. Hal itu membuat Minho syok, sebenarnya apa yang terjadi di sini?
"Hai! Anak nakal, kau sangat cepat berlari" kata Chan kemudian berlari ke arah mereka.
"Aku tidak mau bersama ayah, aku ingin bersama ibu saja" Pria kecil itu masih menempel di kaki Minho.
Minho menatap Chan satu sama lain, dia benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi.
"Ayo! Sudah aku bilang kan, jangan nakal" Chan menarik tangan anak itu dengan paksa.
"Siapa dia?" Tanya Minho pada Chan, terlihat anak kecil itu ingin menangis.
"Bukan siapa-siapa" jawab Chan.
💮💮💮
Suara ketukan itu membuat Minho bangun, pria itu langsung keluar dari kamarnya dan membuka pintu rumah.
"Seungmin? Ada apa?" Tanya Minho saat melihat pria tinggi itu tengah berdiri di depannya.
"Kamu sibuk?" Tanya Seungmin, Minho menggeleng pelan. Lalu salah satu alisnya terangkat.
"Kenapa?" Tanya Minho, Seungmin nampak gelisah. Dia lalu memegang tangan pria itu.
"Antar aku ke suatu tempat ya" kata Seungmin, Minho kemudian menghembuskan napas kasar lalu dia mengangguk.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, akhirnya mobil Seungmin berhenti di sebuah rumah yang banyak sekali mobil yang terparkir di depannya.
"Kita mau apa?" Tanya Minho dengan gugup saat melihat Seungmin keluar dari sana.
"Antar aku ke pesta, aku bosan jika masuk sendirian" kata pria itu. Minho berusaha meneguk salivanya, lalu dia membuka pintu mobil dan keluar dari sana.
"Hei hei" Saat mereka masuk pemilik rumah itu menyambut kedua pria itu dengan gembira.
"Tadi kau bilang tidak akan datang" kata Seo Changbin pemilik pesta ini. Seungmin tersenyum, dia lalu mengambil minuman yang disodorkan oleh temannya itu.
"Siapa ini?" Tanya Juyeon yang berdiri di samping Changbin.
"Dia Minho teman ku" jawab Seungmin dengan cepat. Minho kemudian tersenyum canggung, jujur saja mereka semua terlihat sangat berkelas.
"Minho kau ingin minum apa?" Tanya Seungmin pada pria manis itu. Minho lalu mengambil segelas minuman soda dan langsung meneguknya.
Saat Minho memperhatikan Seungmin dan teman-temannya tengah berbincang, tiba-tiba bahunya dipegang oleh seseorang dari belakang. Refleks membuat pria manis itu menoleh ke belakang.
"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya pria itu pada Minho. Tiba-tiba wajah Minho memerah kemudian dia menunduk.
"Kau kenapa?" Tanya pria itu berusaha melihat wajah Minho.
"Tuan Bang!" Suara itu membuat Chan menoleh ke sana.
"Hei!" Pria itu menyapa Seungmin dan teman-temannya lalu dia pergi ke sana. Minho berusaha mengatur napasnya, untung saja pria itu pergi. Jangan sampai dia membeberkan apa yang telah Minho lakukan dengannya pada semua orang.
Untuk menghindari Chan, Minho memutuskan untuk keluar dari dalam pesta. Dia keluar dan diam di mobil, namun belum sampai di sana dia bertemu seekor kucing.
"Meow" suara itu membuat Minho terhipnotis, dia lalu mendekati makhluk itu.
"Kau sangat manis" Minho langsung menggendong kucing itu, benar-benar makhluk yang sangat menggemaskan.
Untuk saja ada kucing itu membuat Minho menjadi tidak bosan menunggu Seungmin.
"Minho!" Panggil pria itu sambil berlari kecil mendekat ke arah Minho. Melihat kedatangan Seungmin kucing itu langsung melompat dari gendongan Minho.
"Yah dia pergi" Minho menjadi sedih saat kucing itu pergi berlari dari sana.
"Maaf aku tidak sengaja" kata Seungmin sambil berusaha membersihkan baju Minho dari bulu kucing.
"Kau belum makan ya? Ayo kita makan dulu baru pulang" kata Seungmin, jujur saja Minho lapar. Tapi dia tidak enak mengatakan itu pada Seungmin.
"Tidak usah malu, kita sudah kenal lama jadi biasakan saja" kata pria itu, Minho kemudian mengangguk sambil tersenyum. Melihat itu Seungmin kemudian mengusap rambut Minho.
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
MAMA || BANGINHO ✔
FanfictionNOTE: SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR DULU Minho melakukan segala cara untuk mendapatkan uang termasuk tidur dengan seorang pria dewasa. WARNING ⚠️ -BXB -MPREG -CHAN: TOP - MINHO: BOTTOM - MATURE KONTEN 🔞 KALAU GAK BISA TOLONG JANGAN DIBUKA...