MAMA 11.0 🐣 : BLOOD

5.1K 509 63
                                    

Minho hanya diam memikirkan apa yang Chan katakan tadi. Dia kemudian merasakan sakit di bagian perutnya. Entah kenapa sangat nyeri dan melilit.

"Ahhh kepada sangat tiba-tiba?" Teriaknya, dia lalu merasakan bokongnya basah.

"Darah?" Setelah mengatakan itu Pria manis itu langsung roboh ke lantai.

Di sisi lain, Chan sekarang tengah merokok di balkon. Dia kembali memikirkan perkataannya tadi pada Minho.

"Apa aku terlalu keras padanya? Dia seperti itu juga karena aku. Baiklah aku akan meminta maaf saja" dia lalu mematikan rokoknya dan berjalan kembali ke kamarnya.

Chan mempercepat langkahnya saat mendengar suara kesakitan dari dalam sana.

"Minho? Apa yang dia lakukan?" Dia langsung membuka pintu. Alangkah terkejutnya dia melihat darah itu. Dan Minho sudah pingsan di lantai.

Dengan cepat Chan menggendong tubuh pria manis itu keluar dari sana.

💮💮💮

Saat Minho membuka mata, dia saat itu tengah berada di sebuah ruangan rawat.  Dia juga melihat Chan tengah berbincang dengan dokter kandungan Minho.

"Untung saja bayi anda selamat, tolong jaga dia dengan  baik" hanya itu dan dapat Minho dengar dengan jelas lalu dokter itu keluar dari sana.

Chan lalu berbalik dan menuju ke arah Minho.

"Apa masih sakit?" Tanya Chan sambil duduk di kursi samping ranjang itu. Pria itu mengusap rambut milik si manis.

"Untung saja dia selamat" Chan mengelus perut buncit milik Minho.

"Apa yang terjadi?" Tanya Minho pada pria itu.

"Kau hampir keguguran, maafkan aku" Chan nampak mengatakan itu dengan nada cemas.

"Katakan pada ku, apa kau benar sering tidur dengan Hyunjin? Kenapa?" Minho langsung mengatakan itu.

"Benar" jawab Chan singkat.

"Karena aku tidak menarik benar?" Tanya Minho lagi. Chan menggeleng.

"Kenapa? Bisa berikan alasan?" Tanya Minho.

"Aku punya hiperseksual" Minho terkejut mendengar itu. Pantas aja Chan ingin mereka berhubungan setiap hari.

"Karena sekarang kau sudah tahu, jadi aku tidak perlu menyembunyikannya lagi" ujar Chan.

💮💮

Siang itu Minho dan Jeongin tengah menonton TV. Anak itu selalu bersama dengan Minho.

"Ibu kenapa perut ibu sangat besar?" Tanya Jeongin dengan polosnya pada Minho. Pria manis itu tersenyum lalu dia mengusap rambut pria itu.

"Ada adik di dalamnya" jawab Minho singkat. Seketika mata Jeongin berbinar.

"Wah benarkah? Kapan dia akan keluar dari sana?" Tanya Jeongin dengan kegirangan.

"Tiga bulan lagi dia akan keluar" Minho kembali mengusap rambut pria kecil itu. Namun seketika raut wajah Jeongin berubah.

"Kenapa?" Tanya Minho sambil menaikan wajah pria kecil itu.

"Kalau dia keluar, ibu masih sayang pada ku kan?" Tanya anak itu dengan mata yang berkaca-kaca. Minho langsung memeluknya dan mengusap punggung pria itu.

"Kenapa kau mengatakan itu? Aku akan selalu menyayangi mu" jelas Minho.

Minho tak sengaja bangun malam itu, tiba-tiba tenggorokannya terasa haus. Saat pria itu bangun, ternyata kamar itu kosong.

MAMA || BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang