Hampir setiap malam Minho tidak bisa tidur. Karena baru pertama kali mengurus bayi membuat Minho sangat kewalahan.
"Sayang tidur ya" kata Minho sambil berusaha untuk menidurkan putranya itu. Namun bayi itu masih menangis, Minho benar-benar menjadi kebingungan.
"Dia kenapa?" Tanya Chan yang baru saja datang dari kamar mandi.
"Aku juga tidak tahu, padahal aku sudah memberikannya susu" kata Minho dengan wajah gelisahnya. Chan kemudian mengambil bayi itu.
"Popoknya basah, pantas saja dia menangis" kata Chan. Minho membulatkan matanya, dia merasa tidak bisa melakukan apapun sekarang.
Chan membawa bayi itu ke tempat tidur dan dia mengganti popoknya dengan telaten. Lalu Chan kembali menggendong bayi itu dan memberikannya susu formula.
Bayi itu langsung tertidur di pelukan sang ayah, hal itu membuat Minho semakin tidak berguna.
"Minho aku rasa kau kelelahan, tidurlah dulu aku akan menjaganya" kata Chan sambil menepuk bokong sang bayi. Minho menghela napas.
"Maaf aku belum bisa mengurusnya dengan baik" kata Minho dengan wajah cemasnya.
"Tidak apa-apa, ini baru pertama bagi mu jadi wajar saja. Jangan terlalu berpikir begitu. Kita bisa mengurusnya bersama kan" Chan berusaha menenangkan Minho. Lalu anggukan kecil itu terlihat pada Minho.
Semakin lama Minho akhirnya bisa mengurus bayinya dengan baik.
"Kira-kira nama yang cocok untuk dia siapa ya?" Gumam Chan sambil menatap bayi kecil itu. Minho kemudian berpikir sejenak.
"Heli?" Tanya Minho.
"Itu lebih kirim nama anak anjing, Hmmm Kira-kira siapa ya?" Chan kembali berpikir. Dan tak sengaja tatapan mereka bertemu satu sama lain.
"Ino? Karena dia sangat mirip dengan mu Minho" kata Chan. Minho langsung mengangguk.
"Bang Ino, anaknya Bangchan dan Minho" sangat keren. Kata Chan, Minho hanya terkekeh dia belum pernah melihat Chan sangat bersemangat seperti itu.
"Ibu dia sangat mirip dengan mu" kata Jeongin sambil menyentuh hidung bayi itu. Minho hanya terkekeh, menurutnya mereka sama sekali tidak mirip.
"Mata dia sangat cantik seperti ibu, tidak seperti punya ku" kata Jeongin.
"Mata mu juga cantik" kata Minho.
"Aku ingin punya yang besar, lihat punya ku kecil seperti punya ayah. Ayah jelek" kata Jeongin kesal. Minho terkekeh mendengarnya, dia lalu mengusap rambut anak itu.
"Jika dia tahu kau mengatakannya jelek, dia akan marah. Jadi ini Rahasia kita berdua saja ya" kata Minho. Jeongin mengangguk pelan.
🔞
"Tidur nyenyak sayang" kata Minho sambil mengecup bayi kecil yang sudah tertidur di box bayi samping ranjang mereka.
Sambil meregangkan tubuhnya Minho duduk di kasur dan berusaha untuk merebahkan diri.
Minho tiba-tiba terbangun saat merasakan hembusan napas hangat di cengkuk lehernya.
"Aku kira kau sudah tidur" kata Chan, sambil mgecup leher pria itu beberapa kali.
Minho kemudian merubah posisinya yang tadinya menggiring ke samping sekarang terlentang sambil menatap pria Bang itu.
"Kau terlalu lelah Minho, kita lakukan lain kali saja" kata Chan saat melihat wajah Minho yang nampak kelelahan itu.
"Tidak aku baik-baik saja, jika kau mau ayo kita lakukan. Lagipula sudah aman sekarang" kata Minho. Setelah mendapatkan lampu hijau dari Minho, pria Bang itu langsung menindih tubuh pria manis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAMA || BANGINHO ✔
FanfictionNOTE: SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR DULU Minho melakukan segala cara untuk mendapatkan uang termasuk tidur dengan seorang pria dewasa. WARNING ⚠️ -BXB -MPREG -CHAN: TOP - MINHO: BOTTOM - MATURE KONTEN 🔞 KALAU GAK BISA TOLONG JANGAN DIBUKA...