Hembusan udara panas itu mengenai mata pria manis itu. Dia langsung membuka mata besarnya.
"Ayo bangun dan makan" kata Chan pada pria itu sambil mengecup bibirnya singkat.
"Jam berapa ini?" Tanya Minho.
"Lihatlah sendiri" kata Chan sambil menunjuk ke arah jam dinding itu.
Mata Minho terbelakak melihatnya, ternyata sudah jam sembilan. Dia terlambat bekerja.
"Aku harus pergi" kata pria itu berusaha bangun. Namun tangannya dicegat oleh Chan.
"Kau ingin melakukan pekerjaan lagi namun pekerjaan mu di sini belum selesai" kata Chan. Minho tidak peduli, dia menepis tangan pria itu.
Chan agak kesal, dia lalu bangun dan menarik tubuh pria itu.
"Dengan uang yang aku berikan, tidak usah bekerja lagi di sana" kata Chan pada pria itu.
"Tapi" Chan kembali menindih tubuh pria itu.
"Lakukan semua yang aku katakan, atau aku tidak akan melepaskan mu" kata pria itu sambil memainkan nipple milik pria itu.
"Kapan aku bisa pulang?" Tanya Minho sambil meneguk salivanya.
"Setelah dua ronde lagi, kau boleh pulang. Aku membayar mu untuk ini jadi bekerjalah dengan baik" kata Chan.
💮💮💮
Minho berjalan dengan sangat hati-hati, bagian belakangnya benar-benar sakit karena digempur oleh pria itu.
"Aku bersumpah ini yang terakhir" gumam pria itu sambil berusaha menahan sakitnya.
"KAUU DI PECAT!" kata pria itu pada Minho. Mata pria manis itu membulat mendengarkannya.
"Tolong berikan saya satu kesempatan lagi" Minho berusaha memohon pada pria itu. Namun pria itu malah meninggalkannya tanpa menjawab.
"Dasar murahan" suara itu membuat Minho berhenti mengejar pria itu. Tiba-tiba tangannya bergetar dan napasnya sesak.
Sambil menyeret kopernya, pria manis itu mengusap air mata yang jatuh di pipinya. Mendengar kalimat itu membuatnya merasa sangat sesak dan sakit.
Namun seseorang anak kecil menghadang pria itu. Pria kecil itu menatap Minho lekat-lekat. Dia lalu berjalan dan memeluk kaki Minho.
"Kenapa kau di sini? Kenapa mereka membiarkan mu keluar?" Tanya Minho menjongkok di depan pria kecil itu.
"Ibu kenapa menangis?" Tanya anak itu sambil mengusap pipi Minho. Dia lalu memeluk Minho.
"Jeongin akan bersama ibu, jadi jangan menangis lagi ya" kata anak itu, hal itu membuat Minho tersenyum mendengarkannya.
Minho melepaskan pelukan pria kecil itu saat seseorang datang ke arah mereka.
"Ahh maaf, Jeongin ayo masuk" kata babysister itu. Jeongin langsung menolak dan kembali memeluk Minho.
"Aku mau bersama ibu" kata anak itu, Minho terkekeh melihatnya. Jujur saja anak itu sangat menggemaskan.
"Ayo nak, nanti ayah mu marah" kata wanita itu pada Jeongin. Anak itu sangat keras kepala, dia masih menempel dengan Minho.
"Ayo masuk Jeongin, aku akan menunggu mu di luar" kata Minho sambil mengusap rambut si kecil. Tiba-tiba anak itu menangkap jari Minho.
"Ibu akan menunggu di sini kan?" Tanya pria kecil itu. Minho tersenyum lalu dia mengangguk.
💮💮💮
"Ayo pulang!" Kata Chan sambil mengambil tangan si kecil itu. Terlihat Jeongin tengah celingak-celinguk mencari seseorang.
"Kau kenapa?" Tanya Chan.
"Di mana ibu?" Tanya Jeongin pada sang ayah. Chan kemudian menghembuskan napas panjang.
"Aku sudah bilang ribuan kali, dia sudah pergi" kata Chan menegaskannya pada pria itu. Tiba-tiba mata Jeongin mulai berkaca-kaca.
"Tadi dia ada di sini, dia bilang akan menunggu Jeongin pulang" kata Pria kecil itu.
"Ibu!! Ibu!! Aku ingin bersama ibu" kata Jeongin sambil menangis di dalam mobil. Chan benar-benar frustasi mendengar itu.
"Kau bisa diam tidak?" Bantak pria itu pada Jeongin.
"Aku mau ibu, ayah jahat" kata Jeongin sambil menangis, jika bukan saja di dalam mobil Chan pasti sudah menjewer anaknya itu.
"Diam, kalau tidak aku akan meninggalkan mu di jalanan" kata Chan, akhirnya anak itu diam seketika karena takut.
"Tadi dia datang" Teriak Jeongin sambil menangis. Chan mengacak rambutnya frustasi.
"Siapa dia? Bisa kau beri tahu aku?" Tanya Chan pada sang anak.
"Dia cantik dan manis, terus matanya besar dan punya gigi kelinci. Dia juga pernah datang ke sini tidur di kamar ayah" anak itu menjelaskannya sambil menangis. Chan langsung menghela napas, ternyata benar itu Minho.
"Dia bukan ibu mu, nenek mu sudah mengatakan kan? Jadi tolong jangan Sembarangan" kata Chan lalu dia langsung pergi dari sana.
💮💮💮
Minho terus berjalan saat seseorang memanggil namanya. Namun pria itu berhasil mengejar Minho dan dia menarik tangan pria itu.
"Kenapa kau tidak mengatakan jika kau tidak punya tempat tinggal" kata Seungmin sambil mengatur napasnya.
"Aku sudah menyewa rumah yang baru" jawab Minho sambil tersenyum. Entah kenapa Seungmin langsung memeluk pria itu.
"Kau tolong jangan sembunyikan apapun dari ku Minho" kata pria itu sambil mengelus rambut milik Minho.
"Kau tidak pulang?" Tanya Minho saat melihat Seungmin masih berada di sana.
"Minho" panggil pria itu tiba-tiba dengan wajah yang begitu serius.
"Hmm ada apa?" Tanya Minho. Seungmin lalu bangun dan mendekat ke arah pria itu.
Pria itu memegang kedua tangan mungil milik Minho.
"Kapan kau akan menerima ku?" Tanya Seungmin sambil menatap manik mata pria itu. Minho menelan ludahnya, Seungmin benar-benar tampan saat itu.
"Kau sudah tahu kan? Aku menyukai mu dari dulu. Tapi kau selalu menyuruhku untuk menunggu. Sampai kapan Minho aku harus menunggu?" Tanya Seungmin dengan wajah kecewanya. Minho ingin sekali mengusap wajah itu.
Dengan berat hari Minho melepaskan tangan Seungmin.
"Seungmin maaf telah membuat mu menunggu, tapi aku tidak bisa menerima ku. Lebih tepatnya kau tidak bisa menerima pria seperti ku, aku ini kotor" kata Minho sambil tersenyum.
Seungmin menatap Minho dengan mata berair itu.
"Kenapa kau mengatakan itu? Kau tidak begitu Minho" Seungmin mengelus pipi pria itu dengan lembut.
"Sangat memalukan mengatakan ini, tapi aku pernah menjual diri ku untuk mendapatkan uang. Sangat hina memang, tapi itu yang aku lakukan" Minho mengatakan itu sambil menunduk, Seungmin meneteskan air matanya. Dia tak menyangka Minho bisa melakukan itu.
"Tolong jangan sukai aku dan jangan pernah mencintai ku Seungmin, kau pria yang baik carilah orang yang baik untuk mu" kata Minho kemudian sambil tersenyum.
Seungmin langsung memeluk pria itu sambil menangis, kenapa hidup ini benar-benar tidak adil untuk Minho dan dirinya.
💮💮💮
Minho tersenyum saat membaca surat undangan pernikahan itu. Seungmin memang membuat keputusan yang tepat untuk menerima perjodohan itu.
"Aku akan memulai hidup ku yang baru" kata Minho sambil membuka pintu rumahnya itu.
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
MAMA || BANGINHO ✔
FanfictionNOTE: SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR DULU Minho melakukan segala cara untuk mendapatkan uang termasuk tidur dengan seorang pria dewasa. WARNING ⚠️ -BXB -MPREG -CHAN: TOP - MINHO: BOTTOM - MATURE KONTEN 🔞 KALAU GAK BISA TOLONG JANGAN DIBUKA...