MAMA 4.0 🐣 : TWICE

6.3K 602 22
                                    

"Di mana aku harus tinggal?" Gumamnya sambil duduk di depan halte itu. Dia hanya punya uang sedikit saja. Jika menyewa hotel mungkin besok dia tidak akan bisa makan.

"Uang di rekening ku sudah habis, seharusnya aku tidak membayar semua hutangnya kemarin" gumamnya.

Lalu dia memegang uang yang dia bawa, hanya itu yang dia punya saat ini.

"Apa aku harus menginap di rumah Seungmin?" Gumamnya, seketika dia membuang pikiran itu. Sejak sekolah dulu Minho tahu dirinya sudah dicap sebagai seorang kupu-kupu malam karena dia bekerja sebagai perenang aquarium.

Karena hal itu Minho tidak punya banyak teman saat sekolah. Hanya Kim Seungmin yang mau berteman dengannya. Namun, karena berita itu  Ibu Seungmin dulu pernah menyuruh Seungmin untuk menjauhi Minho.

"Aku tidak mau ke sana" kata Minho kemudian. Dia memutuskan untuk pergi ke rumah neneknya saja. Sebelum itu Minho memutuskan untuk membeli makanan dulu.

"Minho kau akan pergi ke mana?" Tanya bibi penjual makanan itu.

"Aku ingin ke rumah nenek" jawab Minho sambil tersenyum.

"Kenapa tiba-tiba?" Tanya wanita itu, Minho terdiam. Dia tidak mungkin mengatakan jika dia tidak punya tempat tinggal lagi di sini.

"Aku hanya ingin bertemu nenek" kata Minho sambil tersenyum.

"Tapi ini sudah malam, sedangkan rumah nenek mu sangat jauh" Minho terdiam mendengarnya. Dia kembali berpikir, jika dia ke sana besok dia akan terlambat pastinya Bekerja.

💮💮💮

Minho masih duduk menunggu bis terakhir malam ini, sudah sangat larut saat itu. Jalanan sudah sepi tidak ada orang sama sekali. Udara pun sangat dingin malam itu.

Dia merasakan ponselnya berdering. Pria itu mengambilnya dan memeriksanya.

"Siapa ini?" Gumam Minho saat membaca isi pesan itu.

"Apa kau sibuk? Mau uang tambahan?"

Minho langsung menutup layar ponsel itu tanpa menjawabnya. Dia lalu kembali fokus menunggu bis.

Namun tiba-tiba mobil hitam berhenti di depan halte itu. Minho terkejut saat melihat pria itu datang.

"Kenapa kau tidak membalas pesan ku?" Tanya pria itu lalu duduk di samping Minho sambil menghidupkan sebatang rokok.

Minho agak menjauh, dia lalu menunduk diam tanpa menjawabnya.

"Lee Minho, itu nama mu kan?" Tanya pria itu lagi. Minho lalu bangun, dan berusaha untuk pergi dari sana.

"Aku belum selesai berbicara" pria itu menarik tangan Minho dan membawanya kembali duduk.

"Lepaskan aku, aku tidak mau" kata Minho.

"Kau menolak uang Minho? Apa kau yakin?" Tanya pria itu. Minho kemudian terdiam, dia benar-benar butuh uang lagi sekarang.

"Kalau tidak, aku akan pergi saja" kata pria itu sambil tersenyum dan berdiri.

Minho melihat ke arah pria itu, dia lalu menatap ke arah amplop uang yang masih bersisa tidak banyak.

Dengan menarik napas panjang pria itu kemudian berdiri.

"Aaaku mau" kata Minho terbata-bata, dia tak punya pilihan saat ini. Mendengar itu Chan berbalik dengan senyuman penuh kemenangan itu.

"Bagus" ujar pria Bang itu.


💮💮💮

🔞

"Lihat rekening mu" kata pria Bang itu pada Minho, pria manis itu langsung mengeceknya. Seketika matanya membulat saat melihat angka nol yang sangat banyak di sana.

"Apa ini Benar?" Tanya pria manis itu pada Chan yang sekarang sudah melepaskan pakaian atasnya.

"Hmmm aku bisa membayar berapa pun yang kau mau asalkan kau menurut pada ku" Mendengar itu Minho merasa takut.

"Kau takut?" Tanya Chan mendekat ke sana dengan tubuh tanpa bajunya.

"Kita akan lalukan seperti saat itu, jadi jangan terlalu kaku" pria itu membelai wajah pria manis itu. Minho menunduk tak berani menatap mata itu.

Chan langsung menautkan bibir mereka, dia melumat dan menyesap bibir tipis milik pria itu dengan hasrat yang sangat dalam. Minho hanya bisa pasrah saat pria itu menyentuh tubuhnya saat itu.

Sampai pada Chan membawa tubuh Minho ke kasur hotel itu. Dia menindih tubuh si manis sambil kembali bermain dengan bibirnya.

"Kenapa di hotel?" Tanya Minho saat Chan melepaskan bibirnya dan membuka bawahannya.

"Di rumah sangat berisik, aku tidak kau diganggu" kata pria Bang itu sambil melepaskan celananya. Seketika dada Minho berdetak kencang saat melihat tubuh polos milik pria itu.

"Kenapa? Ayo isap ini" kata Chan menyodorkan batangnya pada mulut Minho. Minho meneguk salivanya saat melihat benda itu, dia lalu menatap wajah Chan.

"Tidak" kata Minho berusaha menolak. Senyuman miring itu terlihat di bibir Chan.

"Kenapa tidak mau sayang?" Tanya Chan mendudukan tubuh Minho. Terlihat Minho sangat ketakutan sampai air matanya keluar.

"Baiklah aku tidak akan memaksa" Chan kemudian memeluk tubuh pria itu. Dan dia langsung kembali menyambar bibir pria itu semakin ganas.

Salah satu tangannya berusaha untuk membuka kancing baju milik pria itu dan melepaskannya. Chan juga mulai mengusap punggung pria itu penuh seksual untuk menggoda Minho.

"Aku yang lepaskan atau kau?" Tanya Chan. Minho hanya diam tak menjawab, melihat respon itu Chan melepaskan celana milik pria itu dengan cepat.

"Kau sangat membuat ku sibuk ya?" Chan mulai kesal pada pria itu. Minho tidak peduli, dia hanya diam saat pria itu menyentuh tubuhnya. Lagipula Minho sudah tidak punya harga diri lagi di depan pria itu.

"Ahhh" desahan itu terdengar dari bibir Minho saat Chan meremas kedua bokongnya dengan seksual.

"Semangat sedikit dan Nikmatilah" kata Chan. Pria itu kembali menidurkan Minho di kasur dan langsung mengocok batang milik Minho.

Desahan memenuhi ruangan itu, membuat senyuman  terlihat di bibir Chan.

"Ahh sudah aku lelah hh" kata Minho sambil kembali mengatur napasnya.

"Bahkan aku belum melakukan apapun? Kau sudah lelah? Hai! Lakukan yang benar" Kata Chan kesal. Minho lalu mengangguk. Chan membuka kaki Minho hingga membuat lubang milik pria itu terlihat jelas.

Sebelum masuk, pria itu meraba selangkangan milik pria manis itu untuk merangsangnya.

"Masuk saja" kata Minho kesal. Chan kemudian menaikan tubuh Minho ke pahanya, dan kedua kaki Minho melingkar di pinggang pria itu.

"Arhhhh" Minho mengerang saat penis milik pria Bang itu masuk ke dalam saja dengan paksa. Minho meronta kesakitan, namun Chan langsung kembali meraup bibir pria itu untuk menenangkannya.

"Jangan manja" kata Chan kesal saat Minho terus mengerang. Minho menutup matanya untuk menahan sakit itu.

"Sempit sekali" Chan protes saat dia sangat sulit masuk.

"Aku tidak pernah melakukannya dengan orang lain, jadi maklumi. Jika tidak mau keluar saja" jelas Minho sambil memeluk pria itu. Bukannya marah, Chan malah tersenyum mendengar itu.

"Jadi kau hanya melakukannya dengan ku?" Tanya Chan. Minho mengangguk pelan.

Chan kemudian menerobos masuk ke dalam dengan kuat. Saat sudah masuk dia langsung menggempur lubang milik Minho.

Awalnya Minho meronta kesakitan, tapi saat Chan berhasil menyentuh spot kenikmatan milik Minho pria itu menjadi ketagihan.

"Ahh ahh lagihhh" kata Minho saat Chan memperlambat gerakannya.

"Panggil nama ku sayang" kata Chan pada pria itu, dia juga menyeka keringat di dahi si manis.

"Chan ahhh, Banghhh Chan" Mendengar itu Chan langsung mempercepat lagi gerakannya sampai mereka puas.


TBC

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

MAMA || BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang