16. House

457 32 0
                                    

🌹

"Aku heran kenapa kalian berpisah. Lihat, unnie! Mood Sooyoung jadi kerap tidak stabil semenjak kalian memutuskan untuk memiliki apartemen masing-masing."

Irene seketika mengarahkan matanya ke sosok familiar yang duduk agak jauh darinya; menatap ponsel sembari menunggu para hairstylist menyelesaikan penataan pada rambutnya.

Irene tahu bahwa ucapan Wendy sepenuhnya benar. Irene sendiri kerap mendeteksi bahwa suasana hati Joy menjadi lebih mudah berubah sejak mereka berdua merelakan apartemen nan awalnya ditinggali bersama.

Namun, melihat balik ke masa itu, Irene telah berkali-kali menanyakan apakah Joy baik-baik saja bila mereka berpisah, mengingat kebiasaan tinggal bersama tentu tidak akan mudah untuk diubah. Dengan jumlah yang sama pula, Joy terus saja mengangguk yakin bersama tatapan tulus yang masih berbinar meski Irene memandangnya resah kala itu.

Sesungguhnya ada sedikit rasa bersalah sebab pada dasarnya memang mereka berpisah karena keinginan Irene.

Irene merupakan individu yang meskipun Ia begitu menyukai afeksi dari si jangkung, Ia tetap paham bahwa dirinya juga memerlukan ruang pribadi yang dimana tujuan tersebut tak akan tercapai bila Ia masih berada di unit yang sama dengan Joy.

Pembelaan nan terus-menerus Irene putar dalam batin sejenis 'dia hanya memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri', tak berpengaruh banyak dalam memudarkan rasa bersalahnya.

Meski begitu, Irene memilih untuk bertahan dengan cara yang Ia gunakan saat ini. Terbukti dari bagaimana Ia menoleh ke samping dan menemukan Wendy tengah menatapnya penuh tanya.

"It's okay. Mungkin dia belum terbiasa."

🌺

Situasi pun terlihat seolah tak mendukung keputusan Irene sejak awal karena nyatanya, alih-alih menghabiskan waktu bersama Joy seperti malam-malam sebelumnya, Ia justru berakhir menjadi nyamuk di tengah acara menggoda antara Wendy dan Seulgi.

Lebih parah lagi, hal itu terjadi di apartemennya sendiri.

Dari situ Irene menyimpulkan bahwa mengundang Seulgi serta Wendy untuk menemani sisa harinya setelah lelah merampungkan rekaman yang nantinya akan ditayangkan dalam channel YouTube MMTG, merupakan keputusan paling buruk.

Barangkali rasa penat terlalu tegas menyerang Irene sampai di titik dimana Ia menggerutu kesal dalam batin; menyalahkan Yeri atas jadwal syuting nan begitu padat hingga tak bisa ikut datang ke unitnya, serta membebankan sebagian stressnya pada Joy yang katanya juga hendak melancarkan photoshootnya dengan brand TOD'S.

Nit nit nit

Kemudian bunyi familiar dari notasi kunci digital pintu apartemennya seketika mencuri perhatian ketiga individu yang berkumpul di ruang tengah Irene.

Tentu Irene —yang tanpa Ia sadari, telah begitu mengharapkan kehadiran Joy— langsung bangkit dari duduknya; sekedar terdiam sampai detik berikutnya senyuman lebar terpampang di wajahnya, melihat Joy terburu-buru masuk lantas melepas sepatunya.

"Sooyoung–ah!", Pekik Irene girang.

Setinggi-tingginya ekspektasi yang Irene ciptakan, tak pernah sekalipun Irene membayangkan bila dirinya dan Joy akan menjadi versi lain dari Wendy dan Seulgi yang bercinta tanpa peduli keberadaan orang lain.

Cengkeraman tangan besar Joy di pergelangannya terkesan terlalu tiba-tiba dan senyuman Irene seketika hilang tergantikan ekspresi bingung kala Joy malah beralih pada dua anggota lain nan ternyata masih memperhatikannya.

What's BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang