4. Touch

782 50 3
                                    

Aku pengen naroh smut disini tapi masih mikir-mikir 🤔

• 🐥🐰 •

Sudah selama 10 menit terakhir Irene tersenyum geli.

Alasannya tak lain tak bukan ialah karena Ia mendeteksi sensasi menggelitik di betisnya akibat jari-jari kaki Joy nan terselimuti kaus kaki, tak berhenti menggesek di kulitnya.

Irene sempat heran mengapa member-membernya suka sekali mengeluskan kaki mereka di betis Irene. Contoh konkret sebelum Joy adalah Wendy tepat di depan kamera ketika mereka syuting level up project season 2 dulu.

Tapi kali ini rasanya sedikit berbeda mengingat hubungannya dengan Joy pun telah satu level lebih tinggi dibanding sebelumnya. Ada debaran tak beraturan dari jantungnya nan tak bisa dijelaskan secara ilmiah.

"Yah~ kenapa kau terus saja menggesekkan kakimu di milikku?"

Bukannya mencebik, senyuman Irene malah berangsur lebar sebab Joy tidak berhenti. Ia tetap bertahan pada kegiatannya seraya agak mengeratkan lingkup lengannya di sekitar bahu Irene.

Tak berapa lama, hembusan nafas hangat seperti menaruh sensasi gelitik baru di tengkuk Irene usai Joy terkekeh pelan; masih memfokuskan matanya ke layar datar nan tertempel rapi di salah satu sisi kamar Irene, tepat di depan kasurnya.

"Maaf, eonnie. Kakimu hangat hehehe..."

Setelah itu keduanya kembali diam meresapi dan memahami film barat berjudul "Below Her Mouth" yang direkomendasikan Seulgi untuk ditonton berdua.

Hingga satu topik yang sempat muncul di kepala Irene sore tadi mendadak kembali mengambang di permukaan otaknya.

"Aku melihat postinganmu di instagram tadi."

"Sudah? Bagaimana penampilanku, eonni?"

Ingatan akan hasil potret dimana Joy menurunkan sedikit jaket kulitnya, memamerkan pundak indahnya, tanpa sadar membuat rasa panas mendadak timbul di kedua pipi Irene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ingatan akan hasil potret dimana Joy menurunkan sedikit jaket kulitnya, memamerkan pundak indahnya, tanpa sadar membuat rasa panas mendadak timbul di kedua pipi Irene.

"Umm... Ugh, terlalu.... terbuka?"

Irene sesungguhnya tak memiliki penjelasan paling tepat atas pertanyaan mengapa Ia menggigit bibir bawahnya saat hendak berusaha mengucap kata terakhir.

Mungkin inilah yang sudah Ia bayangkan akan dapatkan ketika sukses menyampaikan isi hatinya; mendegar tawa geli Joy.

"Eonni, kau bahkan pernah lebih hot daripada aku. Daripada ini."

"Apa maksudnya i—"

"Ahh... Ah~"

Irene bahkan belum sempat menyelesaikan kalimatnya. Namun suara nan tahu-tahu lolos dari speaker nan disambungkan dengan televisi membuat keduanya menoleh secara bersamaan.

Seulgi–eonni memang gila!

Joy tidak tahu. Joy sama sekali tidak tahu menahu bila film yang disarakan Seulgi merupakan sebuah film dewasa dengan adegan eksplisit antara perempuan dengan perempuan lain.

Dan entah bagaimana caranya, Joy dan Irene justru terdiam menganga, menatap intercourse intens di layar tanpa ada sedikitpun gerakan untuk mematikannya.

Belum lagi rasa panas dan berdenyut diantara paha mereka masing-masing menjadi sensasi paling baru yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya.

Lantas di detik kesadaran menarik mereka ke dunia nyata, mereka secara ajaib mengeluarkan komentar di waktu yang sama.

"Holy shit."

• 🐥🐰 •

What's BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang