23. LEVEL UP: 1st day [Pt. 03]

151 17 0
                                    

🌹

"Pemenangnya adalah Wendy dan Irene."

Terlepas dari seberapa bahagianya Joy beberapa menit lalu sebelum game dimulai mengingat Ia berhasil memanfaatkan kesempatan sepersekian detiknya untuk finally berkontak fisik dengan Irene, pada akhirnya Ia tetap merasa sedikit kesal karena gagal untuk memenangkan permainan yang menurutnya tidak cukup sulit itu.

Ditantang untuk mengurutkan gambar yang ditempatkan di beberapa titik berbeda, Joy salah menginterpretasikan maksud dari para staff sehingga ingatan tentang susunan gambar sesuai urutan di kepalanya tidak membuahkan hasil apapun.

Nampaknya Irene pun mendeteksi ekspresi sebal Joy. Cara Joy mengajukan protes kepada staff yang menurut Irene cukup menggemaskan, cara Joy menghentakkan kaki beberapa kali, cara bibirnya mengerucut lucu seperti Irene sendiri ketika sedang kesal, juga cara ekspresi Joy berubah dari kesal yang tidak terlalu serius menjadi sebuah raut jengkel yang terkesan sedikit lebih sungguh-sungguh.

Menyaksikan semua bukti bahwa mood Joy agaknya turun drastis tersebut, Irene sengaja mendekat ke arah Joy kala semua member bersama staff membubarkan diri di detik kepala cameraman meneriakkan kata 'cut'. Irene cukup pintar untuk menarik perhatian Joy sekaligus mengejutkan si wanita jangkung dengan mengaitkan tangannya ke milik Joy tanpa basa-basi lalu berbisik,

"Hei, mau membagi hadiahnya menjadi dua?"

Menampakkan lonjakan kecil yang tak cukup menarik atensi orang lain di sekitarnya, kekesalan Joy seketika diluluhkan dan digantikan oleh perasaan terharu dikarenakan fakta bahwa Irene sungguh memperhatikan setiap detail tentang dirinya termasuk kegeraman nan coba Joy tutupi dengan candaan kecilnya terhadap staff.

"Aniya, eonni. Aku hanya kesal saja karena tidak dapat mengurutkannya dengan benar. Kau tahu aku sangat kompetitif kan?"

Cup!

Hembusan nafas panjang Joy nyatanya malah membuahkan kecupan singkat dari Irene di pipinya.

Sedikit lucu menyaksikan Irene berjinjit sambil menggunakan tangan Joy sendiri sebagai pegangan, namun Joy tetap tidak dapat menghapus ekspresi terkejut bersama belalakan mata yang Ia tujukan pada sosok mungil nan menempel di sisinya kini.

"Eonni..." Joy barangkali dikejutkan bukan hanya karena aksi Irene namun juga keberaniannya mengingat Irene begitu sering ragu untuk menunjukkan kemesraan di depan para staff maupun member lain.

"Aku tau lebih dari yang lain karena aku pernah merasakannya. Tidak apa-apa, Sooyoung-ah. Itu hanya permainan, semuanya akan berlalu juga. Ayo!" Meniru gaya Joy sebelumnya di dekat spot berkayak, Irene pun langsung menarik tangan Joy tanpa izin.

Beruntung, setelahnya mereka berdua dapat setidaknya mendapatkan lebih banyak kesempatan berinteraksi. Seperti ketika Joy dan Irene beradu kecepatan di landasan karting sambil sesekali melontarkan rayuan satu sama lain selagi menyalip. Joy mendapati beberapa staff variety show mereka menonton keduanya dengan ekspresi memaklumi sekaligus mendukung; tidak ada hal yang bisa membuat Joy lebih bersyukur lagi selain keberuntungan nan Ia terima sebab dipercayakan kepada staff-staff yang mengerti dirinya serta Irene.


🌹

Regards
- C

What's BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang