24. LEVEL UP: 2nd Day

168 20 0
                                    

Setelah sukses menghabiskan sisa waktu petang hari pertama shooting dengan duduk di sisi Irene ketika dilakukan sebuah permainan untuk menentukan kamar dan bernegosiasi dengan Wendy agar Irene diperbolehkan untuk tidur dengannya di kamar utama, Joy kini harus kembali menjaga jarak dari sang kekasih.

Dimulai dari pagi ketika dirinya dan keempat anggota lain sudah diharuskan bangun untuk berangkat ke destinasi selanjutnya, Joy sudah mengomunikasikan dengan Irene bahwa Ia tidak bisa duduk di sisi Irene ketika sang leader mengemudikan mobil sebab Ia khawatir bila nanti footage yang didapatkan dalam perjalanan hanyalah dirinya yang memperhatikan Irene dengan mata berbinar sepanjang waktu.

Dan Irene sendiri mengerti, mengingat Ia merupakan pemimpin yang harus senantiasa menjaga image grup maupun masing-masing dari anggota.

Sesekali Irene terlihat melakukan kontak fisik seperti bergandengan tangan dengan Joy atau bahkan memegang pinggang si jangkung ketika mereka telah mengganti pakaian menjadi outfit ala Hawaii untuk berlatih menari Hawaii seperti yang telah dijadwalkan. Irene dan Joy percaya bahwa editor dari acara ini sudah cukup bijaksana untuk tidak memasukkan footage tersebut jika memang tertangkap kamera.

"Wow, oh my God..." Celetuk Joy dibawah bisikan secara reflek setelah Irene keluar dari pintu disudut bangunan untuk bergabung dengan dirinya dan ketiga member lain yang sudah keluar pula.

Atasan putih off-shoulder yang dipadankan dengan bawahan rok bunga-bunga berwarna biru selutut milik Irene sungguh membuat mulut Joy sedikit mengaga, terpukau atas kecantikan yang semakin terpancar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Atasan putih off-shoulder yang dipadankan dengan bawahan rok bunga-bunga berwarna biru selutut milik Irene sungguh membuat mulut Joy sedikit mengaga, terpukau atas kecantikan yang semakin terpancar.

"Park Sooyoung, I know your woman is a beauty tapi tutuplah mulutmu," Hingga bisikan Wendy disisinya disusul kekehan ringan berhasil membuat Joy sadar bahwa Ia telah memindai sekaligus menikmati penampilan Irene secara berlebihan sampai-sampai membuat rahangnya jatuh, terpukau.

Selanjutnya aktivitas-aktivitas mereka berjalan lancar, namun juga kontak fisik kecil yang diam-diam dilakukan Joy dan Irene dari waktu ke waktu ditengah-tengah pengambilan footage.

Dimulai dari mereka selesai menari, ketika berjalan ke tempat mobil mereka diparkirkan, disaat mereka melakukan aktivitas makan siang yang didanai oleh Wendy dan Yeri pada akhirnya, dan ketika dalam perjalanan mereka menuju ke spot terakhir pilihan Wendy, zip-line.

Melihat tempat pilihan Wendy menyuguhkan aktivitas ekstrim yang biasa juga disebut dengan flying fox tersebut, tentu Joy menjadi lebih antusias dibanding sebelumnya mengingat Ia cukup gemar dengan wahana yang memacu adrenalin. Namun disamping semangatnya yang menggebu-gebu, Ia pun juga mengkhawatirkan keadaan kekasihnya yang mana diketahui memiliki ketakutan akan ketinggian.

"Eonni, bukankah lebih baik kalau kautinggal saja? Yerim juga tidak ikut naik." Saran Joy dengan nada pelan namun cukup gelisah usai Ia berhasil mendekati Irene seraya mengusap punggung bawah Irene.

Beruntung tim produksi sedang memberi mereka time-out untuk bersiap sehingga dirinya yang berada dekat dengan Irene serta kontak fisik yang cukup intens kali ini tidak akan tertangkap kamera.

Keheningan sejenak mengambil alih seiring Irene memutar tubuhnya untuk memperhatikan sebuah bangunan besi atau tower tempat orang-orang bersiap sebelum meluncur ke tower yang lain, melewati hutan mini dan ladang hijau nan cukup luas. Ada keraguan sesaat mempertimbangkan ketakutannya sendiri bila nanti menaiki tangga besi berlubang, belum juga bagian meluncurnya.

Namun disisi lain Irene tidak ingin mengecewakan penggemarnya maupun juga Wendy yang telah memilih spot untuk dinikmati. Pada akhirnya Irene memilih untuk berputar kembali menghadap Joy kemudian mengusap balik salah satu pinggang Joy sambil menatap matanya untuk meyakinkan bahwa Ia akan baik-baik saja.

"Aku akan mencobanya dulu, okay?" Meskipun masih sedikit khawatir bila Irene berakhir mematung hingga tak bisa turun, namun akhirnya Joy tetap membiarkan Irene melakukan apa yang diinginkan.

Dan benar saja, baru menaiki tower pertama—tower yang paling tinggi diantara ketiga lainnya—tubuh Irene sudah bergetar ketakutan sambil mencengkeram tangan Wendy yang berjalan didepannya. Joy memang berjalan di paling depan, tepatnya di depan Wendy, sehingga Ia tidak dapat menenangkan Irene secara langsung. Namun Joy bersyukur Wendy setia menjaga Irene sehingga wanita itu tetap berani untuk maju hingga mencapai lantai/level ketiga.

Ketika mereka sampai di level 3, Irene total berhenti. Ekspresinya menunjukkan bahwa Ia sudah mau menangis berada setinggi ini di sebuah bangunan besi berlubang-lubang yang dapat membuatnya melihat kebawah. Sampai di satu titik Irene yang dikuasai rasa takut, mempertanyakan dirinya sendiri tentang mengapa Ia disini dan bukannya menunggu di bawah saja.

"Eonni..." Joy yang khawatir setengah mati tentu ikut berhenti bersama Wendy di sisi Irene serta Seulgi di belakang sang leader tersebut, kemudian meletakkan tangannya diatas tangan Irene yang bertengger di susuran tangga sebelum mengusapkan ibu jarinya untuk menenangkan Irene.

"Kita coba dulu, kalau kau merasa ini terlaluberlebihan nantinya, kau bisa turun, Eonni. Okay?" Tutur Joy dengan nada pengertian.

Joy sekilah menyaksikan Irene sungguh meremas tangan Wendy tanpa ampun sampai tangan Wendy sedikit memerah. Lantas Ia nampaknya sudah tidak peduli lagi dengan kamera. Terbukti dari bagaimana Ia mengusap pipi Irene dengan punggung jari telunjuk dan tengahnya beberapa kali supaya Irene yang tengah panik memandang kesana kemari tanpa arah, dapat fokus menatap Joy yang tengah memperhatikannya penuh kasih.

"Okay?" Joy mengulangi pertanyaan terakhirnya ketika Ia mendapati Irene sudah berhasil memfokuskan pandangan pada mata Joy.

"Okay." Jawab Irene dengan nada bergetar.

Kemudian setelah kerjadian tersebut, beruntungnya, segalanya berjalan lancar sampai akhir. Meskipun Irene memerlukan waktu untuk membiasakan diri, namun pada akhirnya perempuan mungil tersebut dapat sampai ke tower terakhir tanpa menyerah di tengah jalan. Joy sangat bangga pada kekasihnya tersebut.

Agenda penutup mereka juga sukses dilakukan dengan memberikan hadiah satu sama lain serta review dari kegiatan mereka dari hari pertama kemarin, dengan meletakkan bintang pada sebuah papan seperti pada acara acara reality show yang telah mereka lakukan di season sebelumnya.

Tentu agenda yang sekaligus menjadi liburan kali ini tidak akan dilupakan oleh semua yang terlibat terutama Irene dan Joy yang sudah semakin jarang menemukan waktu luang untuk bertemu di tengah-tengah jadwal mereka. Dengan ditutupnya Level Up Season 5 kali ini, terbentuk memori, juga kebahagiaan baru meskipun terdapat pula kesedihan sebab segalanya hanya berlangsung selama dua hari saja di pulau ini.

Namun di malam terakhir mereka di Pulau Jeju, dengan menikmati night lights di balkon kamar utama penginapan, Joy dan Irene membuat janji untuk lebih meningkatkan komunikasi mereka setelah kembali ke Seoul nanti. Bersama dua tangan Joy yang melingkari bahu Irene, memberikan kehangatan, Irene tersenyum meresapi kebahagiaan yang membuncah di dadanya.

What's BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang