Bab 24. PJ KATANYA

107 5 0
                                    

Siang itu bel istirahat berbunyi nyaring, membuat seluruh siswa SMA Galaxy berseru senang. Siswa siswi mulai berhamburan ke luar kelas, ada yang langsung menuju kantin untuk segera mengisi perut mereka yang sudah mulai keroncongan, ada yang keluar sekedar ingin membebaskan pikiran mereka dari mata pelajaran yang membuat mereka merasa bosan, ada pula yang langsung menuju perpustakaan untuk mengerjakan tugas atau sekedar mencari ketenangan.

Zia sedang duduk bertiga bersama Abi dan Sofi di tempat biasa mereka makan di kantin.

Menjadi pacar seorang Ren Alexander tidak lantas membuat Zia lupa dengan kedua sahabatnya.

Tadi Ren mengajak Zia untuk kekantin bersama dan bergabung bersama dengan kelompoknya, tapi Zia menolak dan lebih memilih bersama dengan Sofi dan Abi.

"Neng Zia, ini pesanannya" ucap Ibu kantin yang mengantarkan makanan dan minuman untuk mereka bertiga. Ibu kantin meletakkan banyak makanana di meja mereka bertiga.

"Lho bu, saya kan belum pesan apa-apa?" Tanya Zia heran. Ibu kantin hanya membalasnya dengan senyum.

"Lo udah pesen Sof?" Tanya Zia pada Sofi yang hanya dibalas dengan gelengan kepala. Sofi sama bingungnya dengan Zia

"Kalo bukan, berarti elo Bi?" Tanya Zia pada Abi yang duduk disebelahnya.

"Bukan Zi. Elo kan tau sendiri kita bertiga dateng bareng dan gue belum kemana-mana dari tadi masih disini"

"Terus siapa dong yang pesen?"

"Nanti juga tau neng" Ujar ibu kantin sambil tersenyum kearah Zia.

Zia langsung menoleh kearah Ren dan teman-temannya, cowok tampan itu menyunggingkan senyum nya, walau tidak lebar tapi cukup membuat Zia berdebar. Ren mengangguk pelan. Seolah memberi jawaban atas pertanyaan Zia melalui tatapannya.

"Ya udah makasih ya bu" Kata Zia.

"Sama-sama neng cantik. Ibu permisi dulu ya" pamit Ibu kantin setelah selesai meletakkan semua makanan untuk Zia dan teman-temannya.

"Muka lo kenapa Zi?"

"Kenapa emang?" Tanya Zia sambil menyedot es teh nya.

"Merah. Kaya tomat busuk" ledek Sofi kemudian tertawa, menggoda Zia seperti ini ternyata menyenangkan sekali. Pantas Ren betah sekali membuat Zia kesal.

Mendengar ucapan Sofi, Zia sampai tersedak minumannya sendiri dan sedikit tumpah.

"Shopee Ih"

"Ya elah mentang-mentang punya pacar sultan, minum aja sampai di tumpah-tumpah in" Ujar Sofi membuat Abi mendengus pelan.

"Pacar gue Ren Sof, bukan Sultan" balas Zia pelan.

Selama 16 tahun Zia hidup di dunia ini, belum pernah sekali pun dia punya pacar. Sekalinya punya pacar anak Sultan walau pun orangnya ngeselin dan bikin darah tinggi tapi Ren itu tampan. Sangat tampan. Kalo kata orang, orang ganteng ma bebas.

"Elo gak gabung sama mereka Zi?" Tanya Abi membuat Zia menoleh kearahnya.

"Gak. Kan gue udah punya dua sahabat ter the best "kata Zia sambil tersenyum lebar.

"Uhhhh So sweet " Sofi merentangkan tangannya kemudian merka berpelukan.

Mereka tertawa bertiga. Zia sangat bersyukur memiliki dua sahabat yang selalu ada untuknya tanpa membedakan status sosial mereka.

"Boleh gabung disini?" Tanya Kenan. Laki-laki itu sudah berdiri disamping mereka bertiga.

"Boleh kak" Jawa Abi

REN ALEXANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang