XVI

2 0 0
                                    

__________________________________MISELLIA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________________________________
MISELLIA

Aku membereskan bajuku dengan kesal. Billy tiba-tiba memberitahu ku untuk packing karna kami akan berangkat ke Jepang besok malam. Entah mengapa aku tidak suka dengan kebiasaan 'liburan mendadak' nya, menyebalkan.

Hubungan kami berdua baik, sangat baik malahan. Tiga bulan tanpa pertengkaran yang berarti, hanya di isi dengan perdebatan sepele.
Setiap weekend kami akan menghabiskan waktu bersama, entah hanya di apartemen atau Billy dengan secara mendadak seperti kebiasaannya membawaku ke Bali atau keluar kota lainnya untuk berlibur.

Kami biasanya akan pergi hari jumat malam dan pulang minggu sore. Setelah itu kembali beraktifitas seperti biasa di hari senin sampai jumat. Kadang kami bertemu pada hari biasa hanya untuk sekedar makan siang bersama.

Dua minggu yang lalu Billy sudah memperkenalkan ku kepada Ibu dan Kedua kakak perempuannya, sore nya Billy membawaku ke makam Ayahnya.

Rencana nya aku akan memperkenalkan nya kepada kedua orang tuaku yang tinggal di Canberra setelah kami pindah ke apartemen baru kami. Ya, aku dan Billy memutuskan untuk tinggal bersama dengan membeli sebuah apartemen bersama.
Apartemenku nantinya akan di sewakan sedangkan apartemen Billy akan dijual olehnya.

Aku menyadari hubunganku dan Billy lebih dewasa daripada yang ku pikirkan.
Aku tidak pernah tinggal bersama dengan pasanganku sebelumnya. Tetapi bersama Billy aku bisa sangat yakin untuk tinggal bersamanya tanpa berpikir dua kali.

"Belum selesai?" tanya Billy yang sedang bersandar pada daun pintu

"Menurutmu? Kamu bahkan baru memberitahuku dua jam yang lalu! Bisa kamu bayangkan?" ujarku judes padanya.

Billy berjalan lalu berlutut di hadapanku. "Kamu tahu kan, kamu bahkan tidak usah membawa banyak baju, kita bisa membeli baju di sana"

"Oya tentu saja! Dan kita akan menghabiskan lebih banyak uang" balasku kesal

"Uangku tidak akan habis jika hanya membelikan baju untukmu di sana Elli"

"Tentu saja, Silly! Tapi apa yang sudah kubilang padamu beberapa hari yang lalu?" Aku menatapnya bosan

"Bahwa kita harus berhemat?" Billy berkata sembari duduk di sebrang ku dan membantu memilih baju yang akan ku bawa. "Mengapa kamu sangat memaksa untuk berhemat sih?" lanjutnya

"Billy, kita akan tinggal bersama. Maksudku pengeluaran tiap bulan nya pasti lebih banyak daripada sebelumnya" jelasku

Billy menatapku serius, "uangku bahkan bisa untuk membiayai cucu bahkan cicit kita, kalau kamu mau tahu"

Aku mengerjab lalu mengangguk padanya, tidak ingin melanjutkan perdebatan ini, karna tahu aku yang akan kalah.

"Aku percaya padamu, tapi hanya berhemat Billy"

"Baiklah baiklah"

Aku melihat baju yang ku akan ku bawa. Beberapa dress, celana pendek, t-shirt dan tentu saja piyama.

ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang