Part IV

10 2 0
                                    

_____________________________________MISELLIA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________________________
MISELLIA

Setelah makan malam di Louise. Aku menjadi cukup dekat dengan Billy. Billy sudah tidak terlalu cuek kepadaku.
Dan aku menyadari bahwa ternyata Billy sangat cerewet, melebihiku.

Benar yang di katakan oleh sahabat Billy, Devon. Jangan menyerah terlebih dahulu bahkan sebelum mencoba. Devon bilang, dekati Billy terus menerus pasti nanti Billy akan lelah sendiri dan menerimaku di sampingnya.

*****

Hari ini aku ada reading untuk filmku selanjutnya. Minggu depan aku sudah mulai syuting. Aku melihat jam, saat ini sudah pukul sepuluh siang, sedangkan mulai reading pukul dua siang. Masih cukup untuk makan siang bersama Billy. Aku bersiap-siap untuk berangkat ke rumah sakit.

Baru akan berangkat, ponselku berbunyi menandakan adanya chat. Aku membuka dan membacanya. Aku kaget begitu melihat chat dari Billy yang menayakan apakah aku akan ke rumah sakit hari ini. Aku buru-buru membalasnya dan mengatakan bahwa aku akan berangkat sebentar lagi. Aku terburu memesan ojek online supaya cepat sampai ke rumah sakit.

*****

Aku berjalan menuju kantin rumah sakit dengan langkah cepat. Billy mengirimi ku chat dan mengatakan bahwa dia sudah menunggu di kantin. Aku tidak tahu mengapa Billy berubah sekarang, berubah lebih baik dan mulai menerimaku.

"Hai." sapaku pada Billy yang sedang memainkan ponselnya.

Billy hanya melirikku sekilas setelah itu kembali melihat ponselnya.

Aku duduk di hadapannya dan memainkan ponselku sendiri. Aku sedang bermain game dengan serius ketika Billy bertanya padaku.

"Udah makan?" tanyanya. Aku hanya menggelengkan kepalaku.

"Mau makan apa?" tanyanya, lagi.

"Apa aja" kataku cepat

Dia berdecak, lalu berkata, "Lo lagi ngapain sih, serius banget"

Aku mem-pause game ku lalu menatapnya yang melihatku dengan tatapan kesal.

"Main game. Sebentar lagi menang nih aku." ujarku, lalu kembali melanjutkan gameku.

"Terserahlah." katanya lalu memanggil pelayan untuk memesan makanan.

Aku masih serius memainkan game ku dan mengabaikan Billy. Maafkan aku Billy bukannya bermaksud mengabaikan tapi untuk hari ini game lebih penting daripada dirimu, ujarku dalam hati.

"Makan dulu yuk." ajak Billy.

Aku mengalihkan pandangan dari ponselku dan melihat ke arah meja yang sekarang sudah penuh dengan makanan.

"Aku makan apa?" tanyaku

"Gue pesenin lo mie ayam sama kayak gue. Udah lama banget gue nggak makan mie." ujarnya

ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang