XVII

5 0 0
                                    

__________________________________BILLY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________________________________
BILLY

"Aku mau beli sesuatu sama Sarah ya, Bil" pamit Misellia yang langsung pergi bersama Sarah bahkan sebelum aku mengatakan apapun.

Hari kedua di Jepang membuat aku lebih mengenal Misellia lebih dalam. Jepang salah satu negara favoritnya Misellia.
Seharian kemarin kami menghabiskan waktu di Disneyland dan Misellia tidak berhenti tersenyum sepanjang hari.

Aku sepertinya akan lebih sering mengajaknya ke Jepang, supaya senyum di wajahnya tidak pernah hilang.

"I'm happy for you" ujar Devon yang membuatku menglihkan pandangan dari punggung Misellia kepadanya.

"Hm?"

"Lo akhirnya kembali lagi ke 'Billy' yang gue kenal, anak-anak bahkan happy dengan perubahan lo sekarang" jelasnya

"Gue engga pernah kepikiran untuk jatuh cinta sekalipun dengan Misellia. Bahkan dulu gue berpikir gue engga akan bisa mencintai orang lain selain Dilla"

"But here you are. Tergila-gila sama Misel"

"Terlalu kelihatan?" tanyaku

"Lo yang tergila-gila sama Misel? Semua orang bahkan bisa melihatnya Billy. Kalau di dekat Misel, akan muncul bunga-bunga disekitar tubuh lo" jawabnya menyebalkan.

Aku melempar tisu kepadanya, menghelanapas, "gue akan pindah apartemen bulan depan, rencana renov tempat baru beberapa hari setelah pulang dari Jepang"

"Kenapa emang apart lo yang lama?"

Aku menatap Devon serius, "gue sama Misel mutusin untuk tinggal bersama"

Devon menatapku kaget, "serius?" Aku hanya menganggukan kepalaku. "Apa gak terlalu cepat?" lanjutnya dengan nada khawatir.

"Tidak ada yang terlalu cepat atau terlalu lama, Devon"

"Billy. Gue tahu ancur nya lo waktu ditinggal Dilla. Lo kacau, hidup segan mati tak mau"

Aku mendengus mendengarnya, "gue ngerasa Misellia beda sama Dilla"

"Engga ada manusia yang sifatnya sama Billy"

"Gue lebih merasa aman, nyaman sama Misellia" ujarku menatap Devon dengan senyum kecil.

"Gue cuma takut, Misellia melakukan hal yang sama ke lo seperti Dilla dulu"

"Gue gak ngerasa dia bakal nyakitin gue. Malah gue berpikir gue yang akan sering nyakitin dia"

"Kenapa lo berpikir kayak gitu?"

"She's like a glass. Mungkin jika di sakiti sekali dua kali dia baru akan retak, tetapi tetap berdiri tegak. Gue akan berusaha supaya dia tidak retak ataupun pecah" kataku sambil menerawang wajah bahagia Misellia.

"Karna sesuatu yang pecah walaupun bisa diperbaiki tapi tidak akan sama kan" ujar Devon tersenyum mengerti. "Dia merubah lo menjadi lebih baik"

"Ya she's is"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang