Ketika seseorang yang kamu cintai meninggalkanmu, kamu berusaha untuk melupakannya. Dan datanglah seseorang, membantumu untuk melupakannya.
Tapi ketika kamu sudah sepenuhnya melupakan seseorang itu, seseorang yang meninggalkanmu datang kembali dan s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_____________________________________ MISELLIA
Setelah sebulan syuting akhirnya sekarang selesai juga. Aku merenggangkan ototku, melirik jam tanganku jam empat sore.
Biasanya rutinitas setelah syuting kita akan makan bersama-sama dengan para kru dan artis. Tadinya aku tidak ingin ikut, tapi merasa tidak enak, jadi aku memutuskan untuk ikut saja.
"Kamu mau ganti baju gak Sel?" Aku menoleh dan melihat ka Nina sedang menatapku. Sebagai jawaban aku hanya menggelengkan kepala padanya.
"Kamu jadi ikut kan Ka Misel?" tanya Sadina berdiri di hadapanku. Sadina, seorang artis muda yang sedang naik daun.
"Iya ikut kok. Kan kamu yang maksa aku juga" jawabnya dengan bercanda.
"Iya, aku kesepian kalau gak ada kamu" aku hanya tertawa melihatnya yang sedang berusaha imut.
Aku mengambil ponselku yang berbunyi. Ah Billy telepon ternyatan, segera aku mengangkatnya.
"Halo Bil" sapaku
"Kamu udah selesai syuting?"
"Udah, baru aja selesai. Hari ini terakhir aku syuting, karna sudah selesai." Aku melihat Sadina sedang menanyakan dengan siapa aku menelepon kepada ka Nina.
"Kenapa semalam gak ngomong? Kan aku bisa jemput kamu"
"Emang kamu libur? Lagipula biasanya kita ngadain makan malam perpisahan dulu, karna udah selesai syuting dengan lancar"
"Engga libur sih. Tapi kalau cuma jemput aku bisa"
"Engga apa-apa Billy" aku hanya tersenyum mendengar ucapannya. Aku merasa sangat bahagia karna semakin lama aku makin dekat dengannya. Hal yang sangat membanggakan dan membahagiakan bagiku.
"Berarti kamu balik Jakarta besok pagi?"
"Mungkin iya." jawabku ragu
"Mungkin gimana?"
"Ya, biasanya kita emang makan malam bersama, trus aku mutusin untuk nginep di hotel, karna udah terlalu malam pasti kalau mutusin untuk pulang" jelasku panjang
"Oke. Udah makan?"
"Udah makan tadi siang." Sebelum dia memarahiku, aku memotong terlebih dahulu "tapi aku udah nyemil donat tadi. Sadina beliin kita semua donat"
