Ketika seseorang yang kamu cintai meninggalkanmu, kamu berusaha untuk melupakannya. Dan datanglah seseorang, membantumu untuk melupakannya.
Tapi ketika kamu sudah sepenuhnya melupakan seseorang itu, seseorang yang meninggalkanmu datang kembali dan s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_____________________________________ MISELLIA
Senang sekali rasanya kembali ke apartemenku. Aku merebahkan badanku di kasur, oh kasur yang sangat nyaman.
Aku baru saja sampai apartemen setelah sebulan menjalani syuting. Ka Nina sudah kusuruh pulang ke rumahnya, karna aku tahu dia juga pasti sangat lelah. Melirik koperku, niat awalnya ketika sampai apartment langsung membereskan baju kotor yang harus di laundry, tapi apadaya kasurku lebih menggoda daripada apapun saat ini setelah hampir sebulan tidur di mobil.
Saat syuting aku lebih memilih untuk tidur di mobil, sebenarnya disediakan rumah untuk para pemeran dan kru, tapi aku lebih memilih untuk tidur di mobil. Karna aku merasa memiliki privasi yang lebih banyak ketika di mobil.
Aku melirik ponselku, semalem Billy mengatakan untuk tidak mengganggu nya ketika dia sedang bersama dengan teman-temannya. Dan sampai sekarang dia belum menghubungiku. Daripada memikirkannya, lebih baik aku tidur, karena tubuhku masih merasa lelah dan butuh istirahat.
Rasanya aku baru tidur sebentar ketika mendengar ponselku berdering. Aku mengambilnya lalu mematikannya, alarm yang sangat menganggu waktu tidur nyenyakku. Tapi semenit kemudian ponselku berdering kembali. Aku terpaksa membuka mataku ternyata ada yang menelpon bukan alarm. Aku melihat nama kontaknya, 'Billy' segera aku mengangkatnya
"Ya bil, aku lagi tidur tadi" jawabku dengan menahan kantuk
"Sudah sampai apartemen?" Aku hanya bergumam sebagai jawaban.
"Boleh nanti aku sana?"
"Iya. Datang aja. Aku ngantuk"
"Oke. Tidur lagi aja, nanti aku bangunin" aku bergumam lalu kembali tertidur dengan pulas.
•••••
Aku mendengar seseorang memanggil namaku terus menerus. Mengganggu sekali, aku membuka mataku dan melihat Billy berdiri di samping tempat tidurku.
Aku mengerjabkan mataku dengan tidak percaya. Aku lupa bahwa Billy tahu kode akses apartemenku.
"Ah halo" sapaku dengan suara parau
"Tadinya aku mau ajak kamu ke rumah Vica buat makan makan malam hari ini. Tapi kamu di bangunin susah" jelasnya
"Jam berapa sekarang emang?" tanyaku sambil berusaha untuk duduk
"Jam 6. Aku udah hampir dua jam disini. Tapi kamu gak bangun juga"
Aku menatapnya kaget, "dua jam?" Dia hanya mengangguk "astaga, kenapa gak langsung bangunin aku"
"Aku lihat kamu tidur nyenyak banget, jadi aku biarin. Aku juga sempat ketiduran tadi dan baru bangun setengah jam yang lalu." ujarnya
